Minggu, 01 April 2012

[Koran-Digital] Cabai Rawit di Yogya Rp 39.500 per Kg

Cabai Rawit di Yogya Rp 39.500 per Kg
Senin, 2 April 2012 08:00 WIB


TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kendati harga Bahan Bakar Minyak (BBM)
tidak jadi naik pada 1 April 2012, pedagang sejumlah komoditas di pasar
tradisional di Kota Yogyakarta, masih belum menurunkan harga.

Tribunjogja.com memantau di sejumlah pasar tradisional di Yogyakarta,
Minggu (1/4) harga barang terutama cabai keriting, cabai rawit, bawang
merah, dan bawang putih belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
"Sekitar tiga hari lalu sudah mulai naik. Memang harga BBM enggak naik
sekarang, tapi harga sembako malah naik. Karena dari distributor
harganya sudah tinggi," ucap Wanti, pedagang sembako di Pasar Beringharjo.

Ia menyebutkan harga cabai rawit naik Rp 2.500 merah menembus Rp 39.500,
cabai keriting merah naik dari Rp 13.500 menjadi Rp 14.000, dan cabai
keriting besar naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 15.500/kg.

"Sudah enggak bisa sekarang pembeli mau beli cabai keriting misalnya Rp
1.000, atau cabai rawit Rp 2.000 Sekarang paling mainnya seperempat
kilo," tuturnya.

Selain sayuran, beberapa komoditi masih bertahan di harga tinggi, antara
lain gula pasir yang berada pada harga Rp 11.200, minyak goreng Rp
11.200 naik menjadi Rp 11.400, daging sapi yang normalnya Rp 66.000
masih berada di harga Rp 68.000 per kg. (*)

http://m.tribunnews.com/2012/04/02/cabai-rawit-di-yogya-rp-39.500-per-kg

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.