Selasa, 10 April 2012

[Koran-Digital] Rekaman Pidato SBY Bocor

Rabu, 11 April 2012 | 00:52:30 WITA | 580 HITS
Rekaman Pidato SBY Bocor
Sindir Parpol Anggota Koalisi


JAKARTA, FAJAR -- Rekaman pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
pasca pengambilan keputusan di paripurna DPR terhadap kenaikan harga BBM
beredar di kalangan wartawan. Berdasar isi pidato itu, tergambar adanya
ketidakpercayaan SBY terhadap beberapa partai anggota koalisi dalam
menyikapi rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Pidato tersebut disampaikan SBY secara tertutup di hadapan kader Partai
Demokrat di Kantor DPP Partai Demokrat pada 1 April. Saat itu SBY
bercerita tentang lika-liku perjalanan politik menjelang pengambilan
keputusan kebijakan yang tertuang dalam salah satu bagian pengesahan RUU
RAPBN Perubahan 2012. Yaitu, dimulai dari pertemuan dengan para ketua
umum parpol koalisi pada sekitar pertengahan Maret.

"Semuanya seolah-olah kompak, bersatu, sama posisi. Meskipun saya juga
sudah punya pengalaman yang panjang," kata SBY, disambut tawa para
hadirin, seperti yang ada dalam rekaman pidato.

Menurut SBY, kekhawatirannya sejak awal itu sudah mulai terbukti hanya
beberapa hari setelah pertemuan. Sikap sejumlah partai mulai
berubah-ubah lagi terkait dengan rencana kenaikan harga BBM. "Kemudian,
saya telepon lagi beberapa di antaranya, oke lagi, tapi setelah tiga
hari, berubah lagi," ucap SBY dengan intonasi tenang.

Tidak berhenti di situ. Kekecewaan sekaligus ketidakpercayaan SBY
terhadap sejumlah partai anggota koalisi diungkapkan lagi saat
menceritakan dinamika politik selanjutnya. Yaitu, ketika SBY baru saja
pulang dari kunjungan kenegaraan ke Beijing, Tiongkok, dan Seoul,
Korsel, pada 29 Maret. "Saya makin tahu bahwa sebenarnya sebagian dari
koalisi kita, bukan hanya satu partai, sebagian dari partai koalisi kita
masih ada agenda-agenda tersembunyi. Ada agenda yang lain," ucap SBY.

Dia lantas menyindir beberapa partai di koalisi yang setuju kenaikan
harga BBM namun menolak rencana program bantuan langsung sementara
masyarakat (BLSM). "Ada juga setuju BBM naik, tapi tidak setuju membantu
rakyat miskin, sama saja (dengan menolak kenaikan BBM)," ungkap SBY.

Sebab, lanjut SBY, menaikkan harga BBM tanpa diberi ruang melalui UU
untuk memberikan bantuan sama saja dengan membiarkan munculnya kemarahan
rakyat. "Kemudian, pemerintah akan dituntut dan akan jatuh juga. Itu
semua silat lidah, talk show-nya ke sana kemari, tapi intinya pemerintah
diharapkan jatuh secepat-cepatnya," tandasnya.

Secara garis besar, ada enam poin dalam pidato SBY tersebut. Pertama,
SBY menyebut PKS sebagai partai anggota koalisi yang kerap berbeda
pandangan dengan program pemerintah. Kedua, sikap Golkar yang dianggap
tidak konsisten dan selalu berubah-ubah. Ketiga, sindiran terhadap
partai yang ketua umumnya pernah menjadi presiden dan pernah menaikkan
BBM, tapi tidak tahu skema kenaikan BBM.

Keempat, kenaikan harga BBM sebagai momentum untuk menjatuhkan
pemerintahan SBY. Kelima, mematahkan klaim Partai Golkar sebagai
pengusung utama opsi kedua, yakni selisih harga ICP 15 persen dalam
rata-rata waktu enam bulan (padahal, ide tersebut berasal dari SBY).
Keenam, marah atas tindakan pimpinan kepala daerah (bupati dan wali
kota) yang ikut berunjuk rasa menolak kenaikan BBM dan meyebut mereka
pemberontak. (*/sil)

http://www.fajar.co.id/read-20120411005230-rekaman-pidato-sby-bocor

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.