Rabu, 28 Maret 2012

[Koran-Digital] Nasir Djamil: Kita Cari Solusi Bukan Sensasi

WAWANCARA
Nasir Djamil: Kita Cari Solusi Bukan Sensasi
Kamis, 29 Maret 2012 , 08:45:00 WIB

RMOL.Sama-sama tinggal di ru­mah Sekretariat Gabungan (Set­gab) Koalisi
pendukung pe­­merintahan SBY-Boe­dio­no, Par­tai Keadilan Sejahtera
(PKS) seringkali bertingkap se­­perti oposisi: tak men­du­kung kebijakan
pemerintah. Yang terbaru, PKS tak seirama de­ngan Demokrat menggolkan
ren­cana kenaikan harga BBM yang direncanakan akan diketok besok di DPR.

Dalam pidatonya di Mukernas PKS, di Medan, Selasa (27/3), Pre­siden PKS,
Lutfi Hasan Is­haaq menyatakan siap ber­se­be­rangan dengan pemerintah
jika pemerintah tetap menaikkan har­ga BBM. Kita akan tampil ber­sama
rakyat jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM," jelas Luthfi.

Politisi Demokrat gemes me­lihat tingkah polah PKS dalam koalisi. Anak
buah Presiden SBY ini inginnya PKS memiliki jelas kelamin, sebagai
oposisi atau koalisi. Kalau mau ber­koa­lisi, ya dukung pemerintah.
Kalau mau oposisi, ya silakan heng­kang dari koalisi, tarik juga tiga
kader PKS yang ada di kabinet, yaitu Men­kom­info Ti­fatul Sembiring,
Men­teri Sosial Salim Segaf Al Jufri dan Menteri Pertanian Suswono.

Dikritik Demokrat, politisi PKS merasa benar. Merasa tak ada yang salah,
karena yang dila­kukan PKS, klaimnya, sudah se­suai dengan kontrak
politik antara PKS dengan SBY.

Demokrat yang gemes, se­mentara PKS yang merasa tak salah, akan
tergambar dari per­nyataan kedua poli­tisi be­rikut ini:

Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq menyatakan akan berseberangan de­ngan
pemerintah jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, apa artinya PKS
akan keluar dari koalisi?

Belum tentu juga penerjemahaannya PKS akan keluar dari koalisi. Tapi
presiden PKS mengatakan bahwa ka­mi tetap bersama rakyat.

Jika tetap bersama rakyat, ber­arti PKS menolak kenaikan harga BBM subsidi?

PKS tidak menggunakan bahasa se-stright itu. Karena presiden PKS hanya
mengatakan, meskipun harga BBM subsidi naik, kami tetap ber­sama rak­yat.

Apakah PKS mencari sensasi?

Sama sekali tidak. Langkah PKS ini bukan untuk mencari sensasi atau
fan­tasi. Penolakan harga BBM subsidi ini dalam rangka mencari solusi.
Seperti beberapa opsi yang ditawarkan PKS ini dalam rangka mencari
solusi, bu­kan mencari sensasi.

PKS kirim surat ke SBY terkait BBM, apa saja isinya?

Kita memang mengirimkan surat ke Pak SBY untuk menawarkan tiga opsi.
Pertama, harga BBM subsidi jangan dinaikkan. Opsi kedua, jika
pe­me­rin­tah tetap menaikkan, maka angkutan umum tetap pada harga Rp
4.500 per liter sedangkan untuk angkutan pri­ba­di, harus Rp 6.000 per
liter.

Usulan ketiga, jika pemerintah terpaksa harus menaikkan harga BBM
subsidi, janga terlalu tinggi tapi sedikit saja. Jadi BBM subsidi naik
sementara Rp 500 hingga infrastruktur pe­ngaturan yang sebelumnya
tertunda dapat di­selesaikan.

Sikap PKS belum bulat menolak ke­naikan harga BBM subsidi?

Kita lihat saja nanti, karena masih ada waktu beberapa hari.
Mudah-mu­dahan pemerintah mau mendengarkan saran PKS sebagai partai
koalisi. Surat yang kami kirimkan, mudah-mudahan diterima presiden SBY.

Jika usulannya ditolak?

Seperti yang dikatakan presiden PKS, kami tetap bersama rakyat.
Ba­gaimana penerjamahannya, kita lihat saja nanti.

Tidak takut kalau ka­der PKS yang jadi men­teri direshuffle?

Kami belum bicara itu. Kita tidak mau hal-hal se­ma­cam ini dialihkan ke
hal-hal yang tidak substansi dan lain sebagainya.

PKS menilai hanya an­caman?

Kami tidak ingin mengo­mentari isu reshuffle yang di­kaitkan dengan
rencana kenaikan harga BBM sub­sidi. Karena tidak sub­stansi, bahkan PKS
juga me­nya­yangkan kalau ada pihak-pi­hak yang menye­le­weng­kan
substansi BBM ke arah reshuffle dan lain se­ba­gainya.

Apa yang harus diperhatikan pe­merintah se­belum me­naikkan har­ga BBM
subsidi?

Harus diingtakan bahwa peme­rintah jangan hanya melihat hal-hal
ekono­mis saja. Tetapi ada faktor-fak­tor non ekonomis yang harus
diper­hitungkan.

Misalnya?

Misalnya saja adanya gejolak sosial, rendahnya daya beli mayarakat dan
lainnya. Jadi kalau bisa untuk tidak dinaikkan kenapa harus dinaikkan.
Ba­nyak solusi sebenarnya untuk dita­warkan agar harga BBM subsidi ini
tidak naik.

Pemerintah siapkan program bantuan langsung sementara ma­syarakat
(BLSM). Komentar Anda?

Apa pun namanya, tetap saja ban­tuan langsung tunai (BLT). Saya sering
mengatakan bahwa BLT me­miliki cacat bawaan sejak lahir.

Kenapa Anda menilai seperti itu?

Ya, karena institusi masyarakat dan aparat birokrasi kita masih jelek
dan sudah terkontaminasi. Gara-gara BLT, ba­nyak orang bunuh diri, ada
juga ke­tua RT yang dibunuh warganya ka­rena nggak dapat BLT dan lain-lain.

Kalau para menteri ekonomi atau pengusaha setuju dengan kanaikan ini,
artinya menteri-menteri pemerintah tidak pernah mau tahu bahwa BLT ini
akan digunakan untuk apa.

Memangnya bagaimana?

Kalau masyarakat dapat BLT, maka yang akan ramai itu ada dua. Yakni
Carrefour dan Ramayana. Karena uang BLT tersebut dimanfaatkan untuk
membeli baju di Ramayana atau di Carrefour, tidak digunakan se­mes­tinya.

Karena institusi masyarakat kita ini sedang sakit. Jadi seharusnya BLT
itu diperuntukkan untuk padat karya agar masyarakat bisa mengoptimalkan
dana tersebut.

Tidak tepat sasaran dong pem­berian BLT?

Jadi begini. Saya rasa harus diper­ha­tikan hal-hal semacam itu. Saya
membantah perkataan Anas Urba­ning­rum yang menyatakan, pihak yang tidak
mendukung BLT tidak pro-rak­yat. Padahal, justru yang memberikan
ban­tuan-bantuan seperti itu me­nga­jarkan rakyat untuk bersifat
konsumtif dan tangan selalu di bawah. [Harian Rakyat Merdeka]

http://www.rmol.co/read/2012/03/29/58998/Nasir-Djamil:-Kita-Cari-Solusi-Bukan-Sensasi-

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.