Penggunaan antibiotik sering dilakukan untuk mengobati penyakit yang berhubungan dengan bakteri. Namun biladigunakan secara berlebihan alias overdosis, antibiotik tak hanya bisamenyebabkan bakteri kebal (resisten) tetapi juga membuat orang menjadigemuk.
Penelitian terbaru yang dilakukan ilmuwan dari New YorkUniversity Medical Center Langone menemukan bahwa terlalu seringmenggunakan antibiotik dapat memberikan kontribusi pada krisis obesitas.
Terlalu sering menggunakan antibiotik tak hanya berefek pada kekebalanbakteri, namun juga dapat merusak keseimbangan bakteri baik dalam usussecara permanen. Akibatnya, sistem metabolisme tubuh pun akan terganggudan risiko kegemukan semakin besar.
"Ini dapat mengganggutingkat hormon yang dapat membuat tubuh merasa lebih lapar. Studi padatikus yang diberi antiobik bertambah berat badan lebih banyak daripadayang tidak diberi antibiotik," jelas Dr Martin Blaser, dari New YorkUniversity Medical Center Langone, seperti dilansir Dailymail.
Dr Blaser percaya bahwa hasil studi ini jugaberlaku pada manusia, terutama dalam kaitannya dengan infeksi yangdisebabkan oleh bakteri lambung Helicobacter pylori lambung, yangterkait dengan ulcer atau tukak lambung.
"Meskipun sebagianbesar infeksi ini tidak berbahaya, dokter secara rutin mengobati pasiendengan antibiotik yang dapat mengubah cara kerja perut," lanjut DrBlaser.
Kebanyakan temuan terbaru bertentangan dengan keyakinanlama yang menyebutkan bahwa antibiotik tidak memiliki efek medis jangkapanjang.
"Antibiotik ajaib. Obat ini telah mengubah kesehatandan obat-obatan selama 70 tahun terakhir. Tapi ketika dokter meresepkanantibiotik, itu berdasarkan pada keyakinan bahwa tidak ada efek jangkapanjang. Kami telah melihat bukti yang menunjukkan bahwa antibiotiksecara permanen dapat mengubah bakteri menguntungkan dalam tubuh kita,"jelas Dr Blaser.
Sumber : Detikhealth.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.