Senin, 09 April 2012

[Koran-Digital] Dominasi Bankir di OJK Dinilai Wajar

Dominasi Bankir di OJK Dinilai Wajar PDF Print
Tuesday, 10 April 2012
JAKARTA– Sejumlah pengamat menilai wajar jika nantinya Dewan Komisioner
(DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) didominasi oleh kalangan perbankan.
Hal ini karena perbankan masih mendominasi sektor jasa keuangan di
Indonesia.

Kepala Ekonom BNI Ryan Kiryanto berpendapat, sah-sah saja jika calon DK
OJK berlatar belakang profesional bankir karena pengalaman empiris yang
dimilikinya akan sangat bermanfaat dalam menjalankan tugas-tugas sebagai
komisioner. Menurut dia, kehadiran para bankir dapat melengkapi
calon-calon yang berasal dari otoritas baik Kementerian Keuangan, Bank
Indonesia (BI), maupun Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK).

Menurut Ryan, konfigurasi DK OJK yang cukup heterogen dan sinergis akan
baik untuk memenuhi harapan banyak pihak terutama pemangku kepentingan
(stakeholder). "Kebetulan saja peminat DK OJK banyak yang dari
perbankan, jadi wajar kalau yang terjaring hingga 14 nama itu pun
(banyak) dari perbankan.Namun, dari otoritas juga cukup banyak," ujarnya
kepada SINDO, kemarin.

Namun,dia berharap masyarakat dan stakeholder mengawal proses lebih
lanjut di DPR agar transparan. Pendapat senada dikatakan pengamat
perbankan Paul Sutaryono. Dia mengatakan, dominasi pendaftar maupun
calon DK OJK dari kalangan perbankan terjadi karena potensi risiko
sistemik sangat besar terjadi dari sektor perbankan tanpa mengurangi
keberadaan lembaga keuangan nonbank. Hal ini yang membuat otoritas
maupun kalangan perbankan merasa perlu untuk mengawal kehadiran OJK.

Paul berharap, ke depan akan semakin banyak praktisi perbankan yang
menduduki kursi DK OJK dibandingkan hanya diwakili dari regulator
terkait. Dia menegaskan, tugas dan wewenang OJK amat besar sehingga
harus ditangani orangorang yang berintegritas dan memiliki kredibilitas
tinggi. Ketua Perhimpunan Bank- Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit
Pramono pernah mengatakan agar DK OJK nantinya diisi oleh profesional
yang memiliki latar belakang,keahlian, dan pengalaman di bidang perbankan.

Dia menilai,dalam lima tahun ke depan sektor perbankan masih akan
mendominasi sektor jasa keuangan di Indonesia. Dominasi itu terlihat
dari segi aset perbankan yang mencapai sekitar 80% dari industri jasa
keuangan, jumlah tenaga kerja, jumlah cabang, maupun jumlah nasabah.
Melihat kondisi tersebut,Sigit mengatakan, dalam lima tahun pertama DK
OJK harus dipimpin dan diisi oleh profesional yang berasal dari perbankan.

Seperti diketahui,Presiden telah memilih 14 nama calon DK OJK.Ke-14 nama
tersebut telah diajukan ke DPR pada 5 April lalu untuk selanjutnya
dilakukan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Dari 14
nama calon DK OJK yang beredar ke publik,kalangan perbankan mendominasi.
Mereka yaitu mantan Deputi Gubernur BI Achjar Iljas, Deputi Gubernur BI
Muliaman D Hadad, mantan Direktur SDM BI Kusumaningtuti Sandriharmy
Soetiono, dan mantan Direktur Direktorat Internasional BI Nelson Tampubolon.

Dari kalangan perbankan, Wakil Dirut Bank Mandiri Riswinandi, mantan
Wakil Dirut Bank Mandiri I Wayan Agus Mertayasa,Executive Vice President
Coordinator Internal Audit Bank Mandiri Rijani Tirtoso, Direktur
Compliance Human and Capital Bank Mandiri Ogi Prastomiyono,dan Komisaris
Utama BNI Peter Benyamin Stok. Ogi Prastomiyono yang dikonfirmasi,
mengaku belum mendapat informasi resmi. "Saya pikir yang diserahkan
Pansel OJK ke Presiden sebanyak 21 orang adalah yang terbaik,"ujarnya.

Di sisi lain, beredar kabar yang menyebutkan rencana pergantian di tubuh
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).Jabatan Direktur Eksekutif LPS yang
dijabat Firdaus Djaelani akan diserahkan kepada Mirza Adityaswara.
Pergantian jabatan ini terkait lolosnya Firdaus
Djaelanidalam14calonDKOJK. Mirza yang dikonfirmasi tak membantah maupun
membenarkan. "Tunggu pengumuman resmi LPS ya, karena belum serah
terima,"ujar Mirza singkat.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan, menteri- menteri yang
membantu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mengerucutkan 21 nama
DK OJK menjadi 14 nama hanya memberi pertimbangan dan tidak mengusulkan
siapa-siapa saja yang masuk.Presiden juga mendengarkan masukan sejumlah
pihak seperti Pusat Pelaporan danAnalisis Transaksi Keuangan (PPATK)
serta Badan Intelijen Negara (BIN).

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/485005/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.