Senin, 16 April 2012

[Koran-Digital] TAJUK,NPL Perbankan Naik Tipis

TAJUK,NPL Perbankan Naik Tipis PDF Print
Tuesday, 17 April 2012
Perkembangan kredit perbankan ditandai dengan kenaikan kredit bermasalah
(non performing loan/NPL) yang tipis pada awal tahun ini. NPL meningkat
sekitar 4% atau sebesar Rp2,06 triliun dari Rp49,36 triliun pada akhir
Februari 2011 menjadi Rp51,42 triliun per akhir Februari tahun ini.

Namun, persentase itu lebih rendah dibandingkan tahun lalu seiring
dengan kucuran kredit yang naik mencapai Rp2.203 triliun per Februari.
Bandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tercatat Rp1.773
triliun. Kredit bermasalah terdiri atas kredit rupiah sebesar Rp1.844
triliun dan kredit valuta asing (valas) sekitar Rp358,6 triliun.

Melihat kecenderungan NPL tersebut, Bank Indonesia (BI) optimistis
target pertumbuhan kredit yang dipatok sebesar 27% bakal terealisasi
tahun ini meski kalangan perbankan memasang target konservatif sekitar
23%. Penetapan target pertumbuhan kredit oleh yang lebih besar dari
rencana bisnis perbankan didasari dengan pertumbuhan kredit tahun lalu
yang mencapai 24,5%, prediksi inflasi yang masih rendah, dan nilai tukar
rupiah yang cenderung tidak fluktuatif.

Prediksi tersebut tentu di luar rencana pemerintah tentang kenaikan
harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.Meski demikian,bank sentral sudah
menghitung tidak akan berpengaruh secara signifikan. Sepanjang tahun
lalu total kredit yang dikucurkan perbankan mencapai Rp2.200,094
triliun, sekitar 62,92% didominasi oleh 10 bank besar.

Berdasarkan data BI, lima di antara 10 bank besar tersebut terdiri atas
Bank BRI dengan jumlah kredit Rp283,832 triliun (12,9% dari total
kredit),menyusul Bank Mandiri sebesar Rp272,197 triliun (12,37%),
diikuti Bank BCA sekitar Rp199,487 triliun (9,07%), lalu Bank BNI
sebesar Rp157,252 triliun (7,15%), dan Bank CIMB Niaga sekitar Rp122,179
triliun (5,55%).Komposisi lima besar bank pengucur kredit tersebut
diperkirakan tidak akan bergeser hingga akhir tahun ini.

Sementara itu,total NPL mencapai Rp52,527 triliun.Posisi NPL tersebut
mengalami peningkatan tipis dibandingkan periode 2010 dengan rasio
sebesar 1,53%. Dari total kredit yang dikucurkan tersebut, BI mencatat
Rp2.067,704 triliun masuk kategori lancar,Rp7,407 triliun tergolong
kategori kurang lancar, Rp6,887 triliun masuk wilayah diragukan, dan
Rp33,401 triliun dalam predikat macet.

Yang menarik dicermati adalah sumbangan kartu kredit terhadap NPL
perbankan tak bisa dilihat sebelah mata. Dalam dua bulan awal tahun ini
BI mencatat transaksi kartu kredit mencapai Rp31,004 triliun dengan
volume sekitar 32,53 juta kali. "Terjadi rata-rata transaksi harian
menggunakan kartu kredit senilai Rp516,74 miliar dengan volume 592.252
kali," ungkap Ketua Tim Pengawasan Sistem pembayaran BI Puji Atmoko
belum lama ini.

Hal itu menunjukkan bahwa frekuensi penggunaan "uang plastik"tersebut
cukup signifikan belakangan ini. Perkembangan transaksi kartu kredit
yang signifikan tersebut turut memompa NPL perbankan. Data per Januari
2012 menunjukkan bank pelat merah mencatatkan NPL kartu kredit sebesar
Rp147 miliar,bank swasta nasional tercetak Rp432 miliar, bank campuran
sekitar Rp215 miliar, dan NPL terbesar dialami bank asing yang mencapai
sebesar Rp726 miliar.

Angka-angka tersebut tidak menutup kemungkinan menimbulkan masalah besar
ke depan,melihat begitu mudahnya masyarakat mendapatkan kartu kredit
jika dibandingkan negara lain.BI mencatat pemegang kartu kredit
bertumbuh di atas 12,45% per tahun.Ancaman NPL kartu kredit jangan
sampai luput dari kewaspadaan otoritas moneter.

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/486964/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.