Rabu, 18 April 2012

[Koran-Digital] Opsi Pembatasan BBM dengan CC Hidup Lagi

Pemerintah mengakui kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi dengan kapasitas mesin belum matang.

ARU sehari membuang opsi besaran silinder me sin kendaraan dalam kebijakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, pemerintah menghidupkan kembali opsi itu, kemarin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik di Istana Negara, Jakarta, kemarin, menyatakan pemerintah sedang mengkaji untuk membatasi mobil pribadi yang boleh menggunakan BBM berdasarkan kapasitas mesin.

Penandaannya akan menggunakan stiker khusus.

Entah apa yang membuat Jero seperti lupa kepada pernyataannya sendiri sehari sebelumnya. Yang pasti, Jero mengatakan pihaknya sedang menyusun teknis pelaksanaan dari konsep pe

nan daan kapasitas mesin itu.

“Itu sedang kami godok. Ini biar masyarakat tahu. Misalnya 1.500 cc ke atas tidak boleh pakai premium.

Nah, di lapangan bagaimana cara mendeteksi mobil ini 1.500 atau 1.490 cc. Ini kan bisa ribut di lapangan. Ini sedang kami siapkan.

Mungkin ada pakai stiker, tetapi stikernya juga harus aman. Kalau tidak aman, nanti stikernya ditiru,” cetus Jero.

Sebelumnya, Jero menyatakan pelarangan berdasarkan kapasitas mesin akan menimbulkan po lemik dan konfl ik di lapangan.

Con tohnya, berdampak terjadinya antrean panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum. “Masak mengisi BBM harus melihat mesin?” cetus Jero, Selasa (17/4).

Terkait dengan kebijakan pembatasan BBM, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kata Jero, akan menyampaikan pidato pada awal Mei 2012. Namun, Jero tidak bersedia menjelaskan secara rinci substansi pidato yang akan disampaikan Presiden.

Pengendalian Menko Perekonomian Hatta Rajasa, kemarin, memperkirakan konsumsi BBM subsidi bisa mencapai 43-44 juta kl tahun ini jika pemerintah membiarkannya tanpa kebijakan pengendalian. Namun, pemerintah ingin konsumsi BBM subsidi tepat sasaran dan sesuai dengan kuota 40 juta kl melalui kebijakan pengendalian BBM subsidi.

Menurut Hatta, pemerintah tidak akan membiarkan konsumsi BBM melebihi kuota yang ditetapkan sehingga pemakaian BBM subsidi harus disiplin.

Terkait dengan pengendalian atau pembatasan, Hatta meminta masyarakat tidak berspekulasi sebelum pemerintah mengumumkan kebijakan itu. Ia mengakui memang pemerintah sedang mengkaji kebijakan pembatasan konsumsi BBM subsidi dengan kapasitas mesin tertentu, tetapi belum matang dan belum dipastikan. “Salah satu exercise-nya itu (pembatasan).
Tetapi jangan di spekulasikan.“

(Mrc/X-9)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/19/ArticleHtmls/Opsi-Pembatasan-BBM-dengan-CC-Hidup-Lagi-19042012002021.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.