Kamis, 12 April 2012

[Koran-Digital] PRI AGUNG RAKHMANTO: Sudah Ada Mafia di Dalamnya

PRI AGUNG RAKHMANTO DIREKTUR EKSEKUTIF REFORMINER INSTITUTE Sudah Ada
Mafia di Dalamnya
Oleh Mohammad Akbar

Bagaimana sebenarnya mekanisme pembelian minyak di pasar internasional?
Untuk membeli minyak di pa sar internasional, baik itu minyak mentah
maupun BBM, ada tiga cara. Pertama, ada yang dila ku kan secara G to G
(pemerintahpemerintah), perusahaan ke per usahaan langsung, atau melalui
trader. Untuk memilihnya, tidak bisa dipaksakan karena belum tentu
perusahaan yang kita ajak itu bersedia. sangat tertutup. Tidak semua
orang bisa terlibat. Untuk masuk ke dalamnya butuh dana besar dan
jaringan yang luas. Pasarnya memang tidak kompetitif dan secara alamiah
memang sudah ada mafia di dalamnya.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ingin menelisik dugaan kerugian
negara akibat pembelian minyak melalui makelar?
Menurut saya, apa yang hendak dilakukan KPK ini jangan hanya berawal
dari gosip, tetapi harus jelas. Menurut saya, fokusnya harus pada proses
tender. Kalau memang sandiwara atau hanya tender-tenderan maka baru bisa
ditelusuri. Sekali lagi, ini tidak boleh main-main karena implikasi yang
ditimbulkan sangat besar. Dulu ketika Petral (anak perusahaan Pertamina
di Singapura) diisukan bubar, mereka akhirnya tidak mendapatkan
kepercayaan dari pen jual. Akibatnya, saat itu pasokan minyak ke dalam
negeri jadi terganggu.

Tapi, potensi kerugian negara dengan penggunaan jasa perantara tetap ada?
Sekali lagi, itu tidak bisa disebut pelanggaran begitu saja. Tetapi,
yang harus dilihat adalah bagaimana proses tendernya. Kalau prosesnya
memang sudah kredibel maka itu tentunya tidak bisa disebut sebagai
pelanggaran.

Penggunaan jasa perantara ini apakah menyebabkan meningkatnya harga
minyak atau BBM domestik?
Sebetulnya tidak. Tapi, kalau menjadi biaya bagi Pertamina, memang iya.
Soalnya, untuk perhitungan subsidi ini tidak menggunakan biaya tersebut,
melainkan melalui MOPS (Mean of Plats Singapore).


http://republika.pressmart.com/PUBLICATIONS/RP/RP/2012/04/13/ArticleHtmls/PRI-AGUNG-RAKHMANTO-DIREKTUR-EKSEKUTIF-REFORMINER-INSTITUTE-Sudah-13042012010022.shtml?Mode=1

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.