Sabtu, 23 Oktober 2010

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERFILMAN



Film merupakan salah satu media komunikasi.  Arti dari film itu sendiri ialah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sekarang kita bahas perkembangan dari film, Film pertama kali dipertontonkan untuk khalayak umum dengan membayar berlangsung di Grand Cafe Boulevard de Capucines, Paris, Perancis pada 28 Desember 1895. Peristiwa ini sekaligus menandai lahirnya film dan bioskop di dunia. Karena lahir secara bersamaan inilah, maka saat awal-awal ini berbicara film artinya juga harus membicarakan bioskop. Meskipun usaha untuk membuat "citra bergerak" atau film ini sendiri sudah dimulai jauh sebelum tahun 1895, bahkan sejak tahun 130 masehi, namun dunia internasional mengakui bahwa peristiwa di Grand Cafe inilah yang menandai lahirnya film pertama di dunia. Pelopornya adalah dua bersaudara Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954). Thomas A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada 23 April 1896. Dan meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada 1 November 1895, namun pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan internasional. Kemudian film dan bioskop ini terselenggara pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903) dan di Italia (1905).
Sedangkan di Indonesia sendiri, film pertamakali diperkenalkan pada 5 Desember 1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebut �Gambar Idoep". Pertunjukkan film pertama digelar di Tanah Abang. Film adalah sebuah film dokumenter yang menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja Belanda di Den Haag. Pertunjukan pertama ini kurang sukses karena harga karcisnya dianggap terlalu mahal. Sehingga pada 1 Januari 1901, harga karcis dikurangi hingga 75% untuk merangsang minat penonton.
Film cerita pertama kali dikenal di Indonesia pada tahun 1905 yang diimpor dari Amerika. Film-film impor ini berubah judul ke dalam bahasa Melayu. Film cerita impor ini cukup laku di Indonesia. Jumlah penonton dan bioskop pun meningkat. Daya tarik tontonan baru ini ternyata mengagumkan. Film lokal pertama kali diproduksi pada tahun 1926. Sebuah film cerita yang masih bisu. Agak terlambat memang. Karena pada tahun tersebut, di belahan dunia yang lain, film-film bersuara sudah mulai diproduksi.
Perubahan dalam industri perfilman, jelas nampak pada teknologi yang digunakan. Jika pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata. Film tidak hanya dapat dinikmati di televisi, bioskop, namun juga dengan kehadiran VCD dan DVD, film dapat dinikmati pula di rumah dengan kualitas gambar yang baik, tata suara yang ditata rapi, yang diistilahkan dengan home theater. Dengan perkembangan internet, film juga dapat disaksikan lewat jaringan superhighway ini.
Saat ini tidak hanya berkembang film dengan 2 dimensi (2D) tetapi di era yang penuh dengan perkembangan teknologi dan serba digital sekarang sudah banyak film 3 Dimensi(3D) yang sangat luar biasa. Misalnya contoh film yang kaya dengan teknologi seperti Star Wars,yang 3D contohnya Ice Age 3, Final Destination  3,sekarang aka n ada avatar dalam 3D.
Film Avatar yang disutradarai oleh James Cameron. Yang menarik dalam film Avatar adalah penggunaan teknologi terbaru dalam pembuatan film 3 D. Sebagai seorang sutradara yang handal James Cameron  menginginkan film yang dibuatnya menggunakan teknologi 3 D yang terbaik sehingga membuat film tersebut jauh lebih baik daripada Star Wars.  Dia segera menemui para insinyur Sony untuk meminta mereka membuat sebuah kamera High Definition dengan teknologi 3 D yang mampu untuk mengambil gambar 3 Dimensi tanpa menyebabkan sakit kepala bagi orang yang melihatnya. Dengan demikian, dia membutuhkan kamera dengan teknologi terbaru yang dapat memenuhi keinginannya tersebut. Harapannya tersebut ia sandarkan pada para insinyur-insinyur Sony.

Para penonton film 3 D diharuskan untuk menggunakan kacamata polarisasi agar mereka dapat melihat efek tiga dimensi dari Film yang mereka lihat. Dalam film Avatar kacamata polarisasi merupakan sebuah perkemabangan dalam film 3 D yang sebelumnya hanya menggunakan kacamata berlensa merah dan hijau. Berbeda dengan kacamata untuk menonton film 3 D, kacamata polarisasi terlihat bening sama seperti kacamata biasa.
Film ini menggunakan teknologi capture information, yang cara membuatnya dengan menggunakan komputerisasi dari image aksi manusia yang sesungguhnya. Film ini menggunakan studio yang merupakan perumpamaan dari planet Pandora tempat dimana setting cerita dilakukan. Sutradara James Cameron membuat film ini dalam 3 D (tiga Dimensi) dengan menggunakan kamera film dengan teknologi terbaru, yang bisa menghasilkan gambar stereoscopic 3 D. Gambar stereoscopic merupakan gambar dimana ketika kita melihat pada layar maka seolah-olah kita merasa bahwa gambar tersebut sangat dekat. Metode pengambilan gambar 3 D stereoscopic pertama kali ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone pada tahun 1840. Stereoscopy digunakan banyak dalam photogrammetry serta di dalam dunia entertainment melalui produksi stereograms. Dalam membuat filmnya, James Cameron menggunakan 2 kamera ringan dengan berat hanya 50 pound, teknologi kamera tersebut akan dipadukan dengan menggunakan komputer. Tidak seperti teknologi 3 D yang pernah ada, yang menangkap dot yang ada dimuka manusia untuk membuat perubahan emosi yang direkonstruksi dengan cara digital. Pada pembuatan film avatar pengambilan gambar setiap detailnya akan dianalisa seperti pori-pori dan keriput untuk membantu membuat tokoh yang ditampilkan terlihat lebih nyata dan jelas. Tentu saja semua teknologi tersebut menggunakan bantuan teknologi komputer yang sangat canggih. Teknologi kamera yang digunakan merupakan gabungan dari dua jenis kamera sehingga membuat pengambilan gambar yang dilakukan mampu memberikan perspektif pengambilan gambar manusia dari tiga perspektif. Difilmkan dengan menggunakan 197 kamera sekaligus secara bersamaan, dan real-time. Hal ini tentu saja akan membuat gambar yang diambil menjadi lebih jelas dan lebih baik.
Perkembangan gambar tiga dimensi tidak terlepas dari perkembangan komputer animasi. Animasi komputer merupakan suatu seni untuk membuat gambar bergerak dengan mempergunakan komputer. Tentu saja hal ini membutuhkan teknologi komputer yang cukup canggih.  Adapun aplikasi komputer grafis yang digunakan yaitu computer generated imagery (CGI). Beberapa software CGI populer antara lain Art of Illusion (bisa di-download di sourceforce.net), Maya, Blender, dan lain-lain.
          Software pendukung lainnya adalah :
1.    3D Studio Max 7.0
3D Studio Max merupakan software grafik yang memadukan antara Graphic Vector dengan Raster Image, untuk menghasilkan hasil rancangan Virtual Reality atau mendekati keadaan yang sebenarnya. 
2.     Adobe After Effects 7.0
Adobe After Effects 7.0 digunakan untuk membuat berbagai efek pada sebuah animasi.
3.    Adobe Premiere Pro 2.0
Adobe Premiere Pro 2.0 adalah seri terbaru dari Adobe Premiere. Adobe Premiere Pro 2.0 merupakan program yang sangat popular dalam dunia editing film. Dibuat oleh perusahaan software yang terkenal, yaitu Adobe. Adobe Premiere Pro 2.0 dibuat untuk melakukan editing film dan juga untuk membuat animasi video digital.
4.    Adobe Photoshop 9.0
Software Editing Image yang sangat popular. Dibuat dengan fitur lengkap sehingga menghasilkan karya Image yang lebih handal.

Sedangkan Hardware yang digunakan :
1.    Kamera Digital

2.    Proyektor
Untuk menampilkan digital cinema dibutuhkan sebuah proyektor.
Opini :
Sebagai penikmat film,menurut saya perkembangan film sudah sangat maju karena didukung dengan teknologi yang sudah sangat maju pula. Seperti, saat ini sudah banyak film yang berdimensi 3(3D) dulu sewaktu saya masih SMP saya belum pernah menonton film 3D tetapi sekarang sudah banyak film 3D. Teknologi yang digunakan juga sudah sangat canggih jadi film yang dihasilkan juga semakin bagus efek dari 3D nya misalnya. Selain itu, karena di luar negeri terutama d Hollywood adalah pusat perkembangan jadi film2 yang dihasilkan jauh lebih keren apalagi jika kita bandingkan dengan yang Indonesia. Karena ada salah satu stasiun televise swasta yang saya tonton jelas sekali menunjukan bahwa perkembangan teknologi di Indonesia masih tertinggal jauh. Efek animasi yang dihasilkan terlihat seperti bohongan tidak nyata.


Sumber :                                

RESUME DIGITAL CINEMA

Seorang sutradara film, George Lucas, mengatakan bahwa film yang berkembang pada abad ke 19 adalah hasil perkembangan fotografi yang menggunakan pita seluloid yang befungsi untuk menangkap dan merekam gambar. Kemudian sekitar abad ke-20an teknologi digital telah menemukan pengganti pita seluloid itu untuk menampilkan cara penggarapan baru untuk dunia film (bioskop) yaitu bioskop digital(cinema digital. Pengertian dari digital cinema adalah sebuah system yang lengkap dimana meliputi seluruh rantai produksi film dari akuisisi yang berhubungan dengan kamera digital. Dalam 20 tahun terakhir ini, teknologi digital, teknik dan estetika visual memiliki pengaruh yang besar pada setiap tahap pembuatan film dan proses pendistribusiannya.

Digital Produksi dan Pasca Produksi

Proses pembuatan film saat ini masih menggunakan kamera digital dengan pita seluloid 35mm atau 70mm, yang memiliki kualitas gambar yang lebih rendah bila dibandingkan dengan proses pembuatan film yang menggunakan teknologi digital. Selain itu dengan menggunakan teknologi digital untuk proses produksi dan pasca produksi bisa dengan memanfaatkan komputer. digital film dimulai pada akhir tahun 1980an, ketika Sony menggunakan konsep sinematografi elektronik. Pada akhir tahun 1990an diperkenalkan HDCAM dengan mengganti dari proses sinematografi digital untuk membuat film menggunakan kamera digital. High-end kamera menggunakan sensor tunggal yang ukurannya sama seperti film 35mm frame atau kamera film konvensional, dan pengambilan gambar dalam format HDTV progresif memberikan ukuran gambar sebesar 720x1080 pixel dan hasilnya adalah filmis. Pada pertengahan 1990-an Sony DCR-VX1000 MiniDV kamera format menjanjikan kualitas gambar yang cukup baik untuk film yang biayanya rendah secara digital. Perbedaan kamera high-end dan MiniDV : Kamera high-end menggunakan kompresi untuk mengurangi ukuran file, sedangkan sistem MiniDVmenggunakan tingkat kompresi yang tinggi dan mengurangi kualitas gambar untuk penyimpanan ukuran.


Keuntungan menggunakan teknologi digital pada proses produksi film yaitu sebelumnya dalam penggarapan sebuah film, harus dibuat dengan pita seluloid yang harganya sangat mahal. Pita seluloid yang harganya mahal tetapi hanya mampu merekam hanya sebentar. Sedangkan secara digital  dibutuhkan dana yang lebih rendah dibanding mengunakan pita seluloid. Selain itu keuntungan yang lain, memungkinkan nyata lokasi yang sebagian atau  sepenuhnya digantikan dengan digital yang dibuat. Kosekuensi dari meningkatnya penggunaan teknik komputer ini adalah pencitraan dalam pembuatan film dimana keseimbangan antara produksi pasca produksi ( seperti membersihkan foto, penambahan analog efek digital dalam gambar-gambar awal yang dimasukan). Film yang ada direkam sebagai film data pada hard disk dan memori flash dengan menggunakan sistem RAID ( Redundant Array of Inexpensive / Drives independen / disk ). Berbagai hal dapat dicoba dengan lebih cepat dan mudah tanpa pembatasan fisik yang ada. Dalam pembuatan film kontemporer, periode pasca-produksi sekarang umumnya jauh lebih lama dari masa produksi, hasil akhir akan terlihat pada layar dalam pencitraan yang dihasilkan komputer dan CGI editing. Dari sejarahnya, CGI memiliki kualitas gambar yang kasar, Kualitas CGIS yang muncul jauh berbeda dengan visual dari objek yang secara dunia nyata telah di foto dengan menggunakan seluloid ( tradisional ). Konsekuensi dari kualitas visual yang berbeda, yaitu gambar yang dihasilkan CGI biasanya muncul di layar untuk jangka waktu yang lebih pendek dari gambar nyata.

Conclusion

Pada akhir 1990-an, digital cinema sangat berpengaruh dalam dunia perfilman karena yang dulunya pada proses pembuatan film menggunakan pita seluloid yang dulu harga nya cukup mahal tetapi setelah munculnya  era digital perfilman semakin berkembang dan maju. Dilihat dari gambar yang dihasilkan maupun efek-efek yang ada dalam film sekarang lebih bagus dibanding dengan masa sebelum masuknya era digital. 

Sumber :
"Digital Cultures Understanding New Media� By Glen Creeber and Royston Martin

Sabtu, 16 Oktober 2010

RESUME DIGITAL TELEVISION

Di era digital ini, hampir semua perangkat dan pengiriman informasi sudah digital, seperti kamera, handphone, semua sudah digital hanya sistem transmisi TV saja yang masih analog, ini sudah merupakan tuntutan perkembangan, semua sistem akan digital.
TV Digital, Apanya Yang Digital?Pengertian di sini bukan berarti pesawat TV-nya yang Digital, melainkan lebih kepada sinyal yang dikirimkan, adalah sinyal digital atau mungkin yang lebih tepat adalah siaran digital (Digital Broadcasting). Istilah digital sendiri berarti informasi yang diperinci menjadi serangkaian 1s dan 0s yang dimasukkan ke dalam bentuk yang dengan mudah dimanipulasi oleh microchip yang terletak di pusat setiap perangkat digital. Hal ini membedakan komputer dan banyak keturunan berikutnya dari media analog yang lebih tua seperti film, radio, televisi dan audio / rekaman video sebelum tahun 2000. 
Awal mula adanya DTV adalah dimulai pada tahun 1980, dari perkembangan televisi berdefinisi tinggi (high-definition television) yang disingkat HDTV. HDTV ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh Jepang. Jepang berjanji untuk lebih meningkatkan kualitas gambar televisi dengan meningkatkan definisi, atau jumlah pemindaian baris, gambar, menggunakan metode analog. Jepang menjadi negara pertama yang memulai siaran HDTV pada tahun 1992. Lalu Amerika Serikat juga menciptakan teknologi DTV sendiri, dan produksi gambar televisi yang dibuat jauh lebih baik dari MUSE Jepang. Dengan digital ini satu kanal analog diisi satu program dengan digital bisa diisi oleh 6 dengan kompresi mpeg 2 bahkan dengan teknologi lebih maju mpeg 4 bisa diisi 10 oleh program. Ini bisa untuk penghematan kanal frekuensi.  Setelah di Jepang dan Amerika, televisi digital diluncurkan di Eropa Barat pada tahun 1998 dengan distribusi satelit dan terrestrial. Di Inggris pada tahun 1998 dengan 6 multiplexing layanan yang dialokasikan oleh Independent Television Committee untuk enam perusahan dimana layanan Freeview BBC pun termasuk di dalammya. Lalu diikuti Negara bagian eropa lainnya, dan Luxembrourg-lah yang menjadi negara pertama untuk menyelesaikan peralihan digital pada tahun 2006, dengan beberapa rencana untuk 2007 dan 2008.


Pendistribusian DTV ini menggunakan beberapa perangkat seperti :
        Satelit
        Cabel
        Web-based digital television
        DVD

OPINI :
Dengan adanya televise digital kita dapat memilih sendiri kapan akan menonton, remote tidak lagi untuk memilih saluran tapi juga untuk melihat simpanan program, (siaran interaktif). Televisi yang menjadi siaran interaktif akan lebih memudahkan pemirsanya untuk mencari-cari program yang dia sukai. Tidak ada lagi prime-time karena saat itu pemirsa dapat mencari program lain yang dibutuhkan. Dan dengan adanya teknologi siaran digital menawarkan integrasi dengan layanan multimedia lainnya serta integrasi dengan layanan interaktif seperti Video on Demand (VoD), bahkan layanan komunikasi dua arah seperti teleconference.

TEKNOLOGI LIVE STREAMING

Apa sih Live Streaming itu??Live streaming adalah tayangan langsung yang di-broadcast kepada banyak orang (viewers) dalam waktu yang bersamaan dengan kejadian aslinya,  melalui media data komunikasi (network) baik yang terhubung dengan cable atau wireless.
Pada setiap stasiun TV sudah banyak diterapkan pada program berita, antralain pada saat menyiarkan info traffic di wilayah tertentu secara langsung.
TVOne merupakan salah satu stasiun TV yang sudah menggunakan teknologi terbaru dalam penerapannya.
Televisi Internet Protocol (IPTV) adalah suatu sistem di mana layanan internet televisi dikirimkan menggunakan metode arsitektur dan jaringan Internet Protocol Suite melalui paket-switched infrastruktur jaringan, misalnya, internet dan jaringan akses broadband internet, bukannya disampaikan melalui frekuensi siaran radio biasa, sinyal satelit, dan televisi kabel (CATV) format.
layanan IPTV dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok utama:

    * Siaran langsung, dengan atau tanpa interaktivitas yang terkait dengan acara TV saat ini;
    * Waktu pemrograman-bergeser: catch-up TV (replay sebuah acara TV yang disiarkan jam atau hari yang lalu), start-over TV (replay acara TV saat ini dari awal);
    * Video on demand (VOD): menelusuri katalog video, tidak berhubungan dengan program TV.
TVOne sudah bekerja sama dengan IPTV tersebut dalam menyiarkan live streaming. TVOne menerapkan streaming interaktif dalam acara beritanya dari studio, dengan cara menghubungi narasumber yang berbeda lokasi seraca langsung.
Dengan streaming interaktif, kedua belah pihak dapat sama-sama menerima dan mengirimkan informasi pada saat yang bersamaan (real time dan live) tanpa harus disimpan dahulu ke media penyimpanan atau dibawa ke streaming server. Kedua belah pihak yang melakukan streaming interaktif tersebut tidak harus sama-sama menggunakan gambar dan suara seperti Internet video conference. Bisa jadi hanya satu pihak yang menyiarkan gambar dan suara, sedangkan pihak yang lainnya hanya merespon atau menjawab melalui suara ataupun teks biasa yang diketikkan. Software semisal ICQ dan Yahoo! Messenger adalah aplikasi chat yang berbasis pada teks streaming.

Adapun teknologi pada live streaming :
Internet Broadcasting.


Penggunaan teknologi streaming pada Internet broadcasting ini dapat memungkinkan stasiun radio dan/atau televisi melakukan broadcasting(siaran) menggunakan jalur Internet. Ada dua jenis layanan yang dapat disuguhkan oleh Internet broadcasting ini, yaitu on-demand dan live. Untuk yang on-demand, biasanya adalah broadcasting yang menyiarkan file media yang telah direkam sebelumnya.
Untuk Internet broadcasting yang live, atau dikenal juga dengan istilah livecasting, yaitu menyiarkan suatu file media saat itu juga ketika suatu kejadian tengah berlangsung (real time). Secara teknis, Internet broadcasting yang menggunakan teknologi streaming ini terbagi atas dua jenis, yaitu unicasting dan multicasting. Terkadang kita rancu antara istilah broadcasting, unicasting dan multicasting.

Streaming Interaktif.

Streaming interaktif adalah hal yang terus menjadi perhatian dan dikembangkan oleh industri Internet. Pasalnya, streaming interaktif tersebut meningkatkan keterlibatan pengguna Internet dalam berkomunikasi dengan pengguna Internet lainnya. Apa sebenarnya streaming interaktif tersebut? Jika kita menggunakan teknologi Internet broadcasting, unicast (on-demand / non real time) maupun multicast (live / real time), kita hanya dapat duduk, menyaksikan dan mendengarkan saja di depan monitor kita. Internet broadcasting sama seperti apabila kita menonton TV atau mendengarkan radio yang merupakan komunikasi satu arah.

Format Streaming.

Hingga kini setidaknya ada tiga jenis format streaming yang banyak digunakan di situs-situs Internet. Format tersebut adalah keluaran Real Media (.rm / .ra / .ram), Windows Media (.asf / .wmf / .asx) dan QuickTime (.mov). Masing-masing format tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Format Real Media dan Windows Media sangat handal di proses streaming, tetapi tidak terlalu handal untuk proses editing dan playback lokal. Sedangkan format QuickTime rata-rata cukup handal untuk proses streaming, editing dan playback lokal. Untuk diketahui, QuickTime merupakan format streaming yang paling lama umurnya, yaitu sejak 1991.

CODEC.

CODEC adalah kependekan dari compression/decompression. Codec, dalam konteks streaming, adalah suatu metode atau algoritma yang terdapat pada sebuah streaming player yang fungsinya adalah untuk melakukan proses pengkompresan dan pengdekompresan file media streaming. CODEC meremas (mengkompresi) file media tersebut agar ukurannya dapat diperkecil, lalu file tersebut distreaming dan dibroadcast melalui Internet. Setelah sampai ke komputer client, file tersebut kemudian didekompres ke ukuran asal untuk dapat didengarkan atau ditonton. Proses ini memungkinkan kita untuk dapat menikmati media streaming dengan lebih cepat.

Bandwidth.

Bagi dunia percaturan streaming, bandwidth merupakan raja yang memegang peran kunci. Soalnya, agar sebuah file media yang di-streaming dan di-broadcast dapat kita nikmati sebagaimana mestinya, akses Internet kita haruslah memiliki bandwidth yang memadai.
Dari sisi penyedia hiburan berbasis streaming, tentu memerlukan dana yang cukup besar untuk menyewa bandwidth. Karena baik untuk unicast maupun multicast, keduanya membutuhkan bandwidth yang besar, tergantung kepada besarnya file media yang di-streaming dan di-broadcast serta banyaknya titik yang dituju. Data yang ditransmisikan dari server kita ke Internet bisa ratusan Mbps. Semakin besar Mbps-nya, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan. Beberapa situs yang menawarkan video streaming adalah: http://realguide.real.com, www.sputnik7.com , www.adcritic.com , www.atomfilms.com dan
www.bigstar.com.

Software pada live Streaming menggunakan Flash dan Protokol HTTP
HTTP  adalah protokol standar web  yang digunakan teknologi web untuk keperluan sharing dan streaming video contoh YouTube, Google Video, dan website sharing video lainnya. Karena protokol inilah yang paling mudah diakses dari manapun. Dulu streaming video menggunakan protokol RTMP seperti yang digunakan pada Real  dan  Flash Media Server. Teknologi ini penggunaannya tidak meluas dikarenakan untuk menggunakannya memerlukan installasi software khusus seperti real player. Kelebihannya, protokol ini bisa memberikan livestreaming untuk keperluan live broadcasting. Teknologi inilah yang biasa digunakan untuk video tele conference Sedangkan saat ini penggunaan video pada web merupakan trend yang sedang meningkat di internet. Menggunakan FLV sebagai format video dan Flash sebagai player video memberi kemudahan dalam menyajikan konten video lewat internet. Dengan menempelkan video pada website dan dijalankan dengan flash player membuat video dapat ditonton kapanpun dan dimana pun. Tetapi ada kekurangan progressive download yaitu tidak dapat melihat bagian video yang belum didownload oleh player. Untuk itu dikembangkan teknik lain yaitu PSEDUO HTTP Streaming. Teknik ini memasukkan meta-tag atau kode yang memberi informasi bagian-bagian video. Dengan memberi url request http://thinkrooms.com/myvideo.flv?start=10 maka player langsung mengambil video dimulai dari bagian 10. Dengan demikian kita bisa melihat bagian video yang mana saja tanpa harus menunggu hingga bagian tersebut selesai di download. Teknik ini membutuhkan bantuan PHP atau web server seperti APACHE dan LIGHTTPD.
Berikut adalah beberapa perangkat keras(hardware) penunjang live streaming :
Kamera Digital





 Mikropon dan Headphone
Dengan mikropon, kita dapat merekam suara ataupun dapat berbicara kepada orang yang kita inginkan pada saat chating. Penggunaan mikropon ini tentunya memerlukan perangkat keras lainnya yang berfungsi untuk menerima input suara yaitu sound card dan speaker untuk mendengarkan suara.


Webcam
Webcam atau web camera adalah sebuah kamera video digital kecil yang
dihubungkan ke 
komputer melalui (biasanya) port USB ataupun port COM.
Sebuah web camera tidak harus selalu terhubung dengan komputer, ada web camera yang memiliki software webcam dan web server bulit-in, sehingga yang diperlukan hanyalah koneksi internet. Web camera seperti ini dinamakan �network camera�. Kita juga bisa menghindari penggunaan
kabel dengan menggunakan hubungan radio, koneksi 
Ethernet
ataupun 
WiFi.
Penggunaan web camera mencakup video conferencing, internet dating, video messaging, home monitoring, images sharing, video interview, video phone-call, dan banyak hal lain.
Kamera untuk video conference biasanya berbentuk kamera kecil yang terhubung langsung dengan komputer. Kamera analog juga terkadang digunakan, kamera ini terhubung dengan video capture card dan tersambung dengan internet (baik langsung maupun tidak langsung).


OPINI :
Menurut saya dengan adanya teknologi live streaming pada pertelivisian saat ini, pengguna (users) stasiun televisi dapat mengakses dan menikmati sajian program maupun berita secara langsung(up to date),dimana saja dan kapan saja. Tetapi kelemahan dari live streaming sendiri dalam penyajiannya yang secara langsung dapat menimbulkan hambatan seperti gangguan teknis pada signal yang membuat gambar menjadi patah-patah jadi mengurangi kenyamanan dalam menonton. Seperi saat menonton tayangan sepakbola pada saat piala Dunia misalnya terdapat sedikit jeda sekitar beberapa detik antara yang tampil di tv dan di internet. mungkin karena routing yang terlalu jauh dari source live streaming sampai tempat saya kali yah.


Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Flash_Video