Rabu, 11 Januari 2012

Awas! Gigi Ompong Berdampak Buruk Buat Lambung

Masalah gigi ompong bukan hanya merusak penampilan seseorang, melainkanjuga bisa menjadi pemicu gangguan penyakit, terutama pencernaan.
Menurutspesialis prosthodonsia dari Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasTrisakti Prof Dr drg Suzan Elias, seseorang dengan gigi ompong umumnyamempunyai masalah dengan lambung.

"Ibaratnya kalau kacang harusditumbuk 10 kali, ini cuma sekali sudah ditelan. Jadi lambung tidakkuat. Oleh karena itu, pada orang yang giginya tidak benar, umumnyalambungnya juga tidak benar," katanya, saat acara Polident AdhesivCream Media Launch.

Suzan mengatakan, setiapindividu yang kehilangan gigi (ompong) perlu suatu alat bantu untukmengunyah makanan salah satunya dengan memasang gigi tiruan. Pasalnya,tanpa adanya suatu susunan gigi yang utuh, seseorang akan mengalamimasalah saat proses mengunyah makanan. Akibatnya, apabila dibiarkanterus-menerus, akan berdampak buruk pada organ lambung.

"Tapi itutidak terjadi seketika. Artinya, dalam jangka panjang, bukan jangkapendek. Oleh karena itu, setiap kehilangan gigi, sebaiknya dibuatkanpenggantinya. Karena dengan ada penggantinya, pengunyahan akan lebihefektif," paparnya.

Menurut Suzan, ada dua jenis gigi tiruan yangdapat digunakan sebagai pengganti gigi yang ompong, yaitu gigi tiruanlepasan dan cekat. Kedua jenis gigi tiruan tersebut punya indikasi yangberbeda-beda. Pada gigi tiruan cekat, misalnya, indikasinya lebihterbatas karena harus mempunyai gigi pendamping di sebelahnya.

"Jenisini bersifat permanen. Setelah kedua gigi sebelahnya diasah,selanjutnya gigi tiruan tersebut disemen dengan membuat jembatan kegigi sebelahnya," katanya.

Sementara untuk pemasangan gigi tiruanlepas, tidak ada indikasi khusus dan pengerjaannya jauh lebih mudah,gampang dipasang, dan murah. Bahkan, menurut Suzan, gigi tiruan lepasandapat digunakan oleh segala kelompok usia. Berbeda dengan gigi tiruancekat, yang mempunyai batas usia minimal 17 tahun.

"Kalau yang lepasan siapa pun bisa karena tidak diasah giginya. Kita bilang ini crown extra-coronal (di luar) jadi tidak mengganggu," tambahnya.

Suzanmenjelaskan, pada dasarnya ada 4 (empat) alasan penting yang mendasarimengapa orang dengan gigi ompong perlu untuk menggunakan gigi tiruan.Pertama, memperbaiki estetika. Kedua, memperbaiki pengunyahan. Ketiga,memperbaiki cara bicara dan keempat menjaga kelestarian jaringansekitarnya.

"Jadi, kalau ada gigi yang ompong jangan dibiarkan.Harus diganti. Jika tidak, gigi yang lawannya akan turun akibat tidakmempunyai kontak. Begitu pula dengan gigi sebelahnya yang akanmenyamping karena tidak ada kontak dengan gigi sebelahnya," terangnya.

Suzanmengakui, sampai saat ini belum ada data pasti berapa jumlah pemakaigigi tiruan di Indonesia. Menurut dia, gigi tiruan bukanlah barang yangmurah sehingga penggunaan gigi tiruan masih tergantung dari sejauh manakemampuan masyarakat.

Mengingat pentingnya kebutuhan masyakaratakan gigi tiruan, Suzan berharap ke depan pemerintah membuat suatuprogram khusus untuk mereka yang membutuhkan gigi tiruan agar dapatmemperoleh pengobatan di puskesmas. Dengan begitu, masyarakat tidakterlalu dibebani dan bisa menjangkaunya.

"Mungkin denganmenggunakan bahan seperti akrilik (yang tidak terlalu mahal). Jadiorang-orang yang memang perlu gigi tiruan bisa dengan mudah bikin dipuskesmas. Tapi, sampai sekarang belum ada jawaban dari pemerintah,"tandasnya.



Sumber : Kompas.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.