Rabu, 04 Januari 2012

Obat Gawat Darurat (Drugs Management)


1. Tujuan
Untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan mengatasi keadaan gawat darurat lainnya dengan menggunakan obat-obatan

Perhatian !
  • Pemberian obat-obatan adalah orang yang kompeten di bidangnya (dokter atau tenaga terlatih di bidang gawat darurat)
  • Mengingat banyaknya jenis-jeniskegawatdaruratan, maka pemberian obat yang disebutkan di bawah iniuntuk mengatasi kegawatdaruratan secara umum sedangkan dalam menghadapipasien, kita harus melihat kasus per kasus.
2. Jenis-jenis Obat

a. Epinephrin
  • Indikasi : henti jantung (VF, VT tanpa nadi, asistole, PEA) , bradikardi, reaksi atau syok anfilaktik, hipotensi.
  • Dosis 1 mg iv bolus dapat diulang setiap3–5 menit, dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis2–2,5 kali dosis intra vena. Untuk reaksi reaksi atau syok anafilaktikdengan dosis 0,3-0,5 mg sc dapat diulang setiap 15-20 menit. Untukterapi bradikardi atau hipotensi dapat diberikan epinephrine perinfusdengan dosis 1mg (1 mg = 1 : 1000) dilarutka dalam 500 cc NaCl 0,9 %,dosis dewasa 1 μg/mnt dititrasi sampai menimbulkan reaksi hemodinamik,dosis dapat mencapai 2-10 μg/mnt
  • Pemberian dimaksud untuk merangsang reseptor α adrenergic dan meningkatkan aliran darah ke otak dan jantung
b. Lidokain (Lignocaine, Xylocaine)
  • Pemberianini dimaksud untuk mengatasi gangguan irama antara lain VF, VT,Ventrikel Ekstra Sistol yang multipel, multifokal, konsekutif/salvo danR on T
  • Dosis 1 – 1,5 mg/kg BB bolus i.v dapatdiulang dalam 3 – 5 menit sampai dosis total 3 mg/kg BB dalam 1 jampertama kemudian dosis drip 2-4 mg/menit sampai 24 jam
  • dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena
  • Kontra indikasi : alergi, AV blok derajat 2 dan 3, sinus arrest dan irama idioventrikuler
c. Sulfas Atropin
  • Merupakan antikolinergik, bekerja menurunkan tonus vagal dan memperbaiki sistim konduksi AtrioVentrikuler
  • Indikasi : asistole atau PEA lambat(kelas II B), bradikardi (kelas II A) selain AV blok derajat II tipe 2atau derajat III (hati-hati pemberian atropine pada bradikardi denganiskemi atau infark miokard), keracunan organopospat (atropinisasi)
  • Kontra indikasi : bradikardi dengan irama EKG AV blok derajat II tipe 2 atau derajat III.
  • Dosis 1 mg IV bolus dapat diulang dalam3-5 menit sampai dosis total 0,03-0,04 mg/kg BB, untuk bradikardi 0,5mg IV bolus setiap 3-5 menit maksimal 3 mg.
  • dapat diberikan intratrakeal atau transtrakeal dengan dosis 2–2,5 kali dosis intra vena diencerkan menjadi 10 cc
d. Dopamin
  • Untuk merangsang efek alfa dan beta adrenergic agar kontraktilitas miokard, curah jantung (cardiac output) dan tekanan darah meningkat
  • Dosis 2-10 μg/kgBB/menit dalam dripinfuse. Atau untuk memudahkan 2 ampul dopamine dimasukkan ke 500 cc D5%drip 30 tetes mikro/menit untuk orang dewasa
e. Magnesium Sulfat
  • Direkomendasikan untuk pengobatan Torsades de pointes pada ventrikel takikardi, keracunan digitalis.Bisa juga untuk mengatasi preeklamsia
  • Dosis untuk Torsades de pointes 1-2 gr dilarutkan dengan dektrose 5% diberikan selama 5-60 menit. Drip 0,5-1 gr/jam iv selama 24 jam
f. Morfin
  • Sebagai analgetik kuat, dapat digunakan untuk edema paru setelah cardiac arrest.
  • Dosis 2-5 mg dapat diulang 5 – 30 menit
g. Kortikosteroid
Digunakan untuk perbaikan paru yang disebabkan gangguan inhalasi dan untuk mengurangi edema cerebri

h. Natrium bikarbonat
Diberikanuntuk dugaan hiperkalemia (kelas I), setelah sirkulasi spontan yangtimbul pada henti jantung lama (kelas II B), asidosis metabolik karenahipoksia (kelas III) dan overdosis antidepresi trisiklik.

Dosis 1 meq/kg BB bolus dapat diulang dosis setengahnya.Jangan diberikan rutin pada pasien henti jantung.

i. Kalsium gluconat/Kalsium klorida
  • Digunakanuntuk perbaikan kontraksi otot jantung, stabilisasi membran sel ototjantung terhadap depolarisasi. Juga digunakan untuk mencegah transfusimasif atau efek transfusi akibat darah donor yang disimpan lama
  • Diberikan secara pelahan-lahan IV selama 10-20 menit atau dengan menggunakan drip
  • Dosis 4-8 mg/Kg BB untuk kalsium glukonatdan 2-4 mg/Kg BB untuk Kalsium klorida. Dalam tranfusi, setiap 4kantong darah yang masuk diberikan 1 ampul Kalsium gluconat
j. Furosemide
  • Digunakan untuk mengurangi edema paru dan edema otak
  • Efek samping yang dapat terjadi karena diuresis yang berlebih adalah hipotensi, dehidrasi dan hipokalemia
  • Dosis 20 – 40 mg intra vena
k. Diazepam
  • Digunakan untuk mengatasi kejang-kejang, eklamsia, gaduh gelisah dan tetanus
  • Efek samping dapat menyebabkan depresi pernafasan
  • Dosis dewasa 1 amp (10 mg) intra vena dapat diulangi setiap 15 menit.

3. Dosis Pada Anak-anak

Epinephrin Dosis 0,01/Kg BB dapat diulang 3-5 menit dengan dosis 0,01 mg/KgBB iv (1:1000)
Atropin Dosis 0,02 mg/KgBB iv (minimal 0,1 mg) dapat diulangi dengan dosis 2 kali maksimal 1mg
Lidokain Dosis 1 mg/KgBB iv
Natrium Bikarbonat Dosis 1 meq/KgBB iv
Kalsium Klorida Dosis 20-25 mg/KgBB iv pelan-pelan
Kalsium Glukonat Dosis 60–100 mg/KgBB iv pelan-pelan
Diazepam Dosis 0,3-0,5 mg/Kg BB iv bolus
Furosemide Dosis 0,5-1 mg/KgBB iv bolus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.