Selasa, 03 April 2012

[Koran-Digital] SPBU di Kompleks Elite Dilarang Jual Premium

SPBU di Kompleks Elite Dilarang Jual Premium PDF Print
Wednesday, 04 April 2012
JAKARTA – Batal menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi
mulai 1 April 2012, pemerintah kini menyiapkan aturan penghematan energi.


Aturan itu akan mempertegas pelarangan penggunaan BBM bersubsidi bagi
mobil berplat merah. Selain itu, pemerintah juga akan melarang penjualan
BBM bersubsidi oleh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di
tempat-tempat elite. "Di rumah-rumah seperti kompleks perumahan elite di
Pondok Indah kan orang kaya semua di situ. Itu pompa bensinnya hanya
pertamax, enggak ada premium di situ," ungkap Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik, seusai mengikuti rapat terbatas di
Kantor Kepresidenan, Jakarta,kemarin.

Dia menuturkan, aturan itu akan mempertegas Instruksi Presiden No 2
Tahun 2008 soal penghematan penggunaan energi dan air di lembaga
pemerintahan. Menurutnya, penghematan perlu dilakukan agar pemerintah
bisa menjaga konsumsi BBM bersubsidi sesuai kuota APBNP 2012 sebesar 40
juta kiloliter. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga akan
menyampaikan pidato tentang penghematan dalam waktu dekat. Dengan seruan
ini, Jero berharap BBM bersubsidi benar- benar digunakan oleh warga yang
berhak.

Sementara itu, Presiden SBY kemarin menginstruksikan kepada seluruh
gubernur untuk melakukan penghematan dalam berbagai aspek.Kebijakan ini
diambil untuk menyikapi penundaan kenaikan harga BBM. "Presiden meminta
para gubernur merumuskan langkah awal dan menyatukannya sebagai
kebijakan bersama di seluruh daerah," kata Ketua Umum Asosiasi
Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) Syahrul Yasin Limpo di
Kantor Kepresidenan, Jakarta. Menurut Gubernur Sulawesi Selatan ini,
instruksi Presiden menjadi pekerjaan rumah bagi pengurus APPSI untuk
melakukan perumusanperumusan awal pada setiap provinsi.

"Nantinya semua rumusan itu disatukan dan Insya Allah akan dipertemukan
bentuk-bentuk apa yang harus menjadi pendekatan agar BBM bersubsidi yang
tidak naik ini diiringi dengan langkah penghematan pemerintah,"
tandasnya. Di bagian lain,ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan
mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi tahun ini tinggal menunggu
keberanian pemerintah karena secara langsung dapat berdampak
meningkatkan laju inflasi. Sekitar Juni–Juli kemungkinan persyaratan
kenaikan harga BBM bersubsidi terpenuhi yakni harga minyak mentah
Indonesia (ICP) di atas USD121 per barel.

"Tinggal menunggu keberanian pemerintah,"katanya. Menurut Fauzi, apabila
pemerintah berani menaikkan harga BBM bersubsidi pada Juni atau Juli,
diperkirakan laju inflasi akan melambung tinggi karena saat itu
merupakan masa liburan panjang menjelang tahun ajaran baru dan persiapan
puasa. "Walaupun asumsi pemerintah 6,8% cukup realistis, dengan tidak
dinaikkannya harga BBM, dan ada kemungkinan BBM naik pada
Juni–Juli,otomatis inflasi naik,"ungkapnya.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) M Chatib Basri memperkirakan angka
inflasi bakal melewati 6,8% seperti yang ditetapkan dalam APBNP 2012.
Kenaikan inflasi ini didorong ketidakpastian waktu penetapan kenaikan
BBM. rarasati syarief/maesar

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/483333/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.