Senin, 09 April 2012

[Koran-Digital] Jelang Pensiun, Kardani Bancakan Proyek Rp20,8 M

Jelang Pensiun, Kardani Bancakan Proyek Rp20,8 M
Senin, 9 April 2012 | 04:11 WIB Tweet

SURABAYA – Diam-diam Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanut) Provinsi
Jawa Timur pimpinan Ir Kardani, diduga sedang bancakan proyek-proyek
besar. Proyek berbau mercusuar itu nilainya mencapai Rp 20,8 miliar yang
dikebut pelaksanaanya dalam waktu tiga bulan ini. Anehnya, proyek ini
dikebut menjelang Kadiskanut Kardani habis masa jabatannya bulan Mei ini.

Informasi resmi yang diterima Surabaya Pagi menyebutkan, proyek APBD
2012 dengan nilai total Rp 20,8 miliar itu terbagi dalam tiga kegiatan.
Dua pembangunan lanjutan tahun sebelumnya, dan satu pembangunan baru.
Diantaranya, proyek lanjutan pembangunan PPI (Pangkalan Pendaratan Ikan)
di Pasongsongan, Kabupaten Sumenep dengan nilai Rp 9.414.973.000. Proyek
pembangunan ini ditender pada awal Januari 2012 lalu. Rencananya, dana
sebesar itu akan digunakan untuk pembangunan pelabuhan ikan, dermaga,
jalan lingkungan, bangunan non permanen, pengerukan dan pengurukan.
Tidak jelas berapa rincian masing-masing item pembangunan dari proyek
PPI tersebut.

Proyek kedua, pembangunan PPP (Pelabuhan Perikanan Pantai) di
Pondokdadap, Kabupaten Malang senilai Rp 6.496.100.000. Proyek yang
dilelang pada bulan Maret ini juga proyek lanjutan dari tahun sebelumnya.

Sedangkan proyek ketiga berupa pembangunan PPP (Pelabuhan Perikanan
Pantai) di Paiton, Probolinggo, senilai Rp 4.959.658.000. Bedanya dengan
dua proyek sebelumnya, proyek yang pengumuman tender dilaksanankan pada
22 Maret hingga 1 April ini merupakan proyek baru, bukan lanjutan.

Dengan demikian, total pembangunan dari tiga proyek yang dikebut dalam
waktu Januari hingga Maret itu mencapai Rp 20.870.731.000. Sumber di
lingkungan pemprov Jatim mengatakan, Kepala Dinas Kardani memang ahlinya
dalam mengatur proyek di SKPD yang dipimpinnya sejak delapan tahun lalu
atau sejak zaman Gubernur Imam Utomo. "Ya biasalah proyek ini memang
agak berbau pemborosan, tapi Pak Kadis pandai mengatur," ujar sumber
tersebut agak menyindir.

Masih kata sumber itu, anggaran proyek sebesar itu tentunya tidak
gratis. Apalagi diketahui proyek tersebut dilakukan tanpa melalui proses
e-procurement (lelang di website) seperti yang sudah diwajibkan dalam
Perpres 54/2010 tentang pengadaan barang dan jasa. "Pasti banyak
kongkalikongnya, kenapa kok tidak pakai e-proc," jelas sumber tersebut.

Dengan tanpa melalui e-proc, kesan bahwa proyek-proyek tersebut dikebut
untuk tujuan meraup keuntungan tertentu, yang konon sebagai penutupan di
masa pensiun Kepala Dinas semakin kentara. "Biasanya, dalam proyek di
pemerintahan komisi untuk bapaknya adalah 10 persen dari nilai proyek,"
beber dia.

Bila hal itu benar, maka bisa dibayangkan, untuk proyek dengan anggaran
total Rp 20,8 miliar yang dilakukan tanpa e-proc ada perkiraan komisi
minimal sekitar 10% sama dengan Rp 2,08 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim Ir Kardani
mengakui bahwa tiga proyek besar dengan nilai Rp 20,8 miliar itu sangat
urgent dan harus dikebut. "Sangat (urgent dan perlu dikebut, red),"
singkat Kardani saat dikonfirmasi tadi malam (8/4).

Sayangnya, saat diminta penjelasan detail mengenai bentuk kepentingan
yang sangat mendesat atas dibangunnya satu PPI dan 2 PPP di tiga daerah
itu, Kardani menolak berkomentar. "Saya (sibuk) nyupir, Sori," jawab
pejabat berbadan tambun ini. n rko

http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b812982962403dee265d0398ea72fece2932f6a576

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.