Kamis, 19 Januari 2012

PCO (Polycystic Ovary) Bikin Sang Wanita Sulit Punya Anak

Polycystic Ovary atau PCO adalah gangguan keseimbanganhormonal pada wanita, yang mungkin belum diketahui secara umum. Kenaligejalanya, karena gangguan ini dapat menyebabkan wanita sulit hamil.

Setiapkaum hawa tentu ingin merasakan pengalaman menjadi wanita seutuhnyadengan mengandung dan melahirkan anak. Itulah salah satu tujuansepasang anak manusia memutuskan mengikat tali cinta dengan pernikahan,untuk mendapatkan keturunan dan membina keluarga yang bahagia. Namuntidak sedikit pasangan suami-istri yang harus menunggu lama untukmendapatkan keturunan. Bahkan, ada pula yang sampai menyerah untukmendapatkan momongan karena telah begitu lama menikah, sang istri belumjuga mengandung.

Sayangnya, kebanyakan pasangan barumemeriksakan diri kepada ahli kandungan setelah menyadari bahwa merekasulit mendapat keturunan. Dengan demikian, penanganannya pun dapatadikatakan terlambat.

Banyak faktor yang dapat menyebabkanseseorang wanita sulit hamil. Tidak hanya dari wanita saja, penyebabsulit hamil dapat juga datang dari pihak pria. Namun, karena wanitalahyang memiliki organ kandungan, maka biasanya ia yang lebih dahuludiperiksa kesehatannya. Mungkin saja terdapat kemungkinan sang wanitamengidap PCO.

1. Apa itu PCO?
PCO merupakankondisi di mana terdapat kista kecil pada ovarium (indung telur).Kondisi ini mengakibatkan terjadinya gangguan keseimbangan hormonalpada wanita. Gangguan keseimbangan hormonal ini dapat menyebabkanperubahan pada siklus menstruasi, perubahan pada kulit, kesulitan untukhamil dan masalah-masalah lainnya.

Seorang wanita normalmemiliki hormon estrogen dan progesteron. Selain kedua hormon tersebut,wanita juga memiliki hormon laki-laki yang dikenal sebagai hormonandrogen. Jumlah hormon androgen pada wanita berbeda dengan pada pria.Kesemua hormon tersebut akan membantu perkembangan sel telur di dalamindung telur selama fase menstruasi.

Wanita dengan PCO mengalamiketidakseimbangan hormonal, dimana hormon androgen yang dihasilkanterlalu banyak. Sampai saat ini penyebab kondisi tersebut belum dapatdiketahui secara pasti.

Di dalam indung telur terdapat kantungfolikel, yang mengandung sel telur. Pada siklus menstruasi, indungtelur melepaskan 1 sel telur. Proses ini dikenal dengan istilahovulasi. Pada kasus PCO, sel telur dalam folikel tidak matang sehinggatidak dilepaskan oleh indung telur. Akibat dari kondisi tadi,sel-sel telur yang tidak matang akan membentuk kista yang sangat kecildi dalam indung telur. Perubahan inilah yang menyebabkan gangguan padakesuburan (infertilitas).

Gejala PCO dimulai pada permulaansiklus menstruasi. Wanita dengan kelainan ini biasanya memiliki riwayatkeluarga yang sama. Biasanya, PCO terdeteksi pada wanita berusia 20-30tahun, namun juga dapat menyerang remaja putri.

2. Apa gejala PCO?
Gejalayang paling terlihat adalah perubahan siklus pada menstruasi. Hal inidisebabkan karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal yangberpengaruh pada proses ovulasi.

Biasanya, ada siklus yangterlewatkan (hilang) dan disertai dengan riwayat satu atau lebih siklusmenstruasi yang normal selama masa pubertas (amonerea sekunder).  Gejalanyadapat juga berupa siklus menstruasi yang tidak teratur, bisa lebihsering atau lebih jarang dan bervariasi, dari yang sedikit hinggasangat banyak.

Gejala PCO lainnya yang mudah dikenali adalahadanya pengembangan seksual laki-laki(virilisasi). Mengecilnya ukuranpayudara, suara yang menjadi lebih berat, pembengkakan pada klitoris,bertambahnya rambut pada dada, perut, muka dan payudara, sertamenipisnya rambut di kepala, merupakan bentuk vilirisasi.  Perubahanpada kondisi kulit, seperti bertambahnya jerawat dan kulit yangmenghitam di beberapa lipatan kulit, juga termasuk gejala PCO.

Selainciri-ciri fisik, PCO juga dapat dikenali dari kondisi kesehatan yangmenyertai gejala di atas. PCO kadang disertai dengan adanya diabetes,tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan obesitas. Pengukuran beratbadan, BMI dan lingkar perut sangat membantu dalam menentukan faktorrisiko.

PCO memang menyebabkan berbagai masalah yang berkaitandengan organ kandungan pada wanita. Namun di luar itu, PCO juga membawabeberapa risiko komplikasi seperti meningkatnya risiko kankerendometrium, infertilitas dan penyakit yang berhubungan dengan obesitasseperti tekanan darah tinggi, masalah jantung dan diabetes.


3. Bagaimana Penanganan PCO?
Biasanyapenanganan pertama terhadap pasien dengan risiko PCO adalah denganmelakukan pemeriksaaan hormon. Pada kasus PCO, akan di cek beberapakadar hormon dalam tubuh pasien seperti, kadar estrogen, FSH, LH,testoteron (hormon pada laki-laki), dan 17 kortikosteroid.

Pemeriksaanlainnya adalah tes darah yang dilakukan untuk mengecek glukosa. Adajuga beberapa tes lainnya adalah tes darah yang dilakukan untukmengecek glukosa.

Ada juga beberapa tes lain yang harusdijalani antara lain tes untuk intoleransi glukosa dan resisteninsulin, tes kadar lemak dalam darah, tes kehamilan (serum HCG), teskadar prolaktin dan tes fungsi tiroid. Terkadang, dilakukan USGtransvaginal untuk melihat indung telur dan laparoskopi sebagaitindakan operatif untuk pemecahan kista-kista folikel tersebut(fulgurasi).

4. Adakah Kemungkinan untuk Hamil?
Wanitayang mengalami PCO dapat tetap hamil dengan penanganan medis dan bedahyang baik. Biasanya, pasien PCO akan diminta untuk menurunkan beratbadan. Memang cenderung sulit, namun sangat bermanfaat dalam mengatasidiabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Bahkanpenurunan berat badan yang hanya minimal pun sebesar 5% dari totalberat badan, sangat membantu dalam menormalkan keseimbangan hormonaldan meningkatkan kesuburan. Terkadang dokter akan membantu menormalkan keseimbagan hormonal dengan beberapa jenis obat untuk menangani PCO.

Namunyang terpenting adalah, deteksi dini terhadap kesehatan organkandungan, sehingga dapat dilakukan penanganan sesegera mungkin bilaterdapat masalah. Penanganan dini pada PCO dapat mencegah infertilitasdan meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan kehamilan yang sehat.



Sumber : Detikhealth.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.