Minggu, 15 April 2012

[Koran-Digital] Soal Aliansi, Golkar Ancam Demokrat

Soal Aliansi, Golkar Ancam Demokrat PDF Print
Monday, 16 April 2012
JAKARTA– Partai Golkar geram dengan sikap Partai Demokrat yang
mengesampingkan mereka saat mengundang Partai Hanura dan Gerindra untuk
membuat kesepahaman di DPR pada pekan lalu. Golkar mengancam akan balas
bermanuver.

Ketua DPP Golkar Priyo Budi Santoso mengaku bertanyatanya kenapa
Demokrat tidak mengundang Golkar dalam pertemuan koalisi dengan Gerindra
dan Hanura. Terlebih, saat itu adalah masa-masa krusial menjelang
pengesahan RUU Pemilu. Demokrat pun diketahui menyodorkan kerja sama
dalam bentuk aliansi taktis di parlemen kepada Gerindra dan Hanura.

"Golkar memang tidak diajak bicara soal ini. Kalau Demokrat yang
sama-sama partai koalisi bisa melakukan manuver di luar kebersamaan
dengan kami, Golkar juga bisa melakukan hal serupa.Supaya mereka
(Demokrat) tahu saja,"tegasnya. Menurut Priyo,pada intinya Golkar tidak
keberatan dengan keterlibatan Gerindra serta Hanura dalam aliansi taktis
ini.Pihaknya juga tidak khawatir dengan manuver Demokrat." Namanya juga
orang lagi usaha biar aman.

Yang jelas, hubungan Golkar dengan Hanura dan Gerindra akan baikbaik
saja,"ujar Priyo. Kemunculan aliansi taktis di parlemen ini diawali
undangan Partai Demokrat kepada Hanura dan Gerindra untuk menghadiri
rapat partai politik (parpol) koalisi pendukung pemerintah pada Rabu
(11/4) atau sehari sebelum sidang paripurna RUU Pemilu. Saat
itu,Demokrat tidak mengundang Golkar dan PKS.

Akhir pekan lalu, sejumlah politisi Gerindra dan Hanura akhirnya
mengakui kehadiran mereka dalam rapat tersebut setelah santer berkembang
kabar bahwa Gerindra telah dipinang untuk masuk koalisi menggantikan
PKS. Menurut Wakil Sekretaris Fraksi Gerindra DPR Ahmad Muzani, pihaknya
disodori kontrak politik oleh Partai Demokrat untuk selalu satu suara di
parlemen.

Menurut dia, salah satu isi kontrak politik itu adalah Gerindra dan
Hanura siap bekerja sama secara produktif dan senantiasa bersama-sama
dalam setiap langkah dan proses pengambilan keputusan-keputusan politik
penting di DPR yang berdampak luas pada kehidupan masyarakat,bangsa,dan
negara. Muzani menjelaskan, kontrak yang disodorkan Demokrat tidak
bersifat kaku dan mengikat.

Namun, Gerindra belum memberi sikap. Sementara itu, partaipartai politik
menengah di koalisi pendukung pemerintah menyambut positif munculnya
aliansi taktis di parlemen yang melibatkan Partai Demokrat, Partai
Gerindra, dan Partai Hanura.Kekuatan politik baru ini dinilai bisa
mengimbangi Partai Golkar dan PKS yang sering bermanuver sendiri juga
PDIP yang cukup kuat sebagai oposisi.

Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja'far menilai, kehadiran aliansi taktis di
DPR merupakan solusi atas seringnya Sekretariat Gabungan (Setgab)
Koalisi tidak solid dalam memutuskan isu-isu strategis dan
krusial.Kiprah pertama aliansi taktis di DPR ini sudah terbukti dengan
kebersamaan sikap Demokrat, Hanura, Gerindra, PAN, PKB, PPP, dan PKS
saat rapat paripurna pengesahan RUU Pemilu pekan lalu.

Menurut Marwan, aliansi taktis di parlemen ini tidak dilembagakan secara
resmi meski ada semacam kesepakatan hitam di atas putihnya. Aliansi ini
hanya akan berbasis kebijakan dan penyikapan kasuskasus tertentu di
DPR.Marwan menjelaskan, aliansi ini bertujuan membangun komitmen secara
informal. "Yang pasti,aliansi taktis ini bisa menjadi kekuatan politik
baru di parlemen.

Aliansi ini tidak akan menghilangkan sikap kritis yang konstruktif,"
kata Marwankepada SINDOkemarin. Sementara itu, Sekretaris Fraksi PPP DPR
Arwani Thomafi memandang aliansi taktis di DPR ini dibentuk untuk
memperluas kebersamaan dalam memahami persoalan tertentu. Dia
mencontohkan, Hanura dan Gerindra terbukti bisa duduk satu meja
mengambil keputusan bersama Partai Demokrat menjelang paripurna RUU Pemilu.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486733/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.