Minggu, 01 April 2012

[Koran-Digital] TAJUK, Aksi Anarkistis

TAJUK, Aksi Anarkistis PDF Print
Monday, 02 April 2012
Dalam seminggu ini demonstrasi hampir melanda seluruh penjuru negeri
ini.Mereka menolak rencana pemerintah untuk menaikkan bahan bakar minyak
(BBM).


Ada yang berlangsung cukup tertib, banyak pula yang cenderung
anarkistis. Namun, satu hal yang patut diapresiasi adalah langkah aparat
keamanan yang cukup sigap meredam aksi demonstrasi tersebut dengan baik.
Kita berterima kasih atas sikap polisi tidak sampai terprovokasi oleh
aksi para demonstran. Di Surabaya misalnya, sejumlah polwan menghibur
para demonstran dengan joget pocopoco sambil bernyanyi bersama. Di
Bandung, para polisi melakukan zikir bersama.Di Riau,polisi dan
demonstran berbaur makan rujak dan makan siang bersama.Aksi para polisi
itu bisa mengundang simpati para pendemo.

Cara-cara manusiawi seperti ini harus terus dikembangkan karena terbukti
ampuh dalam menghadapi para demonstran. Di negara demokrasi seperti
halnya Indonesia, aksi demonstrasi tentu boleh dilakukan.Namun, demo
harus dilakukan dengan damai dan bertanggung jawab. Masyarakat pasti
juga akan mendukung setiap demonstrasi yang berlangsung dengan damai dan
penuh simpatik, yakni demonstrasi yang tertib dan tidak mengganggu
ketertiban umum.

Intinya, demonstrasi berjalan, masyarakat umum juga bisa beraktivitas
seperti biasa tanpa khawatir terjadi kekerasan. Namun, yang terjadi
akhir-akhir ini di negeri ini cukup mengkhawatirkan.Tak hanya di
Jakarta,sejumlah demonstrasi di daerah diwarnai aksi-aksi yang
brutal.Para demonstran tidak segan merusak fasilitas umum, membakar pos
polisi maupun simbol-simbol pemerintah dalam memperjuangkan aspirasinya.
Tentu hal ini tidak bisa ditoleransi.

Selain merusak imej negara kita di mata internasional,aksi brutal ini
juga merugikan bangsa kita sendiri. Fasilitas-fasilitas uang dibangun
dengan uang rakyat dirusak,belum lagi kalau sampai jatuh korban jiwa
yang juga saudara kita sendiri.Tentu kita tidak ingin hal ini terjadi.
Karena itu, kita sepakat aparat keamanan harus menindak tegas para
pelaku kerusuhan yang sudah melanggar hukum itu. Pelakunya wajib
dihukum. Sebagai pelindung masyarakat, tentu kita mendukung aparat
keamanan melakukan tugasnya dalam memelihara keamanan dan ketertiban
umum asal dilakukan secara terukur dan sesuai aturan.

Fenomena aksi anarkistis tersebut patut kita cermati karena hal ini
sudah menjadi tren.Kalau kita tarik ke belakang,terjadinya demo
anarkistis tersebut dilatarbelakangi sejumlah faktor. Pertama,
ketidakpercayaan publik pada pemerintah.Kedua, di banyak
kasus,masyarakat baru mendapat haknya setelah mereka melakukan upaya
seperti pengerahan massa sampai bertindak anarkistis.Ketiga,sikap aparat
keamanan yang cenderung represif menjadi pemicu munculnya benih-benih
kebencian dalam masyarakat.Keempat, penegakan hukum yang masih terkesan
pandang bulu.

Demo anarkistis bisa juga terjadi karena ditunggangi pihak lain yang
memiliki agenda tersendiri. Karena itu, aparat keamanan juga harus
waspada untuk mengantisipasi semua ini. Bagaimanapun, banyaknya aksi
anarkistis ini sebenarnya merupakan pesan bagi pemerintah maupun aparat
keamanan untuk terus membenahi diri.

Pemerintah harus memperbaiki kinerjanya sehingga menjadi lembaga yang
kredibel dan nantinya bisa dipercaya masyarakat. Jangan sampai
pemerintah menjadi "bebal" dan tidak mendengarkan aspirasi masyarakat.
Kalau pemerintah sudah kredibel dan benarbenar aspiratif, hukum juga
sudah ditegakkan secara adil, dipastikan demonstrasi akan berkurang.
Mari kita bangun Indonesia dengan semangat kebersamaan dengan menjauhkan
kekerasan.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/482499/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.