Selasa, 10 April 2012

[Koran-Digital] Ridwan Saidi: Setgab Koalisi sama dengan " Monster Verbond"

Ridwan Saidi: Setgab Koalisi sama dengan " Monster Verbond"

Rabu, 11 April 2012 | 00:03:00


Jakarta - Setgab partai koalisi partai pendukung pemerintah bukanlah hal
baru dalam dunia perpolitikan di Indonesia. Hal itu pernah diterapkan
pada era kolonial penjajahan Belanda untuk melancarkan kebijakan yang
menguntungkan bagi partai koalisi itu. Konsekuensinya, hak rakyat akan
terpinggirkan.

Budayawan Ridwan Saidi menjelaskan, di tahun 1950-an, Setgab yang
sekarang disebut dengan monster verbond alias kerja sama para setan.
Artinya, parpol berkumpul hanya untuk kepentingan kelompoknya, baik
secara ekonomi maupun kekuasaan.

Sehubungan dengan itu, dia sependapat perlunya Tritura Jilid Dua. Namun
Ridwan mengusulkan, agar urutan tuntutan diubah, yaitu turunkan SBY
menjadi yang pertama. Alasan Ridwan, selama tujuh tahun berkuasa, SBY
terbukti tidak bekerja untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dia
malah sibuk melayani kepentingan para majikan asingnya.

"Kita perlu perubahan agar rakyat hidup lebih baik. Untuk itu kita butuh
pemimpin yang kuat dan berpihak kepada rakyat. SBY sama sekali tidak
bisa diharapkan," ujar Ridwan di Jakarta, Selasa (10/4).

Sementara itu, pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro, mengingatkan agar
Tritura Jilid Dua tidak kembali mengulang kesalahan pergantian kekuasaan
yang terjadi sebelumnya, baik dari Orde Lama ke Orde Baru maupun dari
Orde Baru ke Orde Reformasi.

"Pada zaman Soeharto, misalnya, saat itu yang terpikir hanyalah
bagaimana menggulingkan dia. Mahasiswa dan aktivis tidak mempersiapkan
sistem dan pemimpin penggantinya. Akibatnya, Indonesia tidak kunjung
menjadi lebih baik pasca reformasi," pungkas Siti.

http://www.gresnews.com/berita/politik/2038104-setgab-koalisi-sama-dengan-kerja-sama-para-setan

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.