Senin, 16 April 2012

[Koran-Digital] PPATK Usul Transaksi dan Rekening Mencurigakan Dikenai Pajak

Senin, 16 April 2012 14:47 WIB
PPATK Usul Transaksi dan Rekening Mencurigakan Dikenai Pajak
Eben Ezer Siadari


Ada potensi penerimaan negara sebesar Rp 11.000 triliun.

JAKARTA, Jaringnews.com - Sejak berdiri pada tahun 2003, Pusat Pelaporan
dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) telah menerima 10.494.312 laporan
transaksi keuangan yang mencurigakan. Menurut Ketua PPATK, Muhammad
Yusuf, transaksi mencurigakan ini potensial untuk dijadikan obyek
pajak. Sebab jika rata-rata transaksi Rp 1 miliar, ada potensi sekitar
Rp 11 ribu triliun yang bisa dimanfaatkan pemerintah.

Hal itu ia sampaikan dalam seminar "Efektivitas Penggunaan Undang-Undang
Tindak Pidana Pencucian Uang dalam Upaya Pemiskinan Koruptor", di
Jakarta hari ini (16/4).

Dengan adanya pemotongan pajak atas transaksi mencurigakan, menurut
Muhammad Yusuf, akan mendukung check and balances antarlembaga. Di
samping itu, negara dapat menikmati hasil sejak awal tanpa menunggu
proses hukum yang sering memakan waktu yang panjang. "Langsung potong
pajaknya, sehingga kalau dihentikan, negara tidak rugi," ujar Yusuf.

Pemotongan pajak atas transaksi mencurigakan tersebut tidak berarti
pengusutan kasusnya selesai. Kasus tersebut tetap berjalan dan ini
sesuai dengan aturan yang ada pada di Undang-Undang Pajak dan Tindak
Pidana Pencucian Uang.

Sebelum ini, Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, memang telah
berulangkali mengatakan, dirinya sebagai bendaharawan negara akan
meminta PPATK memberikan data transaksi mencurigakan dan rekening gendut
yang selama ini sudah dilaporkan PPATK kepada penegak hukum.

Menurut Agus, pihaknya ingin meneliti kewajiban pajak para pemilik
rekening gendut tersebut.

http://jaringnews.com/ekonomi/perbankan/13553/ppatk-usul-transaksi-dan-rekening-mencurigakan-dikenai-pajak

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.