Minggu, 30 Oktober 2011

Merica Membantu Bakar Lemak Dalam Tubuh

Menambahkan merica dalam setiap masakan yang kita makan selain menyedaphan dengan rasa pedas dan panasnya, ternyata juga dapat membuat pembakaran kalori dalam tubuh menjadi lebih optimal. Serta panas dari merica ini mampu mengoksidasi lapisan lemak dalam tubuh. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh University of California, Los Angeles.

Kuncinya ada di dihydrocapsiate (DCT) yang terkandung di dalam merica. Ini semacam capsaicin atau senyawa kimia yang memberi efek panas pada cabai. Bedanya, dihydrocapsiate tidak menimbulkan rasa menyiksa di mulut dan perut.

“Dihydrocapsiate meningkatkan pembakaran kalori di dalam tubuh,” kata David Heber MD PhD, yang mempublikasikan penelitian tersebut dalam konferensi tahunan Experimental Biology, seperti dikutip dari laman Telegraph.

Dalam penelitiannya, Herber menguji kemampuan dihydrocapsiate pada 34 pria dan wanita dengan obesitas. Selama empat minggu, ia meminta seluruh partisipan mengganti makanan harian dengan cairan bergizi rendah kalori.

Herber juga memberi mereka pil secara acak. Ada kelompok yang mendapat pil dihydrocapsiate, ada juga yang mendapat plasebo atau pil kosong. Hasilnya, mereka yang mendapat dihydrocapsiate mengalami pembakaran lemak di tubuh lebih banyak daripada mereka yang mengonsumsi plasebo.

Herber menyimpulkan bahwa dihydrocapsiate meningkatkan oksidasi lemak secara signifikan, dan mendorong tubuh mengubah lemak sebagai bahan bakar energi. Berpadu asupan makan rendah kalori, dihydrocapsiate berpotensi menjadi bagian menu diet pelangsingan tubuh yang efektif.



Sumber : Vivanews.com




10 Negara Dengan Tingkat Kehamilan Remaja Tertinggi


Inilah negara-negara dengan jumlah kehamilan remaja paling tinggi di dunia. Kehamilan Masa remaja Menunjukan Bahwa Seorang perempuan yang belum Mencapai batas umur untuk menikah dan mempunyai seorang anak. Terlepas dari perspektif bahwa wanita itu sudah menikah atau tidak, usia dewasa secara legal adalah 14 sampai 21 (tergantung pada negara tertentu). Orang dewasa biasanya disebut sebagai "anak-anak" yang hamil tidak sengaja. Daftar berikut 10 Negara Dengan Tingkat Kehamilan Remaja Tertinggi 2011.

10). Hungaria:
Negara ini memiliki 9.175 kelahiran per tahun oleh remaja perempuan. Persentase kelahiran adalah 1,3% per tahun.

9). Italia:
11.153 kelahiran remaja mengambil tempat di Italia per tahun dan persentase kelahiran adalah 1,6%.

8). Spanyol:
Ada 11.264 kelahiran berlangsung setiap tahun di Spanyol dan persentase entah bagaimana sama dengan Italia, yaitu 1,6%.

7). Australia:
Negara ini memiliki 11.894 remaja kelahiran per tahun dan persentase tingkat kelahiran adalah 1,7%.

6). Jepang:
17.501 bayi lahir di Jepang per tahun dan 2,5% adalah angka kelahiran persentase Jepang.

5). Prancis:
17.985 adalah tingkat kelahiran negara ini dengan persentase 2,6% tingkat kelahiran.

4). Kanada:
Ada 19.920 remaja kelahiran per tahun di Kanada dan persentase tingkat kelahiran adalah 2,8%.

3). Jerman:
Ini adalah 3 rd negara tertinggi dengan tingkat kehamilan remaja tertinggi dengan 29.000 kelahiran per tahun dan persentase tingkat kelahiran adalah 4,1%.

2). Polandia:
Negara tertinggi kedua dengan 30.413 kelahiran per tahun adalah Polandia dan persentase tingkat kelahiran adalah 4,3%.

1). Amerika Serikat:
Negara dengan jumlah angka kelahiran tertinggi adalah US dengan 494.357 kelahiran remaja per tahun dan dengan persentase tingkat kelahiran tertinggi, yaitu 7,6%.
 
 
Sumber : Dunia-unic
 
 
 

Mengerikan! Mendadak Punya Gairah Seks Tinggi Karena Virus Rabies

img
Mendadak jadi pecandu seks dengan terus-menerus merasa terangsang bahkan tanpa adanya rangsangan seksual bisa menjadi pertanda orang tertular virus rabies. Seorang wanita mendadak memiliki gairah seks yang tinggi gara-gara digigit anjing rabies dan meninggal beberapa hari kemudian.

Seorang wanita 28 tahun di India yang tidak disebutkan namanya datang ke dokter dengan keluhan yang tidak biasa, yaitu peningkatan gairah seksual yang mendadak. Wanita tersebut merasa terus-menerus terangsang, bahkan sering tanpa adanya rangsangan seksual sama sekali.

Tanpa ada penjelasan yang jelas, dokter umum dan ginekolog merujuknya ke departemen pengobatan darurat di Sri Gokulam Hospital dan Research Institute di Salem, Tamil Nadu. Namun empat hari kemudian wanita tersebut sudah meninggal.

Penyebab yang membuat wanita tersebut mengalami gejala seksual hingga meninggal dalam waktu kurang dari seminggu adalah virus yang masih menjadi momok di negara berkembang, yaitu rabies.

Virus rabies dapat melumpuhkan otot-otot menelan, membuat orang mendadak menjadi takut air dan cahaya. Tapi dalam kasus ini, virus rabies membuat orang menjadi hiperseksual karena menyerang bagian otak. Sayangnya, pada saat gejala-gejala itu muncul, penyakit ini sudah tidak dapat disembuhkan.

"Sering kali orang akan berkata ketika mengalami gejala saya akan pergi ke dokter. Tapi pada saat itu (gejala muncul), sudah terlambat. Jika Anda digigit atau curiga dijilat atau tergores oleh hewan yang terinfeksi, Anda harus mencari pengobatan dalam waktu 24 jam," jelas Peter Costa, direktur komunikasi untuk Global Alliance for Rabies Control, seperti dilansir Livescience..

Penyakit rabies telah menjadi wabah di beberapa daerah di Indonesia seperti Bali, Maluku dan Kalimantan Barat. Rabies bisa tertular dari gigitan anjing, kucing atau monyet.

Rabies merupakan penyakit akibat virus rabies yang berasal dari famili Rhabdovirus dan genus Lyssa virus. Virus ini berbentuk seperti peluru dan berkapsul. Sebenarnya virus ini mudah sekali untuk diinonaktifkan melalui cara pemanasan, sabun, detergen, menciptakan suasana asam dan basa. Virus ini memiliki masa inkubasi antara 2 minggu sampai 2 tahun, tapi rata-rata kasus rabies di Indonesia masa inkubasinya antara 2 minggu hingga 18 minggu.


Tahukah Anda? Herbal Berbahaya Bila Dikombinasi Dengan Obat Dokter

Ilmuwan memperingatkan beberapa obat herbal yang diminum dalam jangka sebelum dan sesudah operasi bisa menempatkan risiko bagi kesehatan. Obat herbal tertentu dapat menimbulkan efek bahaya ketika dikombinasikan dengan obat dokter.

Menurut review tim dari Michigan State University, banyak terapi komplementer (terapi pelengkap seperti herbal) yang bisa memiliki efek samping berbahaya bila dikombinasikan dengan obat yang diresepkan dokter selama sebelum dan setelah operasi.

Namun banyak pasien sering tidak mengungkapkan bahwa mereka menggunakan obat-obatan alternatif kepada dokternya. Ini bisa menyebabkan risiko yang fatal, terlebih bila hal tersebut dilakukan menjelang operasi.

"Salah satu alasan utama pasien tidak mengungkapkan penggunaan perawatan medis komplementer dan alternatif adalah bahwa mereka mungkin tidak percaya dengan informasi penting dari dokter dan mereka merasa aman untuk menggunakan semua yang alami," jelas Dr David Rispler dari Michigan State University, seperti dilansir Dailymail.

Dr Rispler juga menambahkan pasien tidak melaporkan penggunaan obat komplementer dan alternatif karena mereka merasa khawatir dokter mungkin akan berprasangkan terhadap penggunaan suplemen.

"Tapi suplemen herbal dapat memiliki dampak negatif pada pasien baik sebelum dan setelah operasi, dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan konvensional yang digunakan untuk mengelola kondisi kronis," ujar Dr Rispler.

Obat dokter dan suplemen herbal dapat berinteraksi dalam berbagai cara. Dalam beberapa kasus obat dan herbal mungkin memiliki tindakan serupa dalam tubuh, yang dapat menciptakan efek ganda yang justru merusak.

Misalnya, menggabungkan obat antikoagulan (mencegah pembekuan darah) seperti warfarin dengan suplemen herbal seperti feverfew atau bawang putih dapat meningkatkan risiko perdarahan yang abnormal.

Dalam kasus lain, suplemen herbal mungkin menetralkan efek obat dokter. Sebagai contoh suplemen yang merangsang sistem kekebalan tubuh seperti zinc dapat bekerja melawan obat penekan kekebalan tubuh seperti siklosporin.

Berikut beberapa herbal yang menimbulkan efek bahaya bila dikombinasikan dengan obat dokter :

Suplemen herbal Obat dokter
Feverfew, jahe, cranberry, St John's Wort dan ginseng Obat anti pembekuan darah warfarin
Feverfew, jahe dan gingko Aspirin
Zinc dan bawang putih   Imunosupresan siklosporin
Valerian Obat anastetik
St John's Wort   Obat transplantasi
Glucosamine, chondroitin Agen pembekuan darah
Black cohosh   Obat kanker tamoxifen
Cat's claw Obat tekanan darah



Sumber : Detikhealth.com



Latihan Pernafasan Bisa Buat Seks Jadi Super Dahsyat

Oksigen bermanfaat untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan menjaga organ tubuh agar tetap hidup. Mengoptimalkan penggunaan oksigen tidak hanya membuat sehat, ternyata juga bisa membuat Anda mencapai orgasme.

Cara mengoptimalkan oksigen adalah dengan teknik pernapasan. Teknik ini sering disebut 'sexual yoga' karena teknik ini melatih daerah kewanitaan. Berikut ini beberapa jenis teknik bernapas yang bermanfaat untuk kehidupan seks Anda, seperti yang dikutip dari Health.

Napas pendek, cepat dan berirama dengan menggunakan hidung selama satu hingga tiga menit akan meningkatkan gairah seksual Anda, khususnya jika Anda mengalami kesulitan mendapatkan orgasme. Anda bisa melakukan latihan ini, sebelum atau saat bercinta.

Cara kedua agak berbeda, namun manfaatnya sama seperti yang pertama. Cara ini bisa dilakukan sebelum Anda bercinta.

Pertama yang harus Anda lakukan adalah tidur terlentang dengan menekuk lutut dan kaki melebar secukupnya. Mulailah menarik napas dalam-dalam hingga Anda merasakan diafragma berkembang. Bayangkan semua udara yang masuk akan mengarah ke alat kelamin Anda. Saat Anda membuang napas, buanglah sebanyak-banyaknya seolah Anda mengeluarkan seluruh oksigen yang ada di dalam tubuh.

Setelah melakukan beberapa kali pernapasan yang dalam, bernapaslah secara cepat dengan pernapasan perut dan dengan mulut terbuka. Lakukan sebanyak 10 hingga 20 kali, kemudian bernapaslah dengan dalam kembali dengan menarik nafas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut. Dengan begitu, maka Anda akan merasakan gairah seks meningkat.



Sumber : Wolipop.com



Sebab Punahnya Tanaman Obat Tradisional


img
Diketahui ada banyak tanaman obat tradisional yang berkhasiat. Tapi sayangnya beberapa kondisi menyebabkan tanaman obat ini keberadaannya terancam punah. Apa saja penyebabnya?

"Saat ini ada beberapa tanaman obat yang hampir terancam punah sehingga harus dilindungi," ujar Kepala Balai Besar Tanaman Obat dan Obat Tradisional, Indah Yuniprapti dalam acara press briefing di Gedung Kemenkes.

Indah menuturkan untuk di Indonesia sebab utamanya karena adanya alih fungsi dari lahan terutama di hutan seperti akibat penebangan liar. Hal ini karena ada tumbuhan yang butuh lindungan dari pohon besar.

Meski begitu ada pula beberapa penyebab lainnya yaitu :
  1. Adanya alih fungsi hutan menjadi rumah tinggal
  2. Adanya bencana seperti kebakaran hutan atau banjir
  3. Adanya pemanenan yang sangat maksa tanpa diiringi dengan penanaman kembali
  4. Adanya global warming dan juga ekosistem yang tidak seimbang

"Penyebab lainnya ada juga tanaman yang sulit dibudidayakan atau susah ditanam di tempat lain (tanaman insitu)," ujar Indah.

Indah memberikan contoh beberapa tanaman di Indonesia yang hampir terancam punah seperti tanaman purwaceng yang tinggi permintaan tapi tidak ditanam lagi padahal tumbuhan ini butuh waktu setahun untuk tumbuh dan perawatan lainnya. Serta tanaman pasak bumi yang permintaannya tinggi dan tanaman ini dibutuhkan akarnya sehingga biasanya dicabut semuanya.

"Untuk itu diperlukan adanya riset tanaman obat dan inventaris untuk mengidentifikasi formula zat aktif dan finger printing agar tidak punah," ujar Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinis Kemenkes dr Siswanto.

dr Siswanto menuturkan penggunaan tanaman obat dan obat tradisional ini akan banyak membantu dalam mengatasi dan mencegah terjadinya penyakit tidak menular serta diharapkan bisa selangkah lebih maju dibandingkan dengan negara-negara lain.


Tahukah Anda? Cacar Lebih Bahaya Bila Menyerang Orang Dewasa


img
Cacar air merupakan penyakit yang gampang menular dan dapat menyerang siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa yang sistem kekebalan tubuhnya menurun. Tapi cacar air bisa lebih berbahaya bila menyerang orang dewasa. Kenapa?

Cacar air (chickenpox) adalah salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat dan disebabkan oleh virus varicella zoster. Dibutuhkan waktu inkubasi sekitar 2-3 minggu setelah kontak dengan orang yang terkena cacar air.

"Kalau kena cacar air saat dewasa lebih berbahaya, karena reaksi virusnya bisa lebih besar dan menyebabkan komplikasi. Komplikasinya bisa sampai peradangan otak atau ensefalitis," jelas Dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM saat dihubungi detikHealth.

Orang dewasa yang terkena cacar air ada kemungkinan berisiko mengalami komplikasi, terutama pada perempuan hamil, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, orang yang sedang menjalani kemoterapi atau radioterapi untuk kanker, orang yang pernah menjalani transplantasi dan orang yang memiliki masalah jantung atau paru-paru.

Pada ibu hamil, infeksi cacar bisa mempengaruhi janin yang dikandungnya. Jika tertular pada trimester pertama, maka bisa menyebabkan risiko sindrom varicella kongenital yaitu sindrom cacat lahir pada bayi yang bisa mencakup kepala, masalah mata, berat badan bayi lahir rendah dan keterbelakangan mental.

Sedangkan jika ibu hamil tertular cacar pada trimester ketiga memiliki risiko lebih besar terkena pneumonia varicella. Infeksi ini berpotensi mengancam kehidupan paru-paru atau bayi lahir dengan memiliki cacar.

Selain komplikasi, gejala cacar air yang timbul cenderung lebih parah pada orang dewasa dibandingkan dengan anak-anak.

"Orang dewasa dengan kekebalan tubuh rendah bisa mengalami infeksi macam-macam (komplikasi cacar air), apalagi kalau kebersihannya tidak dijaga. Bisa kena infeksi sekunder, meradang sampai jadi koreng dan sembuhnya lebih lama," lanjut Dr Ari.

Menurut Dr Ari, pada orang dewasa penyakit cacar lebih lama sembuh dibandingkan dengan anak-anak. Hal ini karena daya tahan tubuh orang dewasa rentan turun karena ia harus bekerja atau memikirkan banyak hal. Sedangkan pada anak-anak umumnya bisa beristirahat dengan benar selama sakit tanpa banyak pikiran atau kegiatan.

Benarkah Seseorang Kena Cacar Hanya Sekali Seumur Hidup?

Cacar air merupakan penyakit yang gampang menular dan dapat menyerang siapa saja, baik anak kecil maupun orang dewasa yang sistem kekebalan tubuhnya menurun. Cacar air (chickenpox) adalah salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat dan disebabkan oleh virus varicella zoster. Dibutuhkan waktu inkubasi sekitar 2-3 minggu setelah kontak dengan orang yang terkena cacar air.

"Prinsipnya, orang yang sudah pernah kena cacar bisa kena cacar lagi tapi dalam bentuk lain. Kalau dengan virus yang sama tidak, tapi masih bisa terjadi cross, bukan disebabkan oleh virus varicella zoster tapi herpes zoster. Gambaran klinisnya sama, bulat-bulat kecil, lesi berisi air di seluruh tubuh. Tapi kalau cross (karena herpes zoster), bulat-bulat kecil itu cuma mempengaruhi satu bagian tubuh, misal di dada sebelah kiri saja," jelas Dr Ari.

Cacar herpes zoster ini menurut Dr Ari biasanya hanya mempengaruhi orang-orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh lemah atau sedang menurun. Jika seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka jarang mengembangkan kondisi ini.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan cacar air atau cacar kedua kalinya adalah melalui vaksinasi. Vaksin yang diberikan akan memproduksi antibodi dan menjaga tubuh dari virus cacar air di masa mendatang. Serta jangan lupa untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap optimal.

"Pencegahannya ada vaksin, tapi kadang-kadang kita tidak tahu kapan kita kenanya. Tapi yang jelas, jangan lakukan kontak dengan orang yang menderita cacar, sebaiknya diisolasi. Makanya ada anjuran kalau anak kena cacar mending istirahat di rumah saja, jangan masuk sekolah. Juga tingkatkan kekebalan tubuh, makan yang banyak, istirahat cukup," tutup Dr Ari.

Yang terpenting adalah selalu menjaga kekebalan tubuh dengan tidur cukup, makan sehat dan teratur serta berolahraga. 



Sumber : Detikhealth.com



Sabtu, 29 Oktober 2011

10 Sarapan Menyehatkan Khas Dari Indonesia

1. Nasi Kuning
 
1 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Nasi kuning adalah makanan khas Indonesia. Makanan ini terbuat dari beras yang dimasak bersama dengan kunyit serta santan dan rempah-rempah. Dalam tradisi Indonesia warna nasi kuning menggambarkan kekayaan, kemakmuran serta moral yang luhur. Oleh sebab itu nasi kuning sering disajikan pada peristiwa syukuran dan peristiwa-peristiwa gembira seperti kelahiran, pernikahan dan tunangan.

2. Nasi Pecel
 
2 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Pecel adalah makanan khas Kota Madiun Jawa Timur Indonesia yang terbuat dari rebusan sayuran berupa bayam, tauge, kacang panjang, kemangi, daun turi, krai (sejenis mentimun) atau sayuran lainnya yang dihidangkan dengan disiram sambal pecel. Konsep hidangan pecel ada kemiripan dengan salad bagi orang Eropa, yakni sayuran segar yang disiram topping mayonaise. Hanya saja untuk pecel toppingnya sambal pecel.

3. Lontong Sayur
 
3 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Lontong jenis ini penyebarannya banyak sekali di Indonesia. Mulai dari lontong sayur Medan sampai yang merayakan Cap Gomeh. Bahannya ya lontong, santan, kacang panjang, bawang goreng, dan lauknya tergantung selera Anda. Tahu bisa, ayam bisa, ikan juga masuk.

4. Mie
 
4 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Mie adalah menu untuk orang yang inginnya cepat, praktis, murah meriah, dan tidak jago masak. Kadang suka disajikan dengan telor rebus, telor ceplok, ayam, atau pentol bakso. Tapi banyak juga yang asli tidak memakai lauk pauk.

5. Nasi Krawu
 
5 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Nasi Krawu adalah makanan khas kota Gresik. Makanan ini merupakan campuran dari nasi dan daging sapi dengan kadar minyak yang termasuk tinggi. Ada pula yang menambahkan dengan rempelo (usus, babat, dll), cingur, bahkan mata sapi. Makanan ini tidak memakai sayur-sayuran. Hal yang menarik dari nasi krawu adalah meskipun nasi ini khas Gresik tapi semua penjualnya adalah orang madura.

6. Nasi Kucing
 
 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Nasi kucing (atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan “Segå kucing” bukanlah suatu menu tertentu tetapi lebih pada cara penyajian nasi bungkus yang banyak ditemukan pada warung angkringan. Dinamakan “nasi kucing” karena disajikan dalam porsi yang (sangat) sedikit, seperti menu untuk pakan kucing. Nasi kucing adalah sebentuk nasi rames, dengan menu bermacam-macam: tempe kering, teri goreng, sambal goreng, babat, bandeng, usus, kepala atau cakar ayam serta sate telur puyuh, yg semakin nikmat kalau dibakar dahulu sebentar sebelum disajikan. Nasi kucing dikenal di berbagai tempat di Jawa Tengah (termasuk Yogyakarta) dan sangat populer di kalangan mahasiswa karena harganya lumayan murah untuk ukuran kantong anak kos, selain itu rasanya juga pas di lidah orang Indonesia.

8. Bubur Ayam
 
8 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Bubur ayam memang favorit banyak orang. Mulai dari anak kecil, remaja, sampai orang dewasa, semua suka bubur ayam. Istilahnya kalo sarapan bubur itu “sabu”, tak lain dari “sarapan bubur”. 

9. Nasi Liwet
 
9 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Nasi liwet adalah makanan khas kota Solo. Nasi liwet adalah nasi gurih (dimasak dengan kelapa) mirip nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa).

Penduduk kota Solo biasa memakan nasi liwet setiap waktu mulai dari untuk sarapan, sampai makan malam. Nasi liwet biasa dijajakan keliling dengan bakul bambu oleh ibu-ibu yang menggendongnya tiap pagi atau dijual di warung lesehan (tanpa kursi). Tempat paling terkenal untuk penjualan nasi liwet (warung lesehan) adalah di daerah Keprabon yang hanya berjualan pada malam hari.

10. Nasi Jagung
 
10 10 Jenis Sarapan Orang Indonesia

Nasi jagung (Nasek ampog) adalah variasi nasi khas bagi masyarakat Madura. Nasi ini terdiri dari nasi putih yang dicampur dengan biji jagung yang telah dimasak bersama dengan nasi tersebut. Nasi jagung sama dengan nasi putih biasa dimakan dengan lauk-pauk lainnya. Nasi ini juga pengganti makan nasi buat penderita diabetes.

Sumber : Terselubung



Kenapa Ketombe Bikin Kulit Kepala Gatal?


img
Ketombe termasuk masalah kulit kepala yang cukup mengganggu. Selain bisa membuat orang malu, ketombe juga dapat menimbulkan rasa gatal di kepala. Apa penyebabnya?

Masalah ketombe biasanya muncul seperti sisik kering yang dapat menimbulkan serpihan-sepihan putih yang jatuh ke pakaian jika digaruk serta menyebabkan gatal di kulit kepala yang cukup mengganggu.

Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kulit kepala yang terlalu kering, udara dingin atau suhu terlalu panas. Jika ketombe tidak disertai dengan kemerahan umumnya kondisi tersebut tidak menular. Namun ketombe juga bisa disebabkan oleh mikroorganisme yang dikenal dengan nama pityorosporum ovale.

Sedangkan untuk kondisi yang lebih serius lagi, American Osteopathic College of Dermatology menuturkan bisa disebabkan oleh organisme ragi penyebab ketombe di kulit kepala yaitu malassezia.

Jika ketombe yang muncul menimbulkan rasa gatal kemungkinan karena mikroorganisme pityrosporum ovale memakan minyak yang ada di kulit kepala. Kondisi ini memicu ia untuk melepaskan asam lemak bebas pro-inflamasi yang mengakibatkan peradangan dan hipersensitivitas dan menyebabkan rasa gatal.

Selain itu mikroorganisme ini juga bisa melepaskan bahan kimia beracun yang dapat berkontribusi terhadap infeksi jamur, seperti dikutip dari Livestrong.

Beberapa kondisi bisa membuat seseorang lebih mudah memiliki ketombe seperti pola makan kurang zinc (seng), vitamin B dan juga lemak sehat, serta penyakit tertentu seperti parkinson, stres, serangan jantung atau menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Ada cara alami yang bisa dilakukan untuk mengusir ketombe seperti mengoleskan minyak kelapa pada kulit kepala saat waktu tidur, saat pagi hari oleskan sedikit campuran antara jus lemon dan cuka ke kulit kepala dengan menggunakan kapas sebelum keramas, atau menggunakan campuran antara jus lemon dengan air hangat.

Jika ketombe akibat dermatitis seboroik yaitu kulit kepala berminyak tertutup sisik yang terkelupas berwarna putih atau kuning, maka kondisi ini tidak cukup diatasi dengan keramas saja namun butuh bantuan medis.



Sumber : Detikhealth.com


 

Prosedur Kerja Melakukan Pemeriksaan Visum

Pemeriksaan Visum

1. Pengertian
Melayani  perrnintaan pembuatan visum et repertum

2. Tujuan
Sebagai acuan membuat visum setelah melakukan pemeriksaan pasien  atau jenazah.

3. Kebijakan
a. Visum  adalah sebagai bahan bukti pengganti  bila diperlukan dipengadilan.
b. Pelayanan visum disini adalah visum hidup
4. Prosedur Kerja
a. UGD puskesmas Tumpang melayani Visum hidup,
b. Permintaan Visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh Kepolisian kepada Puskesmas.
c. Pengajuan permintaan Visum disampaikan di UGD dalam waktu 2 x 24 jam sejak kejadian oleh petugas kepolisian
d. Petugas UGD meneliti surat permintaan Visum, setelah meneliti kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam penerimaan, nama dan tanda tangan.
e. Apabila penderita / korban sudah masuk ruangan maka surat permintaan Visum ada di UGD
f.  Visum  dibuat berdasarkan pemeriksaan penderita pada saat permintaan Visum Et repertum.
g. Bila penderita / korban sudah meninggal maka petugas UGD memriksa kondisi secara umum
h. Penderita yang sudah meninggal dirujuk ke RRSA
i. Visum hidup dibuat dan ditanda tangani oleh Dokter yang memeriksa / menangani penderita pada saat visum diterima.
j. Visum bisa diambil oleh petugas kepolisian dalam waktu 2 X 24 jam
k. Petugas menandatangani penerimaan laporan visum  

Catatan : 
Dokumentasi visum  (menggunakan kamera khusus visum kemudian disimpan dikomputer UGD) 




Prosedur Kerja Melakukan Triase Pasien

Triase Pasien
1. Pengertian
Memilah dan menentukan derajat kegawatan penderita

2. Tujuan
Sebagai acuan menentukan prioritas dan tempat pelayanan medik penderita

3. Kebijakan
Mendahulukan penderita yang lebih gawat bukan yang datang dahulu


4. Prosedur/Cara Kerja
a. Penderita datang diterima petugas / paramedis UGD
b. In form concern (penandatangan persetujuan tindakan) oleh keluarga pasien.
c. Diruang triase dilakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya. Oleh paramedis yang terlatih / dokter.
d. Penderita dibedakan menurut kegawatnnya dengan memberi kode huruf :
- P III adalah penderita tidak gawat dan tidak darurat.
Misalnya : Penderita Common Cold, penderita rawat jalan, abses, luka robek,
- P II adalah penderita yang kegawat daruratan masih tidak urgent
Misalnya : Penderita Thipoid, Hipertensi,DM,
- P I adalah penderita gawat darurat (pasien dengan kondisi mengancam)
Misalnya : Penderita stroke trombosis, luka bakar, Appendic acuta, KLL , CVA, MIA, asma bronchial dll

e. Penderita mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan warna : P I-PII-PIII.
f. Pada waktu jam kerja penderita dengan prioritas  PIII dikirim ke BP / rawat jalan

 

Prosedur Kerja Nebuliser

Prosedur Kerja Nebuliser

1. Pengertian
Nebulaizer/Nebuliser adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak dan melonggarkan jalan nafas

2. Tujuan
Sebagai acuan tindakan nebulaizer

3. Persiapan 
Persiapan Alat
a. Normal Salin
b. Air biasa
c. Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin, dexamethasone
d. Tabung oksigen lengkap dengan : sungkup nebulizer, slang O2,
e.  Manometer
 
Persiapan Pasien
a. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
b. Pasien diatur sesuai kebutuhan

4.  Cara Kerja 
a. Perawat cuci tangan
b. Mengisi air pada humidifaier sampai batas lever
c. Mengisipada tempat manometer sungkup nebulizer dengan normal salin danbronchodilator : seperti ventolin atau (sabutamol) atau kadang diberidexamethasone pada status asmatikus.
d. Memasang masker pada pasien
e. flowmeter dibuka (identifikasi adanya asap)
f. Observasi pasien (sesuai kebutuhan)
g. Selesai dilakukan tindakan pasien dirapikan
h. Alat-alat dibereskan dan dikembalikan
i. Perawat cuci tangan.


 
 
 
 

Kamis, 27 Oktober 2011

Prosedur Kerja Pemeriksaan Uji Air

Ilustrasi Gambar
1. Pengertian
Uji air adalah suatu test absorbsi terhadap gastrointestinal.

2. Tujuan
Untuk mengetahui peristaltik usus dan funsi absorbsi

3. Indikasi 
a. Pada penderita tertentu dengan penurunan kesadaran. 
b. Pada penderita setelah dipuasakan pada waktu tertentu. 
c. Pada penderita yang sesudah dilakukan tindakan operasi.
d. Pada penderita yang terpasang ventilasi mekanik invasif.

4. Persiapan Alat
a. NGT 
b. Spuit 50 cc 
c. Air putih (dextrose 5 %) 
d. Lap makan

5. Cara Kerja 
a. Cek posisi NGT. 
b. Aspirasikan isi lambung. 
c. Berikan pada :
- Jam I, 30 ml air putih (dextrose 5 %)
- Jam II, 30 ml air putih (dextrose 5 %)
- Jam III, 30 ml air putih (dextrose 5 %)
- Jam IV, 30 ml air putih (dextrose 5 %) 

d. Klem NGT, tunggu 1 jam – aspirasi, bila : 
- Jumlah residu > 60 ml, tunda enteral
- Jumlah residu <> 
- Klem NGT, tunggu 1 jam – aspirasi, bila : 
- Cairan aspirasi > 50 ml, stop enteral. 
- Cairan aspirasi <>

e. Tingkatkan enteral sesuai kebutuhan


 

Fasilitas dan Peralatan Wajib ICU

Fasilitas dan Peralatan Wajib ICU

A. Fasilitas
Ruangan ICU merupakan suatu  unit di RS yang dibandingkan dengan ruagan lain, banyak perbedaan ,tingkat  pelayanannya. Tingkat pelayanan ini ditentukan oleh  jumlah staf,fasilitas,pelayanan penunjang,jumlah dan macam pasien yang dirawat, untuk itu harus ditunjang oleh tenaga yang memenuhi kualifikasi standart ICU.

Pelayanan ICU harus memiliki kemampuan minimal sebagai berikut : 
1.      Resusitasi jantung paru 
2.      Pengelolaan jalan nafas termasuk intubasi trakeal dan penggunaan ventilator sederhana 
3.      Terapi oksigenasi 
4.      Pemamtauan EKG ,pulse oximetri terus menerus 
5.      Pemberian nutrisi enteral dan panenteral
6.      Pelaksanaan terapi secara titrasi 
7.      Kemampuan melaksanakan teknik khusus sesuai kondisi pasien 
8.      Memberikan tunjangan fungsi vital dengan alat –alat portabel selama transportasi pasien gawat 
9.      Kemampuan melakukan fisioterapi dada
    B. Sarana dan Prasana
    a. Lokasi
    Dianjurkan satu komplek dengan kamar bedah dan kamar pulih sadar dan berdekatan atau mempunyai akses yang mudah ke unit gawat darurat,laboratorium dan radiologi.

    b. Desain
    Standart ICU yang memadai ditentukan desain yang baik dan pengaturan ruang yang adekuat.

    Bangunan ICU :
    - Terisolasi
    - Mempunyai standart tertentu terhadap:
    1. Bahaya Api
    2. Ventilasi
    3. AC
    4. Pipa air
    5. Komunikasi
    6. Bakteorologis
    7. Exhausts fan
    8. Kabel monitor
    -  Lantai mudah dibersihkan ,keras dan rata.

    c. Area pasien
    1. Unit terbuka 12-16 M2/pertempat tidur
    2. Unit tertutup 16 – 20 m2 pertempat tidur
    3. Jarak antara TT : 2 m
    4. Unit terbuka mempunyai 1 tempat cuci tangan, setiap 2 TT
    5. Unit tertutup 1 ruangan terdiri 1 tempat tidur dan 1 tempat cuci tangan.
    6. Harus ada sejumlah outlet yang cukup sesuai dengan level ICU
    7. Pencahayaan cukup dan adekuat untuk observasi khusus dengan lampu TL 10 watt / m2. Jendela dan akses tempat tidur menjamin kenyamanan pasien dan petugas, desain dari unit memperhatikan privasi pasien.
    d. Area Kerja meliputi :
    1. Ruang yang cukup untuk staf dan menjaga kontak visual perawat dengan pasien.
    2. Ruang yang cukup untuk memonitor pasien peralatan resusitasi dan penyimpanan obat dan alat (lemari pendingin)
    3. Ruang yang cukup untuk X-Ray mobil dan mempunyai tekanan negatif.
    4. Ruang untuk telpon dan sistem komunikasi lain seperti komputer, koleksi data, alat untuk penyimpanan alat tulis.
    e. Lingkungan 
    Mempunyai pendingin / AC yang dapat mengontrol suhu dan kelembaban sesuai dengan luas ruangan . Suhu 220 – 250.
       f. Ruang Isolasi 
      Dilengkapi dengan tempat cuci tangan dan tempat ganti pakaian sendiri.
        g. Ruang Penyimpanan Peralatan dan Barang Bersih. 
        Untuk penyimpanan monitor, ventilator, pompa infus dan pompa syringe, peralatan dialisi, alat-alat hisap, linen dan tempat penyimpanan barang dan alat bersih.
          h. Ruang Tempat Pembuangan Alat atau Bahan Kotor. 
          1. Ruang untuk membersihkan alat-alat, pemeriksaan urine, pengosongan dan pembersihan pispot dan botol urine. 
          2. Desain untuk menjamin tidak ada kontaminasi
            i.  Ruang Perawat. 
            Terdapat ruang terpisah yang dapat digunakan oleh perawat yang bertugas dan kepala ruangan.
              j. Ruang Staf Dokter.
              k. Ruang Tunggu Keluarga Pasien.
              l. Laboratorium yang terpusat.

              C. Peralatan
              1. Jumlah dan macam peralatan yang ada, sesuai dengan tipe ICU sekunder.
              2. Terdapat prosedur pemeriksaan berkala untuk keamanan alat yaitu: 
              - Ada program kalibrasi dan pemeliharaan alat 
              - Ada buku pemakaian alat serta pemeliharaan alat. 
              - Ada protap-protap pemakaian kalibrasi dan pemeliharaan alat-alat.
                3. Untuk di ICU sendiri sekarang terdapat peralatan dasar, yang meliputi : 
                - Ventilator. 
                - Alat ventilasi manual dan alat penunjang jalan nafas.
                • Alat hisap atau suction.
                • Peralatan akses vaskuler.
                • Peralatan monitor unvasif dan non invasif
                • Defibrilator dan alat pacu jantung
                • Alat pengatur suhu pasien.
                • Peralatan drain thorak.
                • Pompa infus dan pompa syringe
                • Peralatan portable untuk transportasi.
                • Tempat tidur khusus
                • Lampu untuk tindakan.
                • Ruang Hemodialisa juga tersedia untuk mendukung fungs ICU
                4. Monitoring Peralatan.
                Hal-hal yang sangat vital sangat ditekankan pada pemantauannya termasuk peralatan yang digunakan untuk transportasi pasien.
                • Mengerti dan tahu tentang tanda bahaya kegagalan pasokan gas
                • Mengerti trentang kegagalan pasokan oksigen ,maka alat yang secara otomatis teraktifasi untuk memonitor penurunan tekanan pasokan oksigen yang selalu terpasang di ventilator
                • Pemantauan konsentrasi oksigen :Semua petugas diruang ICU diharapkan mengetahui tentang bahaya kegagalan ventilator atau diskonsentrasi sistem pernafasan.Pada pengguna ventilator otomatis,harus ada alat yang didapat segera mendeteksi kegagalan sistem pernafasan atau ventilator secara terus menerus
                • Volume dan tekanan ventilator terpantau secara akurat dan berkesinambungan.
                • Harus memantau suhu alat pelembab (humidifier) apabila terjadi peningkatan suhu udara inspirasi.
                • Terpasang alat elektro kardiograf pada setiap pasien dan dapat dipantau terus menerus
                • Harus tersedia pulse oksimetri pada setiap pasien ICU
                • Apabila ICU memungkinkan apabila ada indikasi klinis harus tersedia peralatan untuk mengukur variabel visiologis lain seperti tekanan intra arterial dan tekanan pulmunalis, curah jantung, tekanan intra karnial, suhu, transmisi neuromuskular,kadar CO2 respirasi.





                Rabu, 26 Oktober 2011

                Konsep Dasar ICU (Intensive Care Unit)

                ICU (Intensive Care Unit)

                Perawatan intensif merupakan pelayanan keperawatan yang saat ini sangat perlu untuk di kembangkan di Indonesia yang bertujuan memberikan asuhan bagi pasien dengan penyakit berat yang potensial reversibel, memberikan asuhan pada pasien yang memerlukan pbservasi ketat dengan atau tanpa pengobatan yang tidak dapat diberikan diruang perawatan umum memberikan pelayanan kesehatan bagi pasien dengan potensial atau adanya kerusakan organ umumnya paru mengurangi kesakitan dan kematian yang dapat dihindari pada pasien-pasien dengan penyakit kritis  (Adam & Osbone, 1997)

                1. Pengertian
                Adalah suatu tempat atau unit tersendiri di dalam Rumah Sakit yang memiliki staf khusus, peralatan khusus ditujukan untuk menanggulangi pasien gawat karena penyakit, trauma atau komplikasi penyakit lain. 

                2. Staf Khusus 
                adalah dokter dan perawat yang terlatih, berpengalaman dalam Intensive Care (Perawatan dan terapi Intensif) dan yang mampu memberikan pelayanan 24 jam. 

                3. Peralatan Khusus ICU
                adalah alat–alat pemantauan, alat untuk menopang fungsi vital, alat untuk prosedur diagnostic dan alat Emergency lainnya

                4. Tujuan Pengelolaan di ICU 
                • Melakukan tindakan untuk mencegah terjadinya kematian atau cacat 
                • Mencegah terjadinya penyulit
                • Menerima rujukan dari level yang lebih rendah & melakukan rujukan ke level yang lebih tinggi

                5. Macam – macam ICU
                Menurut fungsi ICU dibagi menjadi beberapa unsur yaitu :
                a. ICU Khusus
                Dimana dirawat pasien payah dan akut dari satu jenis penyakit

                Contoh :   
                - ICCU (Intensive Coronary Care Unit)
                  yaitu pasien dirawat dengan gangguan pembuluh darah 
                  Coroner.
                - Respiratory Unit
                  Pasien dirawat yang mengalami gangguan pernafasan
                - Renal Unit
                  dimana pasien yag dirawat dg.gg. ginjal. 
                 
                b. ICU Umum
                Dimana dirawat pasien yang sakit payah akut di semua bagian RS menurut umur ICU anak & neonatus dipisahkan dengan ICU dewasa 
                 
                6. Klasifikasi Pelayanan ICU
                a. ICU Primer
                b. ICU Sekunder
                c. ICU Tersier

                a. ICU Primer
                • Mampu  memberikan  pengelolaan  resusitasi  segera, tunjangan,kardio respirasi jangka pendek 
                • Memantau dan mencegah penyulit pasien dan bedah yang berisiko
                • Ventilasi mekanik dan pemantauan kardiovaskuler sederhana selama beberapa jam 
                • Ruangan dekat dengan kamar bedah
                • Kebijakan / criteria pasien masuk, keluar dan rujukan
                • Kepala : dokter spesialis anestesi
                • Dokter jaga 24 jam, mampu RJP 
                •  Konsultan dapat dihubungi dan dipanggil setiap saat
                • Jumlah perawat cukup dan sebagian besar terlatih
                • Pemeriksaan Laborat : Hb, Hct, Elektrolit,GD, Trombosit 
                • Kemudahan Rontgen dan Fisioterapi
                b. ICU Sekunder
                • Memberikan pelayanan ICU umum yang mampu mendukung kedokteran umum, bedah, trauma, bedah syaraf, vaskuler dsb. 
                • Tunjangan ventilasi mekanik lebih lama. 
                • Ruangan khusus dekat kamar bedah 
                • Kebijakan dan kriteria pasien masuk, keluar dan rujukan 
                • Kepala intensivis, bila tidak ada SpAn.
                • Dokter jaga 24 jam mampu RJP ( A,B,C,D,E,F ) 
                • Ratio pasien : perawat = 1 : 1 untuk pasien dengan ventilator,RT dan 2 : 1 untuk pasien lainnya. 
                • 50% perawat bersertifikat ICU dan pengalaman kerja minimal 3 tahun di ICU
                • Mampu melakukan pemantauan invasife 
                • Lab, Ro, fisioterapi selama 24 jam 
                c. ICU Tersier

                • Memberikan pelayanan ICU tertinggi termasuk dukungan hidup multi sistem ( ventilasi mekanik , kardiovaskuler, renal ) dalam jangka waktu tak terbatas
                • Ruangan khusus
                • Kebijakan/ indikasi masuk, keluar dan rujukan
                • Kepala : intensivis
                • Dokter jaga 24 jam, mampu RJP (A,B,C D,E,F )
                • Ratio pasien : perawat = 1:1 untuk pasien dengan ventilator, RT dan 2 : 1 untuk pasien lainnya.
                • 75% perawat bersertifikat ICU atau minimal pengalaman kerja di ICU 3 tahun
                • Mampu melakukan pemantauan / terapi non invasive maupun invasive.
                • Laborat, Ro, Fisioterapi selama 24 jam
                • Mempunyai pendidikan medik dan perawat
                • Memiliki prosedur pelaporan resmi dan pengkajian Memiliki staf administrasi, rekam medik dan tenaga lain 

                7. Syarat - syarat Ruang ICU

                • Letaknya di sentral RS dan dekat dengan kamar bedah serta kamar pulih sadar ( Recovery Room)
                • Suhu ruangan diusahakan 22-25 C, nyaman , energi tidak banyak keluar.
                • Ruangan tertutup & tidak terkontaminasi dari luar
                • Merupakan ruangan aseptic & ruangan antiseptic dengan dibatasi kaca- kaca.
                • Kapasitas tempat tidur dilengkapi alat-alat khusus
                • Tempat tidur harus yang beroda dan dapat diubah dengan segala posisi.
                • Petugas maupun pengunjung memakai pakaian khusus bila memasuki ruangan isolasi.
                • Tempat dokter & perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk mengobservasi pasien

                8. Ketenagaan
                a. Tenaga medis

                b. Tenaga perawat yang terlatih

                c. Tenaga Laboratorium

                d. Tenaga non perawat : pembantu perawat , cleaning servis

                e. Teknisi 

                 
                9. Sarana & Prasarana yang harus ada di ICU
                •   Lokasi : satu komplek dengan kamar bedah & Recovery Room
                • RS dengan jumlah pasien lebih 100 orang sedangkan untuk R.ICU antara 1-2 % dari jumlah pasien secara keseluruhan.
                • Bangunan : terisolasi dilengkapi dengan : pasienmonitor, alat komunikasi, ventilator, AC, pipaair, exhousefan untuk mengeluarkan udara, lantai mudah dibersihkan, keras dan rata, tempat cuci tangan  yang dapat dibuka dengan siku & tangan,   v pengering setelah cuci tangan
                • R.Dokter & R. Perawat
                • R.Tempat buang kotoran
                • R. tempat penyimpanan barang & obat 
                • R. tunggu keluarga pasien
                • R. pencucian alat   Dapur 
                • Pengering setelah cuci tangan    R.Dokter & R. Perawat 
                • R.Tempat buang kotoran 
                • R. tempat penyimpanan barang & obat
                • Sumber air Sumber listrik cadangan/ generator, emergency lamp Sumber O2 sentral Suction sentral Almari alat tenun & obat, instrument dan alat kesehatanAlmari pendingin (kulkas)Laborat kecil
                • Alat –alat penunjang a.l.: Ventilator, Nabulaizer, Jacksion Reese, Monitor ECG, tensimeter mobile, Resusitato, Defibrilator, Termometer electric dan manual,Infus pump, Syring pump,O2 transport, CVP, Standart infuse, Trolly Emergency,Papan resusitasi,Matras anti decubitus, ICU kid, Alat SPO2, Suction continous pump dll. 
                9. Indikasi Masuk ICU
                a. Prioritas 1 
                Penyakit atau gangguan akut pada organ vital yang memerlukan terapi intensif dan agresif.
                • Gangguan atau gagal nafas akut
                • Gangguan atau gagal sirkulasi
                • Gangguan atau gagal susunan syaraf
                • Gangguan atau gagal ginjal 
                b. Prioritas 2 
                Pementauan atau observasi intensif secara ekslusif atas keadaan-keadaan yang dapat menimbulkan ancaman gangguan pada sistem organ vital
                Misal :
                • Observasi intensif pasca bedah operasi : post    trepanasi, post open heart, post laparatomy dengan komplikasi,dll.
                • Observasi intensif pasca henti jantung dalam keadaan stabil
                • Observasi pada pasca bedah dengan penyakit jantung.
                c. Prioritas 3   
                Pasien dalam keadaan sakit kritis dan tidak stabil yang mempunyai harapan kecil untuk penyembuhan (prognosa jelek). Pasien kelompok ini mugkin memerlukan terapi intensif untuk mengatasi penyakit akutnya, tetapi tidak dilakukan tindakan invasife Intubasi atau Resusitasi Kardio Pulmoner
                NB : Px. prioritas 1 harus didahulukan dari pada prioritas 2 dan 3
                 
                10. Indikasi Keluar ICU 
                • Penyakit atau keadaan pasien telah membaik dan cukup stabil.  
                • Terapi dan perawatan intensif tidak memberi hasil pada pasien. 
                • Dan pada saat itu pasien tidak menggunakan ventilator.Pasien mengalami mati batang otak. 
                • Pasien mengalami stadium akhir (ARDS stadium akhir)  
                • Pasien/keluarga menolak dirawat lebih lanjut di ICU (pl.paksa) 
                • Pasien/keluarga memerlukan terapi yang lebih gawat mau masuk ICU dan tempat penuh. 
                 Prioritas pasien keluar dari ICU
                1. Prioritas I dipindah apabila pasien tidak membutuhkan perawatan intensif lagi, terapi mengalami kegagalan, prognosa jangka pendek buruk sedikit kemungkinan bila perawatan intensif dilanjutkan misalnya : pasien yang mengalami tiga atau lebih gagal sistem organ yang tidak berespon terhadap pengelolaan agresif.
                2. Prioritas II pasien dipindah apabila hasil pemantuan intensif menunjukkan bahwa perawatanintensif tidak dibuthkan dan pemantauan intensif selanjutnya tidak diperlukan lagi
                3. Prioritas III tidak ada lagi kebutuhan untuk terapi intensive jika diketahui kemungkinan untuk pulih kembali sangat kecil dan keuntungan terapi hanya sedikit manfaatnya misal : pasien dengan penyakit lanjut penyakit paru kronis, liver terminal, metastase carsinoma
                11. Tugas Perawat ICU
                1. Identifikasi masalah
                2. Observasi 24 jam
                • Kardio vaskuler : peredaran darah, nadi, EKG, perfusi periver, CVP
                • Respirasi : menghitung pernafasan , setting ventilator, menginterprestasikan hasil BGA, keluhan dan pemeriksaan fisik dan foto thorax.
                • Ginjal : jumlah urine tiap jam, jumlah urine selama 24 jam
                • Pencernaan : pemeriksaan fisik, cairan lambung, intake oral, muntah , diare 
                • Tanda infeksi : peningkatan suhu tubuh/penurunan (hipotermi), pemeriksaan kultuur, berapa lama antibiotic diberikan  
                • Nutrisi klien : enteral, parenteral
                • Mencatat hasil lab yang abnormal.
                • Posisi ETT dikontrol setiap saat dan pengawasan secara kontinyu seluruh proses perawatan
                • Menghitung intake / output (balance cairan) 
                - Selain hal itu peran perawat juga : 
                Ø Caring Role
                Ø Therapeutic Role 


                - Dalam penanganan pasien gawat diperlukan 3 kesiapan : 
                ØSiap Mental
                ØSiap pengetahuan dan ketrampilan
                ØSiap alat dan obat 

                - Urutan prioritas penanganan kegawatan didasarkan pada 6B yaitu :
                • B-1 Breath  - Sistem pernafasan 
                • B-2 Bleed   - Sistem peredaran darah
                • B-3 Brain    - Sistem syaraf pusat 
                • B-4 Blader  - Sistem urogenital 
                • B-5 Bowel  -Sistem pencernaan 
                • B-6 Bone    - Sistem tulang dan persendian
                12. Pasien Kritis
                Fisiologis tidak stabil dan memerlukan monitoring serta terapi intensif. 
                - Ruang Lingkup Keperawatan Intensive : 
                a. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit akut yang mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa hari
                b. Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekalipun melakukan pelaksanaan spesifik pemenuhan kebutuhan dasar
                c. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang ditimbulkan oleh :   
                • Penyakit   
                • Kondisi pasien yang memburuk karena pengobatan atau terapi 
                • Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang tergantung pada fungsi alat / mesin dan orang lain
                13. Standar minimum pelayanan ICU : 
                a. Resusitasi jantung paru.
                b. Pengelolaan jalan nafas
                c. Terapi oksigen
                d. Pemantauan EKG, pulse Oksimetri kontinyu
                e. Pemberian nutrisi enteral dan parental
                f. Pemeriksaan Laboratorium dengan cepat
                g. Pelaksanaan terapi tertitrasi
                h. Memberi tunjangan fungsi Vital selama transportasi
                i. Melakukan fisioterapi. 



                Sumber : Ayute.blogspot.com