mengorbankan rakyat. Ketidakmampuan tersebut antara lain tampak dari
kebijakan pe naikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang mengikuti harga
minyak dunia.
Demikian benang merah dari Sarasehan Anak Negeri bertajuk Menyelamatkan
Nege ri Autopilot, APBN-P 2012 Amburadul, Negeri Salah Urus, yang
berlangsung di Ja karta, kemarin.
Menurut Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Azis, pemerintah tidak
tahu apa sebenarnya kemakmuran rakyat.
"Saya mempertanya kan, apakah pemerintah mengerti atau tidak mengurus
negara ini?'' Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menambahkan, sejak
Presiden Yudhoyono
berkuasa, APBN naik tiga ka li lipat, tetapi kemiskinan bertambah. Hal
itu disebabkan pemerintah tidak mampu mengurusi APBN, sehingga terjadi
salah alokasi yang tidak berpihak pada rakyat dan menyuburkan korupsi
hingga 50% dari total anggaran. Hal itu terjadi tidak hanya pada level
pelaksanaan, tapi juga di proses pem bahasan.
"Pemerintah menerapkan biaya pendidikan, kesehatan, dan energi sama
dengan internasional, tetapi tidak mampu meningkatkan pendapatan
nasional. Sekarang adalah rezim neoliberal yang mendorong puluhan juta
orang masuk dalam kemiskinan," tegasnya.
Selanjutnya menurut Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, pemerintah
royal pada biaya pegawai, tapi pelit kepada rakyat.
"Banyak anggaran keluar untuk cicilan utang dan bunga utang, membayar
obligasi, membayar pegawai yang tidak efektif dan produktif. Banyak pos
yang bisa dihemat tapi tidak dilakukan," ungkapnya.
Ekonom senior Kwik Kian Gie menilai pemerintah telah berhasil menipu
masyarakat dalam hal subsidi BBM.
Pa dahal, menggunakan standar New York (dunia) adalah langkah sesat, dan
itu sudah dinyatakan bertentangan dengan konstitusi oleh putusan
Mahkamah Konstitusi (MK).
"Putusan MK telah dilecehkan dan dilanggar. Bangsa Indonesia berhasil
diinjeksi bahwa darah dagingnya bangsa Indonesia membeli minyak sendiri
dengan harga New York, sehingga pihak asing mendapatkan keuntungan luar
biasa," ungkapnya. (*/P-3)
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.