Senin, 02 April 2012

[Koran-Digital] SUARA MAHASISWA, Mahasiswa dan Demonstrasi

SUARA MAHASISWA, Mahasiswa dan Demonstrasi PDF Print
Tuesday, 03 April 2012
Demonstrasi mahasiswa menjadi fenomena tersendiri saat mahasiswa menolak
kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belakangan ini.


Demonstrasi yang dilakukan mahasiswa merupakan tanggung jawab moral
sebagai agent of social control dalam kehidupan bernegara. Mahasiswa
memiliki tanggung jawab besar dalam menyuarakan kepentingankepentingan
rakyat kecil. Dengan pendidikan dan nalar kritis yang dimilikinya,
mahasiswa bisa menganalisis dengan baik setiap kebijakan pemerintah.
Bila terdapat kebijakan yang tidak prorakyat, mahasiswa selalu di garda
depan memperjuangkan nasib kaum-kaum marginal. Kita tentu sangat
berbahagia karena mahasiswa masih memiliki kepedulian yang besar
terhadap nasib rakyat miskin.

Aksi penolakan kenaikan harga BBM menjadi bukti konkret dari komitmen
mahasiswa dalam memperjuangkan nasib rakyat miskin. Hanya, kita turut
prihatin ketika demonstrasi yang dilakukan mahasiswa seringkali ricuh
dan anarkistis. Demonstrasi yang dilakukan dengan cara anarkistis sangat
kita sayangkan.Tindakan anarkistis hanya akan memperkeruh persoalan.
Sementara aksi demonstrasi dilakukan untuk menyelesaikan
masalah.Akhirnya persoalan akan semakin tak ada ujung pangkalnya.

Upaya penyelesaian melahirkan persoalan baru. Belum lagi dampaknya bagi
rakyat seperti jalan macet dan kerusakan fasilitas negara.Rakyat memang
sangat berharap mahasiswa bisa memperjuangkan hak-haknya,tapi tidak
dengan cara anarkistis. Masih banyak cara-cara yang lebih efektif
ketimbang demo dengan cara kekerasan.Penulis yakin pemerintah lebih suka
penyampaian aspirasi mahasiswa dengan orasi-orasi yang santun dan
beretika,tentu juga tanpa kehilangan nalar kritis mahasiswa. Lagi pula
demonstrasi yang dilakukan dengan cara kekerasan tidak sejalan dengan
asas demokrasi.

Partisipasi aktif dari rakyat dalam pemerintahan harus disalurkan
melalui cara yang santun dan beretika dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan dan keadilan.Tanpa hal tersebut, tidak ada bedanya negara
monarki yang sering ricuh dengan beragam tindak anarkistis sebab
partisipasi masyarakat banyak tidak terakomodasi.Kebebasan berpendapat
di negara demokrasi mestinya dilakukan dengan baik,tidak mengedepankan
egoisme pribadi atau kelompok. Apalagi aksi demonstrasi mahasiswa
seringkali dimanfaatkan oleh elite politik yang berkepentingan atas
runtuh atau kacaunya pemerintahan rezim yang berkuasa agar rakyat tidak
lagi percaya dan memilih partainya ketika Pemilu 2014.

Kita tidak ingin mahasiswa berdemonstrasi sebab kepentingan materi atau
sentimen politik.Sebutan agent of change,agent of social control,iron
stock, dan avant garde yang biasa kita sebut sebagai peran dan fungsi
mahasiswa merupakan amanah besar yang harus senantiasa
diperjuangkan.Tindakan demonstrasi sebab imingiming materi atau sentimen
politik merupakan pengingkaran terhadap amanah rakyat yang diberikan
kepada mahasiswa tersebut.●

MASDURI
Mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya, Aktivis PMII

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/482855/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.