Selasa, 03 April 2012

[Koran-Digital] Bank Dunia Ingatkan APBN Jangan Salah Prioritas

BANK Dunia memprediksi defi sit anggaran pemerintah tahun ini dapat
melampaui 3% jika harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tidak naik.

Kepala Ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri mengatakan, dengan
perekonomian yang kuat, Indonesia memang mampu membayar subsidi energi
yang demikian besar.

Namun, kebijakan itu mengundang pertanyaan.

"Mengurangi subsidi energi lebih prudent untuk APBN, tapi bukan itu saja
persoalannya. Ketika belanja negara diarahkan untuk sektor lain,
pertumbuhan ekonomi bisa lebih baik dan inklusif bagi seluruh penduduk
Indonesia," tutur Shubham dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin.

Penelitian Bank Dunia menunjukkan, menahan harga premium di Rp4.500 kala

harga keekonomian berkisar Rp10.000 membuat rata-rata 'subsidi' yang
diterima satu keluarga dengan satu mobil mencapai Rp1 juta per bulan.

Untuk keluarga dengan satu motor, kira-kira Rp100 ribu per bulan.

Dalam APBN-P 2012 yang disahkan akhir Maret, anggaran subsidi BBM
mencapai Rp137,4 triliun. Total subsidi energi, termasuk subsidi listrik
dan bantalan (buffer), melampaui Rp200 triliun.

Dalam analisis Bank Dunia,

subsidi energi tersebut lebih baik dialihkan ke sektor lain, seperti
kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Data 2010 memperlihatkan belanja pemerintah terbesar ialah untuk
pendidikan 20,4%, diikuti dengan belanja pegawai 19,1%, subsidi ener gi
15,7%, kemudian baru infrastruktur 10,3%, pembayaran utang 8,5%,
kesehatan 4,6%. Adapun bantuan sosial 2,9%, dan pertanian 1,3%.

Shubham menghitung, kalau sekitar Agustus 2012, pemerintah menaikkan
Rp1.500 per liter BBM bersubsidi, subsidi BBM tahun ini bisa sampai
Rp183 triliun. Defi sit anggaran untuk 2012 menjadi 2,5%.

Jika pemerintah tidak menaikkan harga karena alasan sosial politik, defi
sit bisa bengkak ke 3,1% dengan subsidi BBM meroket hingga Rp220
triliun. (GA/E-2)


http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/04/ArticleHtmls/Bank-Dunia-Ingatkan-APBN-Jangan-Salah-Prioritas-04042012017019.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.