Selasa, 10 April 2012

[Koran-Digital] Jangan Lupa Bersyukur dan Berpikir Positif

KESEHATAN kaum lanjut usia (lansia) menjadi fokus pada peringatan Hari
Kesehatan Dunia 7 April lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang tahun ini mengambil tema Ageing
and health mewanti-wanti setiap negara agar mengantisipasi ledakan
jumlah lansia pada beberapa tahun mendatang.

Di Indonesia, jumlah kaum lansia diprediksi bakal mencapai 28,8 juta
jiwa (11,34% dari total penduduk) pada 2020 nanti. WHO mengesankan
ledakan jumlah lansia bakal menjadi beban berat terutama di bidang
kesehatan. Maklum, sampai saat ini, lansia identik dengan tubuh lemah
dan sakit-sakitan.

Menurut konsultan geriatri (ilmu kesehatan manusia lanjut usia) dari
FKUI/RSCM dr Nina Kemala Sari SpPD, lansia yang didefinisikan sebagai
usia di atas 60 tahun merupakan fase hidup yang sangat rapuh. Dalam
periode tersebut potensi timbulnya berbagai penyakit degeneratif menjadi
lebih besar. Seperti, diabetes melitus, hipertensi, penyakit
kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), tingginya kadar kolesterol
buruk, rematik, dan kanker.

Sejatinya, lanjut Nina, sehat di usia lanjut bukan sesuatu yang mustahil.

Resepnya pun sederhana. Jalani gaya hidup sehat, pola makan baik,
berpikir positif, dan bersyukur.

''Kekuatan rasa syukur dan berpikir positif dapat menurunkan konsumsi
obat-obatan serta menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat
penyakit jantung, stroke, dan hipertensi,'' ujar dr Nina Kemala Sari
SpPD, kemarin.

Terkait pola makan, menurut Nina, berbagai penyakit pada lansia
akhirakhir ini diketahui disebabkan oleh faktor inflamasi. Maka, sumber
makanan yang memperberat infl amasi harus dibatasi. Itu antara lain,
makanan yang kaya gula/manis, makanan berlemak, serta makanan yang
rendah serat. Aktivitas fi sik ha

rus dilakukan dengan berolahraga teratur.

Terkait persarafan, berat otak manusia pada usia 80 tahun menyusut
sebesar 10%-15%. Selain itu, aliran darah ke otak berkurang karena
adanya penyempitan pembuluh darah.

"Berbagai faktor itu ditambah adanya berbagai proses infl amasi serta
paparan terhadap radikal bebas menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif
(berpikir) dan fungsi-fungsi lain pada lansia," ujar spesialis saraf
dari Kelompok Studi Lansia Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya, Jakarta,
dr Yuda Turana SpS, kemarin.

Untuk meminimalisasi hal itu, Yuda menyarankan agar seorang lansia
melakukan aktivitas yang merangsang otak. Antara lain, bermain catur,
musik, puzzle, dan kartu.

Selain itu, aktivitas sosial juga terbukti membantu kaum lansia
mempertahankan kemampuan kognitif.
Aktivitas sosial tersebut misalnya berkunjung ke tempat saudara,
melakukan rekreasi bersama, aktivitas keagamaan, dan bekerja sosial.
Perawatan kronis Sementara itu, dilihat dari jumlah penderita diabetes,
kondisi kaum lansia Indonesia terbilang buruk.
Angka diabetes di Indonesia tertinggi keempat di dunia.

`'Padahal diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Angka penderita
stroke di negeri ini juga menjadi yang tertinggi di Asia,'' ujar Nina.

Dengan kondisi tersebut, menurut Nina, penting bagi Indonesia untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan lansia, khususnya perawatan kronis
(long term care) untuk pasienpasien yang perlu perawatan jangka panjang
seperti, rehabilitasi pascastroke dan kelumpuhan.

"Di luar negeri, pembiayaan jangka panjang tersebut bahkan tidak
ditanggung oleh keluarga pasien, tetapi oleh pemerintah yang berasal
dari dana pajak," tutupnya. (*/H-3)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/11/ArticleHtmls/Jangan-Lupa-Bersyukur-dan-Berpikir-Positif-11042012014018.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.