Selasa, 17 April 2012

[Koran-Digital] Konspirasi di Balik Skandal



Kasus kematian pebisnis Inggris diduga sengaja dirancang untuk melumpuhkan karier politik Bo Xilai. Para petinggi Partai Komunis telah sepakat perlu bersama-sama menjalankan suksesi kepemimpinan.'' Steve Tsang Profesor Universitas Nottingham, Inggris

DUGAAN campur tangan petinggi Partai Komunis China Bo Xilai dalam kasus kematian pengusaha Inggris Neil Heywood diwarnai teori konspirasi yang menyudutkan intelijen ‘Negeri Tirai Bambu’. Skandal Bo juga mengungkap potensi keretakan terbesar di tubuh partai tersebut sejak Zhao Ziyang dilengserkan dari posisi ketua pada 1989 lantaran menentang aksi militer di Lapangan Tiananmen, Beijing.

Menurut sejumlah pengamat China, skandal Bo menimbulkan kecurigaan. Apalagi, sebelum kasus kematian itu muncul, Bo memiliki karier politik yang cemerlang dan digadang-gadang akan menjadi pemimpin China di masa depan. Seperti dilansir CNN yang mengutip situs berbahasa Mandarin, berkembang teori konspirasi bahwa Heywood diracuni agen intelijen untuk menggagalkan ambisi politik Bo.

“Hal ini menunjukkan para petinggi Partai Komunis telah sepakat perlu bersamasama menjalankan suksesi kepemimpinan.

Mereka juga ingin mengakhiri maraknya spekulasi di sekitar kasus Bo,” ujar profesor Pengkajian China Universitas Nottingham, Inggris, Steve Tsang.

Segera setelah skandal Bo merebak, pemerintah China membatasi akses internet untuk mencegah debat itu meruncing. Seperti diberitakan kantor berita China Xinhua, mengutip pernyataan juru bicara Kantor Informasi Internet Liu Zhengrong, pemerintah telah melumpuhkan 42 situs daring, menghapus 210 ribu pesan daring berbahaya, dan menangkap 1.065 orang yang dituduh menyebarkan rumor secara daring.

“Rakyat khawatir. Tidak ada banyak informasi yang tersedia. Mereka membutuhkan informasi baru dan jika tidak ada yang baru, mereka akan membuat informasi baru itu,” tambah pengamat politik China dari Universitas Nasional Singapura Bo Zhiyue.

Pada Maret lalu, Bo dipecat dari jabatannya sebagai Sekretaris Partai Komunis China di Kota Chongqing. Bo dianggap bertanggung jawab atas permintaan suaka politik mantan Kepala Polisi Chongqing, Wang Lijun, ke Konsulat Amerika Serikat di Kota Chengdu pada 6 Februari 2012.

Namun, di balik pemecatan Bo, terdapat skandal yang lebih besar. Putra salah seorang pendiri Partai Komunis China itu ditengarai menyalahgunakan wewenangnya untuk memecat Wang Lijun yang sedang menyelidiki keterlibatan istri Bo, Gu Kailai, dalam kasus kematian Heywood.

Gu dituduh memasukkan racun ke minuman Heywood sehingga pebisnis asal Inggris itu meregang nyawa di sebuah hotel. Gu, yang kini berada dalam tahanan

kepolisian China, ditengarai sengaja melenyapkan Heywood karena pria tersebut mengancam mengungkap rencana Gu untuk memindahkan sejumlah uang hasil bisnis gelap ke luar negeri.
Temuan baru Menurut sumber yang dekat dengan sejumlah pejabat kepolisian Kota Chongqing, Bo sangat terkejut dan berang setelah diberi tahu Wang mengenai keterlibatan istrinya dalam kematian Heywood. “Dia meminta Wang pergi. Saat itu, boleh jadi dia menyadari ancaman besar yang bakal ditimbulkan dari kasus ini. Tiga hari kemudian, dia memecat Wang,“ tutur sang sumber. Bagi Wang, imbuh sumber itu, aksi Bo membuatnya gundah.

Dengan didorong kejanggalan sikap Wang, pemerintah Inggris mengupayakan agar penyelidikan kematian Heywood kembali dilanjutkan. Awalnya, kematian Heywood dinyatakan terjadi karena keracunan alkohol. Tubuhnya dikremasi sehari setelah kematiannya tanpa autopsi lanjutan. Lalu, Selasa (10/4), kepolisian China membentuk tim untuk menginvestigasi ulang kematian Heywood pada 15 November 2011. Hasil investigasi itu menjurus kepada Gu Kailai.

Bo dikenal dengan sikapnya yang revolusioner. Ketika memimpin Kota Chongqing, Bo mengirimkan para pejabat dan staf pemerintah bekerja di perdesaan. Bo juga gencar memimpin perang atas korupsi di Chongqing. Kiprah Bo tersebut disebutsebut mengacu kepada revolusi kebudayaan yang diusung Mao Tse-tung. Oleh karena itu, kepemimpinan Bo dianggap sebagai era `kebangkitan Maois'. (Reuters/AP/DK/I-1)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/18/ArticleHtmls/Konspirasi-di-Balik-Skandal-18042012010010.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.