Jumat, 20 Januari 2012

Definisi Autis Dipersempit, Akan Banyak Pasien Tak Masuk Kriteria

Definisi mengenai autisme sedang direvisi oleh para pakar. Perubahanyang diusulkan tersebut akan mengurangi tingkat diagnosis gangguan danmungkin membuat banyak orang lebih sulit memenuhi kriteria untukmendapatkan pelayanan kesehatan, pendidikan dan sosial yang sesuai.

Para pakar yang ditunjuk oleh American Psychiatric Association(APA) sedang menggodok matang-matang perubahan definisi dan diagnosistersebut. APA merupakan organisasi profesi yang menerbitkan bukupedoman diagnosis gangguan jiwa, Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM).

Saatini, DSM telah mengalami revisi sebanyak empat kali dan sedang dalamtahap revisi yang kelima. Revisi kali ini dianggap revisi besar pertamadalam 17 tahun terakhir.

DSMadalah referensi standar untuk mendiagnosis gangguan mental,mengarahkan penelitian, pengobatan dan keputusan asuransi. Kebanyakanahli berharap bahwa panduan baru ini akan mempersempit kriteriaautisme. Namun pertanyaannya adalah, seberapa sempit?

Autismeadalah suatu kondisi di mana seseorang tidak dapat membentuk hubungansosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasidari manusia lain dan nampak seperti memiliki dunianya sendiri, sertamemiliki aktivitas dan minat yang obsesif.

Diagnosis mengenai autisme sebenarnya masih memicu perdebatan para ahli akan keakuratannya. Selamabertahun-tahun, banyak ahli berpendapat bahwa ketidak jelasan kriteriaautis saat ini dan gangguan lain yang terkait, seperti sindromAsperger, berkontribusi terhadap peningkatan jumlah diagnosis.

Autismememiliki banyak kriteria diagnosis dengan tingkat gangguan yang rendahhingga tinggi. Untuk lebih memudahkan diagnosis, para ahli membagidiagnosis autis menjadi beberapa spektrum berdasarkan tingkatan gejalayang diperlihatkan.

"Perubahanini akan mempersempit begitu banyak diagnosis sehingga secara efektifdapat mengakhiri bermacam-macam spektrum autisme," kata Dr Fred R.Volkmar, direktur Pusat Studi Anak di Yale School of Medicine danseorang penulis proposal yang mengajukan revisi kriteria diagnosisautisme seperti dilansir New York Times.

Dalamanalisisnya, Dr Volkmar bersama dengan Brian Reichow dan JamesMcPartland di Yale University, menggunakan data dari penelitian besardi tahun 1993 yang mendasari perubahan kriteria saat ini.

Analisanyaberfokus pada 372 anak-anak dan orang dewasa yang memiliki fungsiautisme tertinggi dan menemukan bahwa hanya 45% dari peserta penelitianyang memenuhi syarat untuk didiagnosis memilik spektrum autisme.

Setidaknyasatu juta anak-anak dan orang dewasa memiliki diagnosis autisme ataugangguan terkait, seperti sindrom Asperger dan gangguan perkembanganPDD-NOS. Penderita Asperger atau PDD-NOS memiliki beberapa gejala yangmirip seperti penderita autisme, tetapi tidak memenuhi definisi autismesepenuhnya.

Perubahanyang diusulkan saat ini akan menggabungkan ketiga diagnosa tersebutmenjadi satu kategori, gangguan spektrum autisme. Sindrom Asperger danPDD-NOS akan dihilangkan dari buku panduan. Berdasarkan kriteria ini,seseorang dapat memenuhi syarat untuk didiagnosis autisme jikamenunjukkan 6 atau lebih dari 12 perilaku yang menjadi gejalanya.

Perubahanini diduga akan menyebabkan sekitar seperempat orang yangdiidentifikasi mengalami autisme pada tahun 1993 menjadi tidak begituteridentifikasi oleh kriteria yang diusulkan sekarang.

Sekitartiga perempat penderita sindrom Asperger juga tidak akan memenuhisyarat dan 85 persen penderita PDD-NOS juga tidak akan memenuhikriteria diagnosis.

"Sayasangat prihatin tentang perubahan dalam diagnosis, karena sayabertanya-tanya apakah anak saya akan memenuhi syarat. Dia memilikikelainan yang sebagian disebabkan oleh sindrom Asperger. Saya berharapakan mendapatkan tempat tinggal yang dapat mendukungnya, namun itutergantung pada diagnosisnya," kata Mary Meyer dari Ramsey, New Jersey.

Diagnosissindrom asperger penting untuk membantu putri Ny Meyer yang berusia 37tahun untuk mendapatkan akses kepada layanan kesehatan yang telahsangat membantu selama ini.

Para ahli yang bekerja di Psychiatric Associationsangat tidak setuju tentang dampak perubahan yang diusulkan. Para ahliini telah memperkirakan sebelumnya akan ada lebih banyak orang yangtidak memenuhi kriteria diagnosis akibat perubahan ini. Revisi DSM inimasih mencapai 90% dan akan selesai pada akhir pada Desember tahun ini.

"Ketakutankami adalah justru akan terjadi langkah kemunduran yang besar. Jikadokter berkata, 'Anak-anak ini tidak sesuai dengan kriteria diagnosisspektrum autisme', maka mereka tidak akan mendapatkan dukungan danlayanan yang mereka butuhkan," kata Lori Shery, presiden Asperger Syndrome Education Network.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.