Senin, 09 April 2012

[Koran-Digital] JK: Lihat Dulu Hasil Survei

JK: Lihat Dulu Hasil Survei PDF Print
Tuesday, 10 April 2012
MANTAN Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) mengingatkan agar
Golkar benar- benar memperhatikan hasil survei terlebih dulu sebelum
menetapkan capres. Dia khawatir penetapan capres Golkar terlalu prematur.


"Itu berdasarkan rapimnas harus ada survei dulu. Survei untuk mengetahui
tren suara rakyat. Saya juga tidak tahu, survei itu sudah dibatalkan
atau tidak," kata JK seusai menghadiri reuni para mantan menteri
perdagangan di Kementerian Perdagangan, Jakarta, kemarin. JK
menekankan,tanpa berdasar pada hasil survei, peluang kader potensial
Golkar untuk bersaing sebagai capres akan tertutup.

Sementara itu, pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Indria Samego menyarankan para elite Golkar dari berbagai kubu
untuk duduk satu meja dan merumuskan bersama rencana pencapresan.
Menurut dia, perbedaan pandangan antara kubu yang mendukung konvensi
capres dan kubu yang mendukung penetapan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai
capres harus segera dicairkan.

Terlebih, dukungan dari internal terhadap mantan Ketua Umum DPP Partai
Golkar Jusuf Kalla (JK) kian menguat. "Pendekatan intraelite Golkar
melalui dialog sangat penting. Harus diakui Golkar pernah punya
pengalaman konvensi capres,sementara ada keinginan kubu lain yang tidak
mau pengalaman pencapresan Wiranto tidak terulang lagi," kata Indria
saat dihubungi di Jakarta kemarin.

Pada Pilpres 2004, Golkar mengusung Wiranto sebagai capres berdasarkan
hasil konvensi. Indria mengakui karakter pemilih di Indonesia masih
membeda-bedakan unsur kewilayahan. Ical yang diketahui dari luar Jawa
diyakini masih harus bekerja keras untuk meyakinkan pemilih."Saya punya
keyakinan begitu. Punya uang banyak saja belum cukup untuk bisa didukung
rakyat. Bisa jadi elitenya saja yang mendukung," kata Indria.

Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsjah
menilai,selain Ical, masih banyak tokoh Golkar yang lebih mumpuni untuk
diusung sebagai capres pada Pilpres 2014. Beberapa tokoh yang dinilai
lebih mumpuni itu antara lain dua mantan ketua umum, JK dan Akbar
Tandjung. Golkar,kata dia,seharusnya melakukan rekrutmen calon presiden
secara terbuka karena hal itu akan berdampak positif bagi partai.

Iberamsjah juga menilai, desakan sejumlah pengurus daerah agar rapimnas
Golkar dipercepat guna mempercepat deklarasi capres bukan representasi
kader Golkar secara keseluruhan. Berbagai hasil survei tentang
elektabilitas parpol dan figur, lanjut dia, tidak berbanding lurus
dengan capaian Golkar selama ini dan popularitas Ical. "Benarkah Golkar
yang tertinggi? Benarkah popularitas Ical memang sudah tinggi? Ini
kritik saya buat Golkar agar tidak terjebak dan keliru melangkah,"tandasnya.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mengakui, hingga kini
partainya belum menentukan secara pasti capres yang akan diusung. "Kami
belum bisa mengetahui persis," ungkapnya di Kantor Presiden kemarin.
Meski begitu, diamengakuibahwaDPDII memang cenderung mendukung
Ical."Sudah lebih dari dua per tiga kepengurusan yang mendukung.Tapi
saya tidak bisa memastikan keputusan rapimnas seperti apa,"ucap Agung.

Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung
menyesalkan langkah Ical yang terkesan menafikan elektabilitas JK. Ical
pada pekan lalu sempat mengingatkan agar JK mencari "perahu" lain bila
ingin tetap maju dalam pilpres karena Golkar telah mantap mengusung
dirinya sebagai capres.

"Apakah pada saat ini kita harus lakukan itu (penetapan capres)
sementara partai lain sibuk dengan konsolidasi program- programnya.
Kenapa gencar betul? Kanbisa menimbulkan pertanyaan.Pada 2004 kita
konvensi pada Juli 2003 dan konvensi terakhir pada April 2004,"ungkap
Akbar.* nurul huda/sindonews

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/485073/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.