Minggu, 01 April 2012

[Koran-Digital] Pertamax Rp10.200, Kuota Premiun Terancam

Mobil-mobil mewah mulai memburu premium hi sehingga l volume t j l pertamax penjualan di sejumlah SPBU langsung anjlok. Besaran harga pertamax maupun pertamax plus tidak sama di semua wilayah."

Muhammad Harun Vice President Corporate Communication Pertamina

PERTAMINA menetap kan harga terbaru un tuk bahan bakar mi nyak (BBM) jenis pertamax sebesar Rp10.200 per liter sejak 1 April atau le bih mahal Rp5.700 ketimbang BBM bersubsidi jenis premium. Disparitas harga itu mempercepat jebolnya kuota BBM bersubsidi.

Harga jual pertamax untuk wilayah Jakarta naik Rp650 dari sebelumnya Rp9.550 per liter. Adapun harga pertamax plus naik dari Rp8.850 per liter menjadi Rp10.350 per liter.

Vice President Corporate Com munication Pertamina Muhammad Harun di Jakarta, kemarin, menjelaskan bahwa penaikan harga pertamax dan pertamax plus itu juga untuk di seluruh Indonesia. “Besaran harga pertamax maupun pertamax plus tidak sama di semua wilayah.“ Perbedaan harga yang mencapai Rp5.700 antara premium yang disubsidi dan pertamax yang tidak disubsidi itulah yang mendorong pemilik mobil mewah menyerbu premium. Berdasarkan pemantauan Media Indonesia di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tanah Air, kemarin, pertamax mulai sepi pembeli.

SPBU Ababil dan SPBU Soekarno yang terletak di Pekanbaru, Riau, misalnya. Pertamax dijual Rp10.950 per liter dari sebelumnya Rp10.400 per liter sehingga pemilik mobil mewah membeli premium. “Lebih baik mengisi premium, lebih murah,“ tukas Farid, pemilik Toyota Fortuner.

Pertamax dijual Rp10.400 per liter di Bojonegoro, Jawa Timur.
Kepala Operasional SPBU Jalan Veteran, Bojonegoro, Iwan Gu narso, mengungkapkan bah wa penjualan pertamax turun hingga 75% dalam dua pekan terakhir karena pemilik mobil mewah bermigrasi ke premium. Kemarin, SPBU itu menjual pertamax hanya sebanyak 50 liter.
Pengendalian Tidak hanya di daerah. Volume penjualan pertamax di Jakarta juga mengalami penurunan seperti yang terjadi di SPBU Cikini yang anjlok hingga setengahnya. Jika sebelum harga naik penjualan dapat mencapai 2 kl hingga 4 kl, kemarin hingga pukul 19.00 WIB penjualan belum mencapai 1 kl.

Idham, 42, terkejut saat petugas SPBU Cikini memberi tahu harga pertamax Rp10.200 per liter. “Hah? Mahal banget. Saya ganti premium,“ kata pemilik mobil Ford itu.

Migrasi dari pertamax ke premium, menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Muhammad Harun, bisa menjebol kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan APBN-P 2012 sebesar 40 juta kl.
Ia memperkirakan kuota jebol hingga 47 juta kl. Jika jumlah kuota BBM bersubsidi jebol, menurut Harun, sudah pasti akan memberikan beban berat lagi kepada APBN.

Meski membebani APBN, me nurut Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang PS Brodjonegoro, pemerintah tidak akan melakukan kebijakan pembatasan. Pemerintah, kata dia, menempuh kebijakan pengendalian yang terdiri dari pencegahan kebocoran penggunaan BBM subsidi dan program konversi menjadi BBG. (Nat/YK/ RK/PO/ML/X-3)

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/04/02/ArticleHtmls/Pertamax-Rp10200-Kuota-Premiun-Terancam-02042012001042.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.