Selasa, 03 April 2012

[Koran-Digital] Menkeu Ngotot Ajukan APBNP Lagi ke DPR

Menkeu Ngotot Ajukan APBNP Lagi ke DPR
Asumsi APBN Yang Disepakati Dipenuhi Kepentingan Politik
Rabu, 04 April 2012 , 08:10:00 WIB

RMOL.Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan kembali mengajukan Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negera Perubahan (RAPBNP) kedua kalinya
jika kondisi ekonomi memburuk dan harga minyak dunia terus naik.

Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengata­kan, pengajuan APBNP
dua kali bu­kan yang pertama kali dila­kukan pemerintah. Menurut dia,
pada 2005 pemerintah pernah melaku­kannya.

Agus menjelaskan, pengajuan APBNP ini dilakukan agar ting­kat
kepercayaan investor ti­dak me­nu­run. Pengajuan peru­bahan ang­ga­ran
bisa terjadi jika per­ge­rakan har­ga minyak dunia terus naik.

Namun, bekas Dirut Bank Man­diri itu mengatakan, untuk saat ini postur
APBN masih aman karena pemerintah mem­pu­nyai katup pengaman jika
terjadi ge­jolak harga minyak mentah du­nia yang terus meroket.

Selain itu, jika pemerintah akan menaikkan harga, telah ada ban­tal­an
anggaran untuk kom­pen­sasi dampak kenaikan harga BBM ber­subsidi untuk
masyara­kat mis­kin. "Kami punya katup pe­nga­man se­perti tertera pada
pasal 7 ayat 6a Undang-Undang APBN," jelas Menkeu.

Agus juga menegaskan, penga­juan APBN kedua kalinya tidak akan
mempengaruhi kredibilitas Ind­onesia di mata investor asing. Indonesia
justru akan dihormati ka­rena para investor tahu ke­ua­ngan negara
dijaga dengan baik.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wa­cik mengatakan,
pemerintah baru bisa menaikkan harga BBM sub­sidi jika harga Indonesia
Crude Price (ICP) April berada pa­da angka 134,64 dolar AS per ba­rel
atau 15 persen di atas asum­si yang ditetapkan pemerintah se­besar 105
dolar AS per barel.

Meskipun ICP pada April 2012 masih berada di bawah 134,64 dolar AS per
barel, kata dia, pe­merintah masih berpeluang me­naikkan harga BBM jika
harga rata-rata ICP selama Mei hingga Juni berada di atas 132,8 dolar AS
per barel. "Hal itu sesuai de­ngan pasal 7 ayat 6a," ujarnya.

Namun, Wacik mengatakan, keputusan naik tidaknya harga BBM bersubsidi
sepenuhnya ter­gantung kepada pemerintah.

Direktur Indonesia Resourse Studies (Iress) Marwan Batubara menilai,
pernyataan Menkeu bahwa pemerintah siap melakukan pe­ngajuan APBNP yang
kedua ka­linya dikarenakan banyak asumsi dalam APBNP kemarin meleset.

"Asumsi-asumsi yang dise­pa­kati dalam APBN tidak sesuai, karena saat
pembahasan lebih kental kepentingan politiknya dan terburu-buru dan
menyebab­kan ha­silnya tidak optimal," kritik Marwan.

Menurut Marwan, sebenarnya pemerintah tidak perlu khawatir dengan
kenaikan harga minyak dunia jika transparan dalam pe­nge­lolaan BBM dan
meng­ha­pus­kan mafia serta korupsi mi­nyak.

"Dengan itu pemerintah bisa menghemat anggaran ba­nyak. Apa­lagi
sekarang kita tidak tahu jebolnya itu karena apa," katanya.

Apalagi, kata dia, Dirjen Pajak Fuad Rachmany juga menga­takan penetapan
produksi (lif­ting) minyak tidak transparan.

Anggota Komisi XI DPR Arif Bu­dimanta menilai, rencana pe­merintah untuk
mengusulkan APBNP yang kedua kalinya me­ru­pakan hal yang wajar, ka­rena
pada 2005 juga pernah dilakukan.

"Yang penting akuntabilitas dari rencana perubahan itu bisa
di­per­tanggungjawabkan," katanya.

Namun, Arif mengaku heran de­ngan alasan pemerintah yang ingin menaikkan
harga BBM dengan alasan untuk menjaga agar APBN tidak jebol akibat
ke­naikan harga minyak dunia.

Padahal, berdasarkan nota ke­uangan dalam rancangan APBN­P yang kemarin
diajukan pe­me­rin­tah, justru negara men­da­pat­kan penerimaan tambahan
Rp 59 tri­liun sebagai dampak dari ke­naik­an harga minyak dunia.

Tambahan itu berasal dari pe­nerimaan negara bukan pajak Rp 54 triliun
dan pajak per­dagangan internasional Rp 5 triliun. Se­dang­kan kebutuhan
tam­bahan subsidi akibat kenaikan harga minyak hanya Rp 55 triliun dari
Rp 123 triliun menjadi Rp 178 tri­liun. [Harian Rakyat Merdeka]

http://ekbis.rmol.co/read/2012/04/04/59647/Menkeu-Ngotot-Ajukan-APBNP-Lagi-ke-DPR-

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.