Senin, 21 November 2011

Tahukah Anda? 20 Persen Wanita Hamil Saat Pertama Kali Bercinta

Banyak yang mempercayai hubungan seks pertama wanita tidak akan hamil. Namun ternyata anggapan tersebut keliru. Kemungkinan perempuan hamil saat seks pertama kali cukup tinggi terutama jika wanita tersebut sedang masa subur atau melakukan hubungan seks tanpa alat pengaman.

"Bahkan beberapa hasil statistik mengatakan bahwa 20 persen orang hamil dalam waktu satu bulan setelah memulai hubungan seksual pertama kali," kata Dr. Sophia Yen, MD, seorang spesialis kedokteran remaja di Lucile Packard Children's Hospital, Palo Alto, California seperti dikutip Health.

Jika tidak menginginkan hamil pada saat seks pertama kali, maka perempuan harus menggunakan alat kontrasepsi yang sesuai dengan tubuhnya atau pasangannya yang menggunakan pengaman seperti kondom. Kehamilan bisa terjadi jika hubungan seks dilakukan saat perempuan berada dalam masa subur yakni hari ke-12 sampai dengan ke-15 terhitung sejak haid hari pertama dan sel-sel telur dilepaskan. Tapi masa ovulasi tiap perempuan sangat bervariasi, ada yang lebih cepat atau justru lebih lambat. Jika menstruasinya teratur, maka akan lebih mudah menghitung waktu suburnya.

Begitu pula dengan pasangan yang melakukan petting, peluang kehamilan tetap ada. Petting adalah aktivitas berciuman dan menyentuh seseorang secara birahi tapi menghindari penetrasi. Petting bertujuan untuk merangsang daerah-daerah tertentu dengan cumbuan atau sentuhan sehingga keduanya mendapatkan kesenangan. Pada petting tidak ada penetrasi penis pada vagina.

Meski tidak sampai penetrasi penis ke dalam vagina, bila sekedar menempel pada bibir vagina dan terjadi ejakulasi sperma, maka kehamilan masih mungkin terjadi. Kendatipun selaput darah tidak terkoyak atau tidak ada darah yang menetes dari vagina.

Mengapa demikian?
Karena selaput dara tidak melingkupi seluruh liang vagina, jelasnya selaput dara ada lubang di tengahnya. Melalui lubang selaput dara, cairan sperma bisa merembes masuk ke dalam rahim. Juga bisa terjadi selaput dara tidak terkoyak kendatipun terjadi penetrasi penis jauh ke dalam vagina. Hal ini terjadi pada wanita yang konsistensi selaput daranya elastis.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.