Rabu, 18 Januari 2012

Tahukah Anda? Kehilangan Penyebab Terparah Serangan Jantung


Headline
Sama dengan kanker, penyakit jantung atau lebih dikenaldengan serangan jantung sudah masuk kategori sebagai penyakit'pembunuh' di Indonesia.


Serangan jantung bisamenyerang siapa dan kapan saja. Tidak hanya terjadi saat terkejut,terlalu lelah atau terlalu stres juga dapat memicu timbulnya seranganjantung.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan serangan mematikanitu terjadi. Selain karena pola hidup dan makanan, menurut beberapapenelitian kesediahan atau trauma merupakan sebuah indikasi yang dapatmemperparah risiko serangan jantung.

Seperti dikutip Dailymail,sebuah penelitian menyebutkan bahwa kesedihan atau trauma akibatkematian orang-orang terdekat akan membuat Anda 21 kali lebih mungkinmenderita serangan jantung dalam satu hari kehilangan Anda. Benarkah?

Sebuahstudi di Amerika Serikat hampir 2.000 korban serangan jantung menemukanpeningkatan risiko serangan jantung dalam minggu pertama setelahkehilangan seseorang yang signifikan berkisar dari satu per 320orang-orang berisiko tinggi untuk satu per 1.394 orang dengan risikoserangan jantung rendah.

Para ahli percaya bahwa stres yangdisebabkan oleh kehilangan memiliki efek kesehatan yang mendesak,sementara kehilangan tidur dan nafsu makan dapat menekan sistemkekebalan tubuh orang yang dicintai hidup, yang dapat memperburukkondisi yang ada medis yang mendasari.

Strain emosional jugamenyebabkan beberapa mitra berduka untuk mengambil kehidupan merekasendiri, sementara yang lain mengabaikan kesehatan mereka dan dietkarena rasa sakit kehilangan mereka.

Dr Murray Mittleman,seorang ahli jantung pencegahan dan epidemiologi di Harvard MedicalSchool Center Israel Beth Deaconess Medical dan Sekolah KesehatanMasyarakat epidemiologi departemen, di Boston.

"Pengasuh,penyedia layanan kesehatan, dan berduka sendiri perlu untuk mengenalimereka berada dalam periode risiko tinggi pada hari-hari danminggu-minggu setelah mendengar seseorang yang dekat sekarat. "

Sementaraitu, pemimpin penelitian tersebut Elizabeth Mostofsky menjelaskantentang tekanan yang diakibatkan oleh rasa kehilangan memicu denyutjantung yang lebih tinggi, sehingga memicu tekanan dan pembekuan darahyang meningkat.

"Teman-teman dan keluarga orang-orang yangberkabung harus memberikan dukungan dekat untuk membantu mencegahinsiden tersebut, terutama di dekat awal proses berduka," jelasMostofsky.

Menurut Mostofsky, selama situasi kesedihan ekstrimdan tekanan psikologis, Anda masih perlu untuk mengurus diri sendiridan mencari perhatian medis untuk gejala yang berhubungan denganserangan jantung.

Penelitian yang juga dipublikasikan dalam Circulation: Journal of American Hearth Association, menyebutkan bahwa Stres induced cardiomyopathy,yaitu keadaan akibat dipicu oleh emosi akut atau trauma fisik danmelepaskan gelombang adrenalin yang menguasai hati, seperti kesedihan,kecemasan, maupun kemarahan, juga menjadi penyebab meningkatnya risikoserangan jantung.
 
Sumber :  Inilah.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.