Selasa, 17 April 2012

[Koran-Digital] TAJUK,UN Bukan Hantu

TAJUK,UN Bukan Hantu PDF Print
Wednesday, 18 April 2012
Ujian Nasional (UN) 2012 untuk tingkat SMA/SMK/MA yang diikuti lebih
dari 2,5 juta siswa selalu menjadi cerita yang menarik. UN tidak hanya
menyita perhatian siswa, guru, orang tua murid, dan pemerintah, tapi
juga aparat dan pemuka agama.

Beberapa aparat harus terlibat tidak hanya menjaga lembaran soal dan
jawaban, tapi juga harus menjaga pelaksanaan UN. Beberapa sekolah di
Tanah Air bahkan "memaksa" muridnya untuk diperiksa terlebih dulu oleh
aparat polisi sebelum masuk ruang ujian. Tujuannya agar tidak membawa
barang-barang yang dicurigai sebagai alat untuk membocorkan jawaban.

Adapun pemuka agama digunakan pihak-pihak yang terlibat langsung UN
untuk membantu berdoa kepada Tuhan agar UN yang dikerjakan dapat
berjalan lancar. Maksud lancar dalam hal ini adalah lancar dalam
mengerjakan UN dengan hasil yang bisa membuat semua siswa lulus.
Beberapa kegiatan keagamaan hingga ada yang memunculkan isak tangis dan
pingsan setiap tahun terus mengiringi persiapan UN.

Kisah lain jelang pelaksanaan UN adalah kunci jawaban soal UN yang
bocor.Ini yang menjadi buruan sebagian siswa agar dapat lulus UN.Namun
sebagian memilih tetap belajar guna persiapan menghadapi UN. Singkatnya,
UN bagi siswa adalah sebuah hal yang sangat penting untuk bisa
dilalui.Jika tidak,punishmentdari lembaga terkait hingga sanksi sosial
akan tertuju kepada siswa yang gagal UN.

Melihathaldiatas, UN seolah menjadisesuatuyangmenakutkan seperti
hantu.Tidak hanya bagi pelaksana, UN juga dianggap sebagaimana hantu
bagi penyelenggara, pemerintah atau lembaga sekolah. Baik buruknya hasil
UN dari siswa-siswa akan bisa menaikkan atau menurunkan kredibilitas
mereka.Jadi kadang kita mendengar tentang bagaimana seorang guru atau
lembaga sekolah justru memberikan bocoran jawaban kepada siswa agar
rata-rata nilai UN tinggi.

Setiap tahun, baik pelaksana dan penyelenggara ataupun pemerintah dan
lembaga sekolah seperti melihat hantu ketika UN datang. Semestinya, UN
tak perlu dilihat seperti sesuatu yang menakutkan. UN bukanlah hantu
karena ini bisa dilewati dengan baik asalkan pihak-pihak yang terkait
dengan UN mampu mempersiapkan dengan baik. Sejak dulu, UN selalu ada
setiap tahun meskipun namanya mengalami perubahan.

Tapi semangatnya sama, yaitu ujian akhir bagi siswa di suatu tingkatan
sekolah. Artinya, UN adalah sesuatu yang harus dihadapi dan telah
diketahui kapan akan terjadi.UN bukan sebuah bencana yang kita tak tahu
kapan terjadi hingga kadang sulit untuk melakukan langkah antisipasi.
Sesuatu yang pasti terjadi dan terjadwal, seperti UN,bisa dipersiapkan
jauh-jauh hari tanpa rasa takut.

Sebagai contoh, sebuah sekolah tentu harus mempersiapkan siswanya
menghadapi UN satu tahun atau bahkan dua-tiga tahun sebelumnya.Sekolah
harus mempunyai sebuah sistem pembelajaran agar siswa-siswa merasa
percaya diri dan siap menghadapi UN. Jika siswa merasa percaya diri
tentu rasa takut dan khawatir tentang UN akan hilang.Cara ini juga bisa
mencegah siswa mengurungkan niat mencari bocoran.

Cara ini pula yang membuat sebuah lembaga sekolah lebih percaya diri
bahwa rata-rata hasil UN yang didapatkan siswa-siswanya bisa mengangkat
kredibilitas sekolah. Banyaknya kasus dalam UN juga bisa dicegah jika
pemerintah melakukan persiapan dan pelaksanaan dengan baik. Kita yakin
angka 254 kasus pada hari pertama pelaksanaan UN 2012 tingkat SMA/SMK/MA
bisa lebih ditekan jika sistem persiapan ataupun pelaksanaan UN telah
dipersiapkan dengan baik.

Dengan begitu, cerita tentang kebocoran jawaban, lembar soal tertukar,
guru memberikan bocoran kepada siswanya,dan lain-lain bisa dicegah
dengan baik. Sistem yang baik akan membuat siswa dan pihakpihak terkait
lainnya tidak menganggap UN sebagai hantu, melainkan sebagai bagian dari
pendidikan yang harus dilalui dan diyakini bisa dilalui dengan baik.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/487277/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.