Selasa, 17 April 2012

[Koran-Digital] Suara Mahasiswa : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga PDF Print
Wednesday, 18 April 2012
Isu kenaikan harga BBM bersubsidi per 1 April 2012 membuat sebagian
besar rakyat Indonesia menjadi panik. Kini bola panas kenaikan harga BBM
bersubsidi mulai reda dengan ditundanya kenaikan tersebut.

Namun disahkannya Pasal 7 ayat 6a justru memberi ruang bagi pemerintah
untuk menaikkan harga eceran BBM sesuai dengan harga pasar.Alih-alih
menunda kenaikan harga BBM bersubsidi dan menyikapi sikap parpol koalisi
yang membelot, Presiden SBY sepertinya lupa untuk menanggapi nasib para
ibu rumah tangga yang gelisah karena harga kebutuhan pokok telanjur naik
akibat dorongan dari isu kenaikan harga BBM bersubsidi.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula,mungkin kalimat itulah yang bisa
menggambarkan bagaimana kondisi 29,89 juta penduduk Indonesia (12,36%)
yang masih miskin hingga September 2011.Sudah menjadi rahasia umum bahwa
subsidi BBM tidak tepat sasaran. Menurut hasil survei Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), penikmat BBM bersubsidi adalah masyarakat
menengah perkotaan sebesar 50%,orang-orang kaya di Indonesia menikmati
subsidi BBM sebesar 90%.

Sementara orang-orang miskin di Indonesia justru hanya menikmati10%
darisubsidi BBM. Terlihat bahwa tak seberapa orang miskin yang menikmati
subsidi itu. Ditambah lagi kenaikan harga BBM akan menaikkan inflasi.
Inflasi ini memunculkan efek domino karena berpengaruh kepada
harga-harga yang merupakan barang-barang kebutuhan pokok.Apabila inflasi
tinggi,kemiskinan meningkat dan secara nyata menyebabkan masalah baru
timbulnya angka kriminalitas bertajuk masalah ekonomi.

Jika pada akhirnya harga BBM akan tetap naik, tampaknya pemerintah harus
lebih peka dengan menafsirkan kesabaran rakyat miskin Indonesia tersebut
dengan aksi konkret melalui kebijakan-kebijakannya yang prorakyat kecil.
Mungkin akan lebih bijak jika anggaran subsidi tersebut dialokasikan
untuk pupuk petani agar meningkatkan produksi pangan Indonesia,

pemberian alat-alat produksi yang dibutuhkan bagi para penggiat usaha
kecil menengah (UKM) agar meningkatkan produktivitas, atau pemerataan
pendidikan ke pelosok negeri untuk memenuhi hasrat rakyat miskin yang
haus akan pendidikan,tetapi terbentur dengan mahalnya biaya pendidikan
dan langkanya sekolah yang ada di daerah mereka.

"Berderap dan melaju menuju Indonesia baru,singsingkan lengan baju
singkirkan semua musuh-musuh,rakyat pasti menang melawan penindasan,
rakyat kita pasti menang, rakyat pasti menang rebut kedaulatan,rakyat
kita pasti menang."Ya,setidaknya lagu berjudul berderap dan melaju
tersebut dapat memberikan secercah harapan bagi rakyat.Semoga memang
masih ada harapan.●

ZULFIKAR
Mahasiswa Sosiologi FISIP
Universitas Indonesia (UI), Aktivis BEM UI

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/487270/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.