Rabu, 04 April 2012

[Koran-Digital] Harga BBM tidak Pasti Rakyat kian Menderita

KEGAGALAN pemerintah me naikkan harga BBM pada 1 April mendapat kecaman keras. Sejumlah ekonom meng kritik kegagalan itu mendorong infl asi kian tinggi.

Sebab, tidak ada kepastian me ngenai harga BBM bersubsidi. Pada akhirnya, rakyat mis kin yang diargumentasikan akan terlindung dengan penundaan penaikan harga justru semakin terpuruk.

Kritik itu disampaikan Raden Pardede, pendiri Creco Consulting, dalam pembahasan laporan perekonomian Indonesia per kuartal yang diadakan Bank Dunia di kampus Pascasarjana Universitas Paramadina. “Ini kehilangan besar ketika pemerintah gagal memperjuangkan kebijakan yang baik dan penting.” Kegagalan itu, lanjut Raden, menyisakan ketidakpastian.

DPR telah menyepakati penaikan harga BBM bersub

sidi diperbolehkan dengan asumsi harga minyak dunia berada di atas US$120,75/ ba rel secara rata-rata selama enam bulan. Namun, pemerintah pun punya pilihan un tuk tidak menaikkan harga BBM. Ketidakjelasan itu mendorong infl asi.

Guru Besar Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia Suahasil Nazara menilai, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan 1 April lalu, lonjakan infl asi hanya akan terjadi satu kali.

Na mun, setelah penaikan ha r ga ditunda, infl asi yang terjadi justru tidak jelas.

Ke tidakjelasan ini bisa mendorong infl asi pada level 7,5% hingga 8% sepanjang tahun.

Kepala ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri menghitung infl asi Indonesia secara total sebelum mengukur infl a si karena ketidakpastian di 5,2% tanpa kenaikan harga. Dengan kenaikan harga,

inflasi 2012 bisa menanjak menjadi 8,5%.

Shubham meyakini akan ada tekanan pada pasar obligasi negara.

Ekonom Indef Aviliani meminta pemerintah tegas mengumumkan tidak akan ada penaikan harga sampai dengan akhir tahun. Setelah itu, pemerintah diharapkan membatasi BBM bersubsidi supaya tidak terjadi pembengkaka jadi pembengkakan anggaran.

Pada bagian lain, harga bahan kebutuhan pokok seperti beras dilaporkan relatif stabil, kecuali harga cabai yang mencapai Rp45 ribu per kg. (GA/AI/X-9)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/05/ArticleHtmls/Harga-BBM-tidak-Pasti-Rakyat-kian-Menderita-05042012002027.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.