Minggu, 08 April 2012

Wah! Ternyata Pria Lebih Berisiko Kanker Mulut Karena Seks Oral Dibanding Wanita


img
Seks oral dianggap lebih berisiko dibandingkan dengan hubungan seks vaginal karena dapat menyebabkan kanker mulut akibat terinfeksi human papillomavirus atau HPV. Berdasarkan penelitian, kanker mulut akibat seks oral lebih banyak terjadi pada pria ketimbang wanita.

Data menunjukkan bahwa, sekitar 7 persen dari 14,9 juta orang dewasa dan remaja di Amerika terinfeksi HPV. Dari jumlah tersebut, sekitar 10 persen pria usia 14-69 tahun mengalami infeksi HPV oral lebih besar dibandingkan pada wanita yang hanya sekitar 3,6 persen.

HPV tidak hanya menyebar karena seks oral saja, tetapi juga dapat menyebar karena berciuman. Infeksi HPV oral menyebabkan beberapa penyakit mulut seperti kanker oropharyngeal, atau kanker lidah, amandel dan belakang mulut.

Dalam studi baru, Dr Maura Gillison, ketua penelitian kanker di The Ohio State University akan menganalisis data dari 5.500 pria dan wanita di Amerika Serikat. Peserta menjawab pertanyaan tentang perilaku seksual dan penggunaan narkoba.

Peserta penelitian juga diminta untuk berkumur obat kumur selama 30 detik, dan sel yang terkelupas setelah berkumur dianalisis untuk bukti infeksi HPV. Dari analisa terhadap sel-sel tersebut diketahui bahwa sebesar 6,9 persen dari peserta terinfeksi HPV.

Belum diketahui secara jelas mengapa infeksi HPV oral lebih berisiko pada pria dibandingkan wanita. Bisa jadi HPV lebih mungkin ditularkan melalui seks oral yang dilakukan pria terhadap pasangan wanitanya. Perbedaan tingkat hormon antara kedua jenis kelamin juga bisa mempengaruhi durasi infeksi.

Perokok dan pengguna alkohol juga memiliki risiko yang tinggi terhadap HPV. Sekitar 20 persen dari perokok yang menghabiskan 20 batang rokok atau lebih per hari memiliki infeksi HPV oral.

"Peneliti perlu mengamati orang dari waktu ke waktu untuk lebih memahami pengaruh dari usia, jenis kelamin, perilaku seksual dan merokok terhadap kejadian dan durasi infeksi HPV oral," kata para peneliti seperti dilansir msnbc.

Studi ini akan dipresentasikan di the Multidisciplinary Head and Neck Cancer Symposium di Phoenix. Penelitian ini juga diterbitkan online pada tanggal 26 Januari 2012 dalam Journal of American Medical Association.


Sumber : Detikhealth.com


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.