Rabu, 28 Maret 2012

[Koran-Digital] TAJUK,Jakarta Terancam Lumpuh

TAJUK,Jakarta Terancam Lumpuh PDF Print
Thursday, 29 March 2012
Pengemudi angkutan umum yang bermukim di Ibu Kota berencana menggelar
mogok akbar, Jakarta terancam bakal lumpuh.Aksi mogok yang direncanakan
pada 1 April mendatang tak bisa dihalangi apabila tidak ada kenaikan
tarif angkutan umum,menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
subsidi yang tinggal menunggu DPR mengetuk palu.

Ancaman aksi mogok tersebut tidak hanya akan merepotkan pengguna jasa
angkutan umum, tetapi roda perekonomian di Jakarta juga bakal terganggu.
Kenaikan tarif angkutan umum pascakenaikan harga BBM subsidi yang
diperkirakan sebesar Rp6.000 per liter tanpa insentif dari pemerintah,
berdasarkan perhitungan Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
Organda Andriyansah berkisar pada angka 33% hingga 35%.

Angka kenaikan tarif tersebut dinilai wajar mengingat kontribusi BBM
sangat besar terhadap biaya operasional, sekaligus mengakumulasi
kenaikan tarif yang tertunda tahun lalu. Menanggapi usulan Organda itu,
pemerintah langsung menolak mentah-mentah karena dinilai di luar batas
kewajaran. Pemerintah tidak menutup mata dampak kenaikan harga BBM
subsidi terhadap biaya operasional angkutan umum.

Karena itu, usulan Organda atas kenaikan tarif angkutan umum tetap
diberi ruang dengan batas wajar seputar 10–25%.Selain itu,pemerintah
juga memiliki formula hitungan kenaikan tarif yang sudah baku. Terdiri
atas dua,yakni komponen tarif terkait biaya langsung soal harga BBM dan
biaya tidak langsung yang meliputi gaji, biaya administratif.

Usulan kenaikan tarif yang tinggi sangat disadari pihak Organda. Untuk
tidak membebani masyarakat maka diperlukan insentif khusus.Gayung
bersambut,Kementerian Perhubungan memang sedang menyiapkan skema
kompensasi untuk angkutan umum guna meminimalisasi dampak kenaikan harga
BBM subsidi.

Mulai program revitalisasi armada hingga fasilitas bantuan pemeliharaan
kendaraan terkait ban dan suku cadang yang nilainya mencapai Rp1,875
triliun. Selain itu, pemerintah juga bersiap menanggung beban biaya
pajak kendaraan bermotor senilai Rp0,95 triliun. Dan, fasilitas subsidi
bunga pinjaman perbankan untuk revitalisasi (peremajaan) angkutan umum
yang sudah berusia di atas 10 tahun atau tidak laik jalan yang mencapai
Rp1,881 triliun.

Sejumlah program insentif atau kompensasi tersebut sangat ideal dan
diyakini bisa mengurangi beban angkutan umum sehingga cukup menaikkan
tarif dalam batas wajar. Namun, hal itu tak bisa mengerem para pengemudi
angkutan umum untuk menggelar aksi mogok. Ada apa? Apakah ini bentuk
ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang lebih sering
nyaring di program,tapi bisu di penerapan?

Persoalan kompensasi adalah masalah jangka pendek.Untuk jangka panjang,
pemerintah mulai sekarang harus menyeriusi konversi BBM ke bahan bakar
gas (BBG) agar angkutan umum tidak selamanya bergantung pada pemakaian
BBM subsidi. Selama ini, konversi BBM ke BBG baru hangat dibicarakan
bila pemerintah berencana menaikkan harga BBM,setelah itu lenyap dan tak
berbekas lagi. Sekarang ini momentum untuk mewujudkan program konversi itu

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/481607/

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.