Kamis, 29 Maret 2012

[Koran-Digital] DPR Buang Badan Harga BBM Naik

Menjelang rapat paripurna DPR, Golkar tersinggung. Ketua Fraksi Demokrat Jafar Hafsah jadi korban.

DI BAWAH tekanan demonstrasi masif, hari ini DPR meng gelar rapat pa ripur na pengambilan keputusan mengenai bahan bakar minyak (BBM). Dengan melihat konstelasi di parlemen, DPR akan memuluskan jalan bagi pemerintah menaikkan harga BBM.

Badan Anggaran DPR membawa dua opsi terkait dengan BBM dalam RAPBNPer ubahan 2012 ke rapat pa ripurna. Opsi pertama, di antaranya, menyebutkan subsidi BBM sebesar Rp137 triliun dan mencabut Pasal 7 ayat 6 APBN 2012 yang menyebutkan tidak ada penaikan harga BBM. Opsi tersebut memberi peluang kepada pemerintah untuk menaikkan harga BBM.

Opsi kedua menyebutkan subsidi BBM sebesar Rp178,2 triliun, dan tidak mencabut Pasal 7 ayat 6 APBN 2012.
Harga BBM tidak naik (lihat grafik).

Pemerintah berkukuh menaikkan harga BBM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kemarin, meminta jajaran pemerintah dan par tai koalisi memper juangkan penaikan harga BBM bersubsidi.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan itu seusai rapat kabinet terbatas di ruang VVIP Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. `'Presiden meminta agar kesepakatan mengenai RAPBN-P 2012 yang diambil dalam rapat kabinet dan rapat koalisi diperjuangkan oleh jajaran pemerintah dan parpol koalisi,'' kata Hatta.

Keinginan Presiden menaik kan harga BBM akan mulus jika koalisi solid karena koalisi menguasai 421 kursi (75%) di DPR. Peta dukungan berubah jika Golkar (107 kursi) dan PKS (57) bergabung dengan oposisi.

Dalam penaikan harga BBM, DPR akan tampak bersih karena tidak secara langsung memberi persetujuan penaikan harga BBM dengan alasan itu domain pemerintah. DPR hanya mencabut Pa sal 7 ayat 6 APBN 2012 yang memberi diskresi kepada pemerintah menaikkan harga BBM.
Jafar nonaktif Sehari sebelum rapat paripurna DPR, Demokrat membuat blunder sehingga Golkar tersinggung. Golkar tiba-tiba berubah sikap menolak penaikan harga BBM. Namun, Golkar menyerahkan opsi kepada pemerintah untuk menaikkan atau tidak menaikkan harga BBM karena itu domain pemerintah.

Sikap Golkar itu dikemukakan Sekjen Idrus Marham setelah Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Jafar Hafsah mengatakan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie pernah mengusulkan penaikan harga BBM di atas Rp1.500 per liter.

Demokrat segera merespons perubahan sikap Golkar.
Ketua Umum Anas Ur baningrum langsung menonaktifkan Jafar sebagai Ketua Fraksi Demokrat terkait pernyataannya itu dan mengambil alih kepemimpinan fraksi bersama Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono. Anas berharap koalisi tetap solid menghadapi rapat paripurna.

Setelah melihat sikap oposisi yang dimotori PDIP, akan terjadi voting mengenai dua opsi itu di rapat paripurna DPR hari ini. Sebagian fraksi ingin voting terbuka meski Golkar meminta tertutup.

http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2012/03/30/ArticleHtmls/DPR-Buang-Badan-Harga-BBM-Naik-30032012001030.shtml?Mode=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.