Selasa, 27 Maret 2012

[Koran-Digital] Dahlan: BBM Tidak Naik Sekarang, Agustus Habis, Pilih Mana?

Rabu, 28/03/2012 07:46 WIB
Dahlan: BBM Tidak Naik Sekarang, Agustus Habis, Pilih Mana?
Rista Rama Dhany - detikFinance


Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta
masyarakat memilih, kalau pemerintah tidak menaikkan harga Bahan Bakar
Minyak (BBM) subsidi alias premium sekarang, Agustus 2012 akan habis
alias kosong di SPBU, masyarakat pilih mana?

"Pemerintah harus segera naikkan harga BBM sekarang ini, dan negara
harus terus maju, tidak boleh mundur, harga BBM harus naik," kata Dahlan
kepada detikFinance, Rabu (28/3/2012).

Hal ini menurut, mantan Dirut PT PLN (Persero) ini, dikarenakan, jika
tidak mulai sekarang dinaikan, Agustus 2012 BBM bersubsidi habis.

"Lebih sulit mana, lebih susah mana, silahkan masyarakat memilihnya.
Kalau bulan Agustus nanti BBM habis lebih susahkan?" tanyanya.

Memang, menurutnya, rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM
bersubsidi menuai banyak kontroversi. Demonstrasi besar-besaran di
berbagai daerah hingga pusat ibu kota merupakan bentuk aspirasi
masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM.

Dahlan meminta perwakilan pemerintah jangan menanggapi penolakan
kenaikan BBM dengan emosional. "Nggak bisa ditanggapi secara emosi-emosi
begitu," tambahnya.

Tentunya Dahlan tak asal ngomong. Menurut Menteri Keuangan Agus
Martawardojo dalam rapat dengan Badan Anggaran, kuota BBM yang
ditetapkan 40 juta KL dalam APBN 2012 bakal jebol, bahkan bisa melonjak
hingga 47 juta KL.

"Karena disparitas harga BBM subsidi (premium cs) dengan BBM non subsidi
(pertamax cs) terlampau jauh. Jika ini terus dibiarkan, akan makin
banyak masyarakat yang sudah biasa pakai pertamax cs bakal lari ke
premium. Ini akan menyebabkan kuota BBM jebol dan negara makin berat
menanggung subsidi BBM," jelas Agus waktu itu.

Bahkan menurut mantan Dirut Bank Mandiri ini, harga premium cs Rp 4.500
per liter berbanding jauh dengan harga pertamax cs yang diatas Rp 9.000
per liter.

"Saat ini saja untuk harga keekonomian Premium (tanpa subsidi) Rp 9.018
per liter. Artinya negara mensubsidi tiap liter premium lebih dari Rp
4.500 per liternya," terang Agus.

Bahkan, seperti diketahui, kuota BBM pada tahun 2011 saja jebol sekitar
2 juta KL. Dengan jebolnya kuota tersebut bisa jadi Pertamina akan
menyetop penyaluran premium dan solar pada tahun lalu.

Namun pemerintah berinisiatif, Pertamina tetap menyalurkan BBM
bersubsidi, namun baru akan dibayar pemerintah terhadap kelebihan kuota
setelah ada audit dari Badan Pemeriksa Keuangan pada 2012.

http://us.finance.detik.com/read/2012/03/28/074626/1878402/1034/dahlan-bbm-tidak-naik-sekarang-agustus-habis-pilih-mana?f990101mainnews

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.