Kamis, 29 Maret 2012

[Koran-Digital] Water cannon abal-abal, polisi bakal pakai gas dan peluru

Water cannon abal-abal, polisi bakal pakai gas dan peluru
Ukuran Font : Decrease font Enlarge font
Jum'at, 30 Maret 2012 | 09:05:34


Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) mengkhawatirkan Polri tidak mampu
menangani aksi demo penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)
pada hari ini (30/3) dengan profesional berdasarkan aturan yang berlaku
atau Standard Operating Procedure (SOP).

Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, penyebab dari
ketidakprofesionalan polisi itu karena peralatan untuk mengantisipasi
demonstran sesuai dengan SOP yang berlaku sudah usang.

"Sebab Polda Metro Jaya hanya memiliki tiga water cannon. Ironisnya,
ketiga water cannon tersebut sudah berusia tua dan dalam kondisi tidak
layak. Satu dalam kondisi bocor tankinya. Dua lainnya pompa pelontar
airnya sdh tidak layak. Sehingga semprotan airnya tidak maksimal, hanya
sejauh 2 sampai 3 meter. Seharusnya mencapai 15 meter," ujar Neta S Pane
dalam rilisnya, Jumat (30/3).

Padahal, menurut Neta, keberadaan water cannon merupakan unsur utama
dalam SOP Polri. Urutan-urutan SOP pengendalian massa, dijelaskan Neta,
adalah negosiasi. Jika massa tak terkendali baru dihadapi dengan water
cannon. Jika belum terkendali, lanjut Neta, baru dilontarkan gas air
mata. Jika massa makin brutal, barulah polisi dapat menggunakan peluru
karet.

"Faktanya, dalam konflik di Gambir, DPR dan Salemba, keberadaan water
cannon yang abal-abal tidak maksimal. Akibatnya dalam mengendalikan
demonstran, polisi melanggar SOP karena lebih mengedepankan gas air mata
dan peluru karet, sehingga banyak mahasiswa yang luka," kata Neta.

Oleh karena itu, IPW mendesak agar Presiden SBY, Menko Polhukam, dan DPR
menegur Kapolri karena polisi tidak profesional dalam menangani aksi demo.

"IPW juga mendesak Polri segera menambah water cannon di Jakarta, massa
Jakarta sebagai daerah rawan hanya memiliki 3 water canon, itupun water
cannon abal-abal. Ini menunjukkan Polri sangat tidak serius dalam
menciptakan perdamaian dalam menangani aksi-aksi demo dan lebih
mengedepankan sikap bijak," pungkas Neta.

http://www.gresnews.com/berita/politik/95303-water-cannon-abal-abal-polisi-bakal-pakai-gas-dan-peluru

--
"One Touch In BOX"

To post : koran-digital@googlegroups.com
Unsubscribe : koran-digital-unsubscribe@@googlegroups.com

"Ketika berhenti berpikir, Anda akan kehilangan kesempatan"-- Publilius Syrus

Catatan : - Gunakan bahasa yang baik dan santun
- Tolong jangan mengiklan yang tidak perlu
- Hindari ONE-LINER
- POTONG EKOR EMAIL
- DILARANG SARA
- Opini Anda menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya dan atau
Moderator Tidak bertanggung Jawab terhadap opini Anda. -~----------~----~----~----~------~----~------~--~------------------------------------------------------------
"Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari aturan-aturan kesopanan." -- Otto Von Bismarck.
"Lidah orang berakal dibelakang hatinya, sedangkan hati orang dungu di belakang lidahnya" -Ali bin Abi Talib.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.