Senin, 09 April 2012

[Koran-Digital] Pilih yang Mana?

Pilih yang Mana? PDF Print
Tuesday, 10 April 2012
Menarik rasanya ketika menyaksikan begitu banyak berita seputar
pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta yang akan berlangsung
bulan Juli mendatang. Terlebih karena pada pemilihan kali ini warnanya
agak sedikit berbeda.

Masyarakat Jakarta kini dihadapkan pada pilihan kandidat yang cukup
bervariasi dengan nilai jual masing-masing. Masing-masing calon sudah
mulai memberi gambaran dan memaparkan apa yang akan terjadi bila mereka
memimpin ibu kota negara ini nantinya. Berbagai problematika yang ada di
Jakarta mulai mereka angkat satu per satu dan akan menjadi fokus
pekerjaan mereka pada periode memimpin.

Ada pasangan yang memang sudah tahu persis selukbeluk Jakarta karena
pernah menjabat sebelumnya, ada juga pasangan yang memang cukup mumpuni
lantaran keberhasilan yang pernah diraihnya di daerah lain, ada juga
yang memang kritis dan piawai lantaran sudah mengamati dan sekian lama
menjadi bagian dari ibu kota. Singkat kata, masyarakat Jakarta akan
perlu dengan jeli dan menimbang-nimbang mana calon yang harus dipilihnya.

Banyak sekali harapan di masyarakat untuk memperbaiki Jakarta dengan
sekelumit masalah yang selama ini disimpannya dan tak kunjung selesai.
Tentunya harus sangat hati-hati dalam memilih.Salah pilih akibatnya bisa
fatal, masalah tidak terjawab,tidak ada solusi,dan lain sebagainya.
Bicara tentang gubernur, tentu saya bukan ahlinya.Saya biarkan Anda yang
tentukan sendiri siapa yang Anda pilih Juli mendatang.

Mari berharap, semoga kita mendapatkan pemimpin yang terbaik dan memberi
solusi yang tepat. Namun, sengaja saya mulai artikel kali ini dengan
ilustrasi tentang pemilihan gubernur Jakarta karena senada dengan itu
saya ingin mengajak kita melihat pilihan-pilihan yang kita buat dalam
hidup kita. Setiap hari, setiap waktu, bahkan sampai ke satuan terkecil
waktu yaitu setiap detik,kita dihadapkan pada pilihan-pilihan. Kita
tidak mengetahui secara pasti pilihan yang kita buat akan berujung di mana.

Kita juga tidak tahu secara pasti apa dampak dari pilihan yang kita
buat. Namun tetap kita harus membuat pilihan.Lalu dasarnya apa? Follow
your heart/instinct. Weigh the pros and cons.Ikutilah kata hati/insting
Anda! Pertimbangkan untung ruginya! Seseorang pernah datang ke saya dan
minta saran untuk rencananya pindah kerja ke perusahaan lain. Dia
mengatakan bahwa dia cukup senang berada di perusahaan tempat dia
bekerja saat itu.Namun,dia juga tidak mau melewatkan kesempatan yang ada.

Saran saya sederhana: Just explore it and decide later! Coba jelajahi
dulu dan tentukan kemudian! Bandingkan beberapa aspek termasuk di
dalamnya: karier, kompensasi, lingkungan, pengembangan diri, ruang
lingkup, dan tim kerja.Meski saya mengatakan kepadanya untuk mengikuti
kata hati atau instingnya, saya tetap menyarankan untuk mempertimbangkan
aspek-aspek tersebut.

Memilih untuk tetap tinggal di dalam sebuah perusahaan atau pindah ke
perusahaan lain lagi agaknya memang merupakan pilihan yang memang sering
dihadapi oleh profesional dewasa ini apalagi dengan tawaran- tawaran
yang dibuat semakin menarik di sana sini. Pilih yang mana? Mengenai
pilihan, dalam kasus yang lain lagi dan tak kalah menarik yaitu saat
berhadapan dengan memilih pasangan hidup.Pasalnya untuk yang satu ini
tidak seenak saja berubah pikiran dan mengubah pilihan setelah memilih.
Pilihan yang kita buat dalam hidup ada tingkatannya.

Pada kasus memilih pekerjaan/perusahaan, bila Anda merasa adanya
ketidakcocokan setelah Anda menjalaninya,Anda masih bisa mencari yang
lain lagi, sehingga pilihan terbuka kembali.Namun, pada kasus memilih
pasangan hidup tentu tidak bisa demikian. Di bagian inilah kemampuan
Anda memilih diuji. Pada konteks pernikahan monogami,Anda hanya dapat
memilih pasangan hidup satu kali. Setelah Anda memilih,Anda tidak bisa
bergantiganti seperti halnya berganti pekerjaan/ perusahaan.

Tentunya dibutuhkan pertimbangan yang sangat serius dan matang dalam hal
ini. Anda juga memiliki rentang waktu berpikir/ mempertimbangkan yang
lebih panjang untuk pilihan yang sifatnya demikian. Adalah penting untuk
memanfaatkan waktu tersebut sebaik mungkin sehingga pilihan yang diambil
tepat. Bila dihadapkan pada beberapa pilihan, tetap pertimbangkan plus
dan minus dan diiringi dengan apa kata hati Anda.

Apa pun itu, apakah Anda sudah mantap atau masih ragu dengan pilihan
Anda, ada baiknya Anda berkomunikasi dengan Yang Maha Tahu. Bukankah
Anda meyakini ungkapan bahwa jodoh ada di tangan Tuhan? Kedua contoh di
atas adalah contoh dari apa yang lazim ditemui dalam kehidupan
kita.Masih banyak lagi pilihan-pilihan lain besar maupun kecil dampaknya
dalam kehidupan kita yang harus kita hadapi setiap harinya, sebut saja
memilih pakaian apa yang akan dipakai untuk sebuah acara tertentu, jalan
mana yang harus dilalui agar terhindar macet, makan siang di mana,
liburan akan ke mana,dan sebagainya.

Apa pun pilihan yang Anda buat,Andalah yang menentukan. Anda harus
jernih dan siap dengan kon-sekuensi dari setiap pilihan Anda.Think it
over deliberately before you decide! Pikirkanlah kembali dengan cermat
sebelum Anda mengambil keputusan! Salam transformasi!  MEN JUNG, MM
Author – Go To The Next Level!

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/484999/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.