Minggu, 01 April 2012

[Koran-Digital] CYRILLUS HARINOWO: Earning Growth dan IHSG

Earning Growth dan IHSG PDF Print
Monday, 02 April 2012
Dalam beberapa hari terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) sudah
melampaui garis psikologis 4.000.Perkembangan ini terjadi di tengah
maraknya laporan berbagai emiten yang menyatakan penjualan dan laba
mereka meningkat, yang umumnya melampaui 20%.

Akankah perkembangan tersebut masih berlanjut di waktu- waktu mendatang?
Perkembangan nilai penjualan berbagai emiten itu pada hakikatnya sudah
terefleksi dalam angka produk domestik bruto (PDB) berdasarkan harga
berlaku, yang pada 2011 lalu tumbuh 15,6%, yaitu dari Rp6.423 triliun
pada 2010 menjadi Rp7.427 triliun. Selain besaran makronya, perubahan
signifikan juga terjadi pada kelas-kelas penerimanya, di mana kelas
menengah Indonesia mengalami peningkatan pendapatan yang semakin besar.

Kedua fenomena tersebutlah yang pada akhirnya menjelma menjadi
permintaan berbagai produk dan jasa yang jumlahnya semakin lama semakin
besar. Suatu contoh yang menarik adalah penjualan dari dua perusahaan
ritel raksasa, Indomaret dan Alfamart.Kedua perusahaan tersebut
mengalami pertumbuhan penjualan hampir 30%. Jaringan toko kedua
perusahaan, yang kita lihat sangat sering bersaing secara head to head
di berbagai sudut jalan di Ibu Kota ini,pada 2011 membukukan penjualan
sebesar Rp18 triliun untuk Indomaret, sedangkan Alfamart Rp18,22 triliun.

Dengan jumlah gerai yang sedikit kurang dibandingkan dengan Indomaret,
kita melihat rata-rata harian di masingmasing toko Alfamart tampaknya
membukukan penjualan yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan
rata-rata penjualan harian Indomaret.Apa pun hasil akhirnya, yang jelas
kedua perusahaan tersebut telah membukukan pertumbuhan penjualan yang
sangat tinggi pada 2011. Cerita yang sama bisa kita lihat dari raksasa
automotif Indonesia yang telah terdaftar di pasar modal, yaitu Astra
International dan Indomobil.

Kedua perusahaan tersebut juga membukukan peningkatan penjualan serta
laba yang sangat tinggi, sehingga akhirnya kita melihat dampak kinerja
tersebut pada harga saham mereka sepanjang 2011. Setali tiga uang
perbankan Indonesia yang pada 2011 lalu juga mengalami pertumbuhan
kredit yang sangat tinggi, sehingga menghasilkan peningkatan pendapatan
yang tinggi pula. Perkembangan inilah yang akhirnya mewarnai
perkembangan harga saham mereka.

Bank BCA, misalnya, yang pada akhir 2010 memiliki harga saham sebesar
Rp6.400, maka pada akhir 2011 yang lalu harga sahamnya mencapai Rp8.000,
suatu peningkatan sebesar 25%. Bahkan, Bank BRI mengalami peningkatan
harga saham yang lebih tinggi pada tahun 2011 yang lalu, meskipun di
awal tahun 2012 ini harga saham bank-bank mengalami fluktuasi cukup
tajam. Pertumbuhan laba, atau istilah kerennya adalah earning growth,
merupakan faktor yang penting dalam pembentukan harga saham bagi
perusahaan yang sahamnya sudah terdaftar di bursa efek.

Suatu indikator penting dari mahal atau murahnya harga saham adalah
rasio antara harga saham dan laba per sahamnya, atau yang dikenal
sebagai PE Ratio atau sering disingkat PER. Sebagaimana namanya, PER
adalah suatu indikator yang diperoleh dari dua angka, yaitu harga saham
dan laba per saham. Ini berarti, jika harga saham naik sementara laba
per saham tetap maka rasio PE-nya akan mengalami peningkatan.
Sebaliknya, jika laba per saham mengalami peningkatan, sementara harga
sahamnya tetap, maka rasio PE-nya akan mengalami penurunan.

Formula inilah yang pada akhirnya bisa membimbing kita untuk melihat
prospek harga saham di tahun-tahun mendatang. Jika laba per saham
mengalami peningkatan sebesar 20%,untuk berada pada PE Ratio yang
sama,maka ada ruang gerak bagi harga saham untuk juga mengalami
peningkatan sebesar 20%. Hal ini terjadi dengan catatan nilai PER
tersebut sebelumnya sudah dianggap berada pada titik ekuilibrium dan
cukup bersaing dengan perusahaan emiten pada industri yang sama, baik di
dalam maupun juga di luar negeri.

Jika PE Ratio perusahaan tersebut sudah terlalu tinggi, peningkatan laba
per saham tersebut merupakan suatu kesempatan bagi perusahaan untuk
mengembalikan tingkat PE pada harga yang lebih wajar. Dengan melihat
perkembangan tersebut maka untuk tahun 2012 ini, bagaimanakah kira-kira
prospek IHSG kita? Secara makro, prospek perekonomian Indonesia di tahun
2012 masih akan berlangsung baik. Meskipun terdapat beberapa tantangan,
seperti tingginya harga minyak dunia yang mungkin akan berdampak pada
harga BBM bersubsidi, saya masih memiliki keyakinan, pertumbuhan PDB
Riil kita akan mencapai sekitar 6,5%, bisa lebih tetapi juga bisa
kurang, tergantung dari berbagai perkembangan yang terjadi.

Dengan pertumbuhan riil seperti itu, saya menduga PDB berdasarkan harga
yang berlaku di tahun 2012 ini akan mengalami peningkatan sekitar 15%,
sehingga total PDB Nominal akan berada pada range antara Rp8.500 triliun
sampai dengan Rp8.700 triliun. Gambaran makro semacam ini akan
memberikan potensi yang sangat besar bagi pertumbuhan penjualan seluruh
perusahaan di Indonesia,terutama para perusahaan emiten,untuk tumbuh di
sekitar angka pertumbuhan nominal tersebut. Bagi perusahaan yang
memiliki segmen konsumen kelas menengah,pertumbuhan penjualan mereka
bisa jauh melampaui angka tersebut, yaitu bisa berada di atas 20% sampai
30%.

Dengan struktur biaya yang tidak jauh berbeda, perkembangan tersebut
memungkinkan pertumbuhan laba juga melampaui angka 20%. Dengan latar
belakang tersebut, perkembangan harga saham di Indonesia sangat mungkin
bergerak ke atas dengan range antara 10–20%, yaitu antara 4.300 sampai
dengan 4.600.Indeks yang berada di luar range tersebut pada akhirnya
merupakan anomali, yaitu seberapa besar deviasi persepsi para investor
global ataupun domestik dari perkembangan fundamentalnya.

Jika perkembangan ekonomi global tidak melahirkan kejutan-kejutan baru,
saya tidak akan terkejut jika IHSG bisa melampaui range di atas. Jangka
waktu satu tahun tidaklah lama. Kita akan melihat apakah investor global
dan domestik kita optimistis ataukah tidak terhadap perkembangan yang
terjadi di Indonesia. 

CYRILLUS HARINOWO HADIWERDOYO
Pengamat Ekonomi

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/482580/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.