Saturday, 14 April 2012
ImagePresiden SBY menerima kunjungan Presiden Kazakhstan Nursultan
Nazarbayev (kiri) di Istana Merdeka sekitar pukul 15.00 WIB kemarin.
Kedua negara akan peningkatan kerja sama bilateral, baik ekonomi maupun
nonekonomi.
JAKARTA– Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev kagum terhadap
Indonesia yang mengalami perubahan cukup signifikan, termasuk di bidang
perekonomian.
Nazarbayev menilai di bawah kepemimpinan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) Indonesia menuju 10 ekonomi terbesar dunia. "Dengan
pertumbuhan Indonesia yang sangat pesat di tengah krisis dunia, saya
yakin Indonesia akan bergabung dalam ekonomi 10 terbesar dunia. Ini
menjadi kehormatan bagi saya untuk terus meningkatkan kerja sama dengan
Indonesia,"ujar Nazarbayev dalam keterangan pers di Istana Merdeka,
Jakarta, kemarin.
Presiden SBY siang kemarin menerima kunjungan kenegaraan Presiden
Nursultan Nazarbayev. Kunjungan ini merupakan yang kedua Presiden
Nazarbayev ke Indonesia, pertama pada 1995. Presiden SBY dan Presiden
Nazarbayev melakukan pertemuan empat mata yang dilanjutkan dengan
pertemuan bilateral bersama seluruh delegasi kedua negara.
Sebelum menyampaikan keterangan pers bersama, kedua kepala negara
menyaksikan penandatanganan kerja sama pembebasan visa untuk paspor
diplomatik dan dinas serta kerja sama antar-Kementerian Luar Negeri
kedua negara. Menurut Nazarbayev, dalam pertemuan yang berlangsung
selama hampir 1,5 jam itu dia memiliki kesamaan pandangan dengan
Presiden SBY untuk menyukseskan pembangunan.
"Indonesia di tahun 2025 akan menjadi ekonomi yang kuat dan maju.Ini
serupa dengan Kazakhstan, dan kita memiliki peluang yang sama untuk
meningkatkan kerja sama bilateral,"tandasnya. Untuk itu, lanjut
Nazarbayev, Kazakhstan memberikan peluang kepada Indonesia untuk
meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan.Nazarbayev memandang
perlu peningkatan kerja sama di sektor energi, transportasi, pertanian
dan usaha kecil dan menengah.
Presiden SBY menimpali, dalam pembicaraan bilateral kedua kepala negara
juga menyepakati kerja sama riil di bidang industri gandum, kapas,
ban,serta bidang eksplorasi dan minyak bumi. Dalam pertemuan itu juga
disepakati penunjang kerja sama ekonomi yang baik, seperti Komisi
Ekonomi Antarpemerintah Indonesia-Kazakhstan dan Indonesia-Kazakhstan
Business Council.
"Kita juga sepakat membikin semuanya menjadi lebih lancar, seperti
penghindaran pajak berganda maupun juga perlindungan bagi investasi
kedua belah pihak,"katanya. Berikutnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa
menjelaskan, saat ini kontrak kerja sama yang telah ditandatangani kedua
negara sudah mencapai ratusan juta dolar AS. Hatta mencontohkan kerja
sama untuk ban yang sudah ditandatangani mencapai USD300 juta.
"Itu belum nilai perdagangan yang lain seperti gandum, karena joint
venture bentuknya masing-masing. Menurut saya nilai secara keseluruhan
bisa mencapai lebih dari USD1 miliar, karena kita akan diuntungkan jika
kita mempunyai jaminan kapas dan pasokan gandum, termasuk rencana
hilirisasi dari palm oil,"katanya. ●rarasati syarief
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486207/
--
"One Touch In BOX"
To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com
"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus
Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.